Sejak pertama kali meluncur ke pasaran, Minecraft memang mengundang banyak perhatian dunia. Game ini memiliki tingkat adiktif yang sangat tinggi yang membuat banyak gamer memainkannya hingga lupa waktu. Opini berbeda pun bertebaran tentang dampak positif dan negatif dari Minecraft.

Turki adalah salah satu negara yang memandang game ini sebagai sesuatu yang kurang baik. Menurut pihak pemerintah, Minecraft yang dalam gameplay-nya memang mengharuskan untuk membunuh makhluk tertentu, berpotensi membuat anak mulai menyiksa binatang di dunia nyata dan tidak bisa memahami rasa sakit.

Selain itu, game ini juga dianggap berpotensi membuka peluang untuk cyber-bullying. Beberapa hal di atas akhirnya membuat Turki melarang peredaran Minecraft meski mereka menyadari Minecraft juga memiliki manfaat yang positif.

Berbeda dengan Turki, Irlandia Utara adalah negara yang menganggap Minecraft memiliki nilai edukasi yang mampu membangun kretivitas khususnya bagi anak-anak. Hal inilah yang membuat negara tersebut memutuskan untuk memberi Minecraft secara cuma-cuma kepada siswa.

Melalui CultureTECH festival yang didanai oleh Department of Culture, Arts and Leisure, Minecraft akan dibagikan kepada 200 sekolah dan 30 perpustakaan serta organisasi komunitas dalam bentuk code untuk mengunduh MinecraftEdu, versi edukasi dari Minecraft.

“Ini adalah kegiatan yang sangat ingin dilakukan oleh anak-anak dan jika Anda bisa memanfaatkan antusiasme, energi, dan kretivitasnya pada akhirnya Anda akan mendapatkan kemungkinan untuk mempelajari sesuatu secara signifikan,” kata Mark Nagurski, Chief Executive di CultureTECH.

Menurut Nagurski, jika nantinya seseorang mampu menciptakan cara mengajar baru, contohnya pada pelajaran sejarah, menggunakan Minecraft, kedepannya cara tersebut bisa langsung dibagikan kepada guru-guru yang lain. Dengan motede yang baru dan menyenangkan, para siswa pun dinilai akan lebih tertarik dengan pelajaran sejarah.

Seperti diketahui, tak lama setelah Minecraft dirilis para developer game edukasi dari Amerika dan Finlandia membangun sebuah perusahaan bernama TeacherGaming. Tujuannya adalah membuat edisi yang berbeda dari Minecraft lengkap dengan tools untuk mengajar yang kini dikenal dengan nama MinecraftEdu. Pihak TeacherGaming mengklaim saat ini MinecraftEdu telah digunakan oleh lebih dari 3000 guru di ratusan sekolah di seluruh dunia.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Lebih setuju dengan kebijakan Turki atau Irlandia Utara?