Pro Gamer StarCraft 2 Korea Diciduk Pihak Berwajib

Berbeda dengan Indonesia yang tidak menganggap game sebagai industri serius, Korea merupakan negara dengan industri gaming yang kuat. Bukan hanya di bidang pengembangan game, sektor pro gaming di negara itu juga mendapatkan perhatian serius dari pemerintahnya. Saking seriusnya sampai pro gamer yang dengan sengaja mengalah di pertandingan resmi karena diberikan sogokan oleh lawannya bisa dikenakan pelanggaran hukum! Inilah yang terjadi baru-baru ini pada beberapa pro gamer Korea yang sengaja terlibat “Match-Fixer.”
Setidaknya ada delapan orang yang ditangkap oleh pihak berwajib Korea terkait tuduhan “mengalah” di pertandingan StarCraft 2. Menurut laporan dari Gamasutra, seorang pro gamer kelas atas StarCraft 2 yang juga juara GSL dan WCS runner up pada 2015 dibayar sampai sebesar ₩70.000.000, atau $61.439 (sekitar Rp811,3 juta) untuk mengalah di dua pertandingan. Sementara pemain lain ada yang dibayar sebesar ₩35.000.000 ($30.716 atau sekitar Rp405,5 juta) untuk mengalah di satu pertandingan.

Laporan Gamasutra yang didapatkan melalui TeamLiquid menunjukkan delapan orang telah menjadi tersangka dan ditangkap, dua orang menjadi tersangka tetapi tidak ditangkap, dan satu orang masih buron. Penangkapan tersebut bukan hanya terbatas pada pemain saja, tetapi juga broker yang menengahi transaksi, sebanyak empat orang. Financial backer yang menyediakan uangnya juga ditangkap, sebanyak tiga orang. Sedangkan satu financial backer masih menjadi buronan. Orang yang bertugas sebagai pemasang taruhan juga ditangkap.
Pengumuman penangkapan tersebut dikeluarkan oleh Changwon Regional Prosecution Service dan nama semua tersangka masih dirahasiakan, hingga mereka dibawa ke pengadilan. Kerasnya penanganan hukuman menyangkut pelanggaran fair play di turnamen game tersebut menunjukkan pentingnya sektor gaming bagi pemerintah Korea.
Source: GameSpot