Nama besar di dalam dunia gaming seperti John Romero dan Adrian Carmack merupakan legenda, yang telah mengubah wajah game hingga berevolusi menjadi seperti saat ini. Berkat karyanya yang fenomenal, Doom dan Quake, keduanya memberikan arti tersendiri mengenai game FPS yang penuh adrenalin dan tidak lekang dimakan zaman. Oleh karena itu, ketika John Romero dan Adrian Carmack kembali menekuni pengembangan game dengan serius, serta mengumumkan akan membuat FPS baru bernama Blackroom, dunia gaming tentu saja menanti dengan antisipasi tinggi.

Melalui video yang dibawakan oleh John Romero, Blackroom dijelaskan sebagai game shooter bergaya klasik yang mengandalkan permainan berkecepatan tinggi dan strafing, layaknya Doom dan Quake. Tema dari Blackroom sendiri adalah program simulasi holografik yang “menyeleweng,” hingga membuat teror untuk orang yang menggunakannya. Ditujukan sebagai hiburan masa depan, simulasi tersebut mampu memperlihatkan suasana realistik dari berbagai latar, mulai dari era medieval, wild west, sampai sains fiksi. Pada game ini nantinya Anda akan menghadapi perubahan latar tersebut, disertai “horor” yang menyelinap ke dalamnya.

Menurut Romero, nantinya di dalam game tersebut akan diberikan dukungan singleplayer dan multiplayer, disertai pula dengan dukungan modding untuk komunitas. Pada video yang diperlihatkan oleh Romero, masih belum ada tampilan game aktual, dan hanya menunjukkan gambar konsep di dalam game. Rencananya, game tersebut akan diselesaikan pada 2018. Untuk itu, Romero meluncurkan proyek game ini ke dalam crowdfunding Kickstarter dan mengharapkan target dana sebesar $700.000; setelah tercapai telah ada antrian partner yang akan bekerjasama untuk menyelesaikan Blackroom.

Game yang akan dirilis untuk PC dan Mac tersebut didukung pula oleh George Lynch, pemusik metal. Sedangkan studio yang menjadi developer untuk Blackroom adalah Night Work Games, yang bertempat di Galway, Irlandia, dan juga merupakan bagian dari Romero Games. Meskipun belum diketahui berapa banyak nantinya yang bekerja untuk menyelesaikan Blackroom, tetapi nama Romero saja sudah cukup untuk menjamin game shooter klasik yang pastinya akan meninggalkan jejak dalam ingatan gamer untuk waktu lama.

 

Source: Eurogamer