Guru di Inggris Salahkan Video Game atas Kekerasan di Sekolah

Reading time:
April 4, 2012
angry teacher

Sebagian besar dari kita tentu masih ingat dengan jelas salah satu fenomena paling mencemaskan yang pernah terjadi di Indonesia, ketika banyak anak-anak mengalami cedera fisik dan luka ketika bermain. Alasan utamanya? Acara gulat hiburan – WWE yang begitu populer di kala itu dan sistem penyaringan yang begitu lemah membuat anak-anak melakuan imitasi pada gerakan-gerakan berbahaya yang mereka lihat di layar kaca. Menerapkan gerakan yang sama ke teman sebaya tentu saja menghasilkan konsekuensi yang buruk. Hal yang kurang lebih serupa juga dikeluhkan oleh guru-guru di Inggris saat ini, namun ke fokus perhatian kepada video game yang dirilis belakangan ini.

Alison Sherratt, mantan ketua dari Asosiasi Guru dan Dosen menyatakan bahwa peningkatan tingkat kekerasan dan tingkah laku agresif yang terjadi di lingkungan sekolah disebabkan oleh video game yang “buruk”. Kehadiran kekejaman yang seolah sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari industri game saat ini dinilai menjadi alasan utama banyak anak-anak yang memukul dan melukai teman-teman sebayanya, bahkan tanpa alasan yang jelas. Mereka terkadang bahkan menambahkan sound effect cipratan darah yang dirasakan “mengganggu”. Sheratt juga menemukan korelasi yang sangat kuat antara anak-anak yang datang ke sekolah dalam kondisi lelah dengan kebiasaan mereka bermain game. Intinya? Ia meminta pemerintah Inggris untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara video game dan tingkah laku.

ryu and ken
Tatsumaki Senpuu-Kyaku!!

Secara psikologis, anak-anak yang berada pada sekolah awal memang lebih banyak belajar dari proses imitasi terhadap berbagai stimulus yang didapatkan oleh panca inderanya. Oleh karena itu, argumen yang disampaikan oleh Alison Sherratt ini memang cukup beralasan. Namun, menyalahkan video game sepenuhnya atas masalah ini? Kami pribadi memandangnya terlalu “dangkal” untuk dapat dijadikan sebagai sebuah kesimpulan. Mengapa? Fakta bahwa anak-anak dengan usia seperti ini bisa mendapatkan dan memainkan game-game yang dilarang untuk usia mereka sudah cukup mencerminkan lemahnya kontrol dan pengawasan orang tua. Sistem rating umur ala ESRB atau PEGI seharusnya sudah menjadi filter yang cukup mumpuni jika saja orang tua “rela” untuk menyempatkan diri memantau apa yang dilakukan oleh anak mereka.

Source: Telegraph

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…