Jagat Play 
  • HOME
  • CHANNELS
    • PC
    • PlayStation
    • Nintendo
    • Gaming Gear
    • Top List
    • Time Machine
  • JAGAT NETWORKS
    • JAGAT REVIEW
    • JAGAT GADGET
    • JAGAT OC
    • JAGATREVIEW.TV
  • CONTACT US
  • SEARCH
Jagat Play
  • Home
  • Features
  • News
  • NostalGame
  • Home
  • Features
  • News
  • NostalGame
Features News NostalGame August 14, 2014 Author: Pladidus Santoso

NostalGame: Crash Bandicoot

Crash Bandicoot JagatPlay (3)

Hampir sebagian besar gamer yang sempat mencicipi masa kejayaan Playstation di masa lalu tentu saja tidak asing lagi dengan nama Crash Bandicoot. Di tengah hantaman ratusan judul game berkualitas yang masuk ke Indonesia dalam format bajakan dan bisa didapatkan dengan harga yang cukup murah, memang cukup menakjubkan game platformer ini berhasil mendapatkan perhatian khusus di hati gamer Indonesia. Akses informasi yang terbatas tidak menjadi penghalang, mengingat Crash Bandicoot yang senantiasa muncul sebagai artikel pembahasan utama, membawa perhatian yang lebih besar untuk karakter yang satu ini. Dan hasilnya? Menakjubkan.

Sebagai salah satu gamer yang tumbuh dengan mencicipi genre JRPG sebagai genre paling favorit, popularitas yang diusung Crash Bandicoot bahkan bisa dikatakan, menembus dinding genre ini. Ia seolah menjadi sebuah game yang wajib untuk dijajal, bahkan berhasil menjelma sebagai karakter maskot untuk Sony dan Playstation sendiri di kala itu, sepertinya halnya Sonic untuk Sega dan Mario untuk Nintendo. Terus bertambah sempurna dari satu seri ke seri lainnya, sang developer yang kini tetap bertahan di industri game modern dan bahkan jauh lebih populer – Naughty Dog berhasil membangun sebuah seri game platformer yang tidak hanya sekedar menantang dan menyenangkan untuk dimainkan. Satu yang pasti, ia menjadi sebuah legenda yang sulit untuk dilupakan begitu saja.

15 tahun sejak perilisannya, tidak ada lagi momen yang lebih tepat untuk mengunjungi kembali Crash Bandicoot  ini lewat artikel NostalGame teranyar ini, apalagi mengingat jumlah game baru yang cukup terbatas di bulan Agustus 2014 ini. Bersiaplah untuk naik ke mesin waktu, dan bergabunglah dengan kami untuk menikmati kembali Crash Bandicoot!

Plot

Berapa banyak dari Anda yang masih ingat dengan latar belakang lahirnya Crash dan perseteruannya dengan Neo Cortex?
Berapa banyak dari Anda yang masih ingat dengan latar belakang lahirnya Crash dan perseteruannya dengan Neo Cortex?

Harus diakui, sebagian besar dari kita mungkin baru mencicipi seri Crash Bandicoot sejak seri kedua, ketika ia mulai tumbuh menjadi seri yang cukup diantisipasi di industri game dan terus merebut perhatian di majalah-majalah game Tanah Air. Di seri sekuel tersebut, Crash memang terlihat memesona, tidak hanya dari kualitas visual, tetapi juga serangkaian animasi gerakan dan sense of progress yang tampil jauh lebih menggugah. Kembali ke seri pertama tampaknya menjadi langkah yang tidak dibutuhkan, mengingat cerita yang tidak pernah menjadi kekuatan utama. Siapa sebenarnya Crash Bandicoot? Pertanyaan inilah yang mungkin terjawab ketika memainkan kembali si seri original ini, mengangkat kembali memori yang sempat terkubur.

Berapa banyak dari Anda yang masih ingat apa yang sebenarnya mendasari konflik antara si Crash Bandicoot dan sang musuh utama – Dr. Neo Cortex? 18 tahun adalah waktu yang cukup lama bagi otak untuk mengubur informasi yang mungkin tidak lagi terasa signifikan selama progress hidup Anda. Percaya atau tidak, Crash Bandicoot ternyata adalah kreasi Dr. Neo Cortex – sang musuh utama, yang akhirnya memutuskan untuk memberontak dan melawan perintah sang tuan. Melakukan eksperimen untuk senjata terbarunya – Evolvo-Ray, yang mengubah binatang-binatang menjadi monster dengan kekuatan super, Crash yang pada awalnya direncanakan sebagai pemimpin utama prajurit Cortex ternyata menunjukkan kecatatan yang tidak bisa ditoleransi. Ia diasingkan.  Jatuh hati dengan Bandicoot lain – Tawna selama dikurung Cortex, Crash memutuskan untuk bergerak menyelamatkannya.

Crash ternyata merupakan hasil eksperimen gagal Cortex.
Crash ternyata merupakan hasil eksperimen gagal Cortex.
Dianggap sebagai produk gagal, Crash dibuang. Namun keterikatan emosionalnya dengan Bandicoot lain yang menjadi tawanan - Tawna mendorong Crash untuk berbalik memberontak.
Dianggap sebagai produk gagal, Crash dibuang. Namun keterikatan emosionalnya dengan Bandicoot lain yang menjadi tawanan – Tawna mendorong Crash untuk berbalik memberontak.

Sebagai sebuah game platformer, Crash Bandicoot memang menawarkan hampir semua elemen yang cukup untuk membuat banyak gamer jatuh hati pada pandangan pertama. Kualitas visual yang terhitung manis untuk era tersebut, ia juga mengusung mekanik gameplay yang mudah untuk dikuasai, menantang, dan menyenangkan di saat yang sama. Desain level, serangkaian rahasia yang bisa ditempuh, hingga beragam animasi yang keren membuat Crash Bandicoot tampil memukau. Sebuah game yang masih mampu mempertahankan predikatnya, bahkan hingga di era gaming modern saat ini. Ada begitu banyak alasan yang membuat kami jatuh cinta, dan mungkin, Anda juga.

Pages: 1 2 3

Tags: action, Activision, crash bandicoot, naughty dog, nostalgame, playstation, review, Sony
  • Tweet
  • Share 0
  • Reddit
  • Email
Comments
RANDOM ARTICLES

Sutradara 10 Cloverfield Lane Tangani Film Adaptasi Uncharted

Konfirmasi proses adaptasi Uncharted – franchise eksklusif Sony ke layar lebar memang bukan berita baru.

Raksasa Gaming Korea – Nexon Dijual Seharga 142 Triliun Rupiah

Mustahil rasanya jika Anda belum pernah mendengar nama perusahaan game bernama Nexon sebelumnya, apalagi jika Anda cukup mengikuti informasi
continue

Jojo’s Bizarre Adventure Bergabung ke Jump Force?

Jump Force, proyek game fighting teranyar dari Bandai Namco ini memang menjual kolaborasi banyak karakter dari franchise anime /
continue

Beyond Good and Evil 2 Perlihatkan Gameplay Baru

Pernahkah Anda bertemu dengan sebuah game yang terlihat terlalu ambisius, hingga pada batas Anda merasa ragu sang developer bisa
continue



JAGAT REVIEW
  • Review: GeForce RTX 2060 vs GeForce GTX 1080 (Gigabyte GeForce RTX 2060 Gaming OC 6G)
  • Hands-On Headset: Plantronics BackBeat FIT 3100
  • Unggulkan AMOLED dan Audio, Samsung Rilis Galaxy Tab S5e
  • Samsung Galaxy M20 di Indonesia Mahal? Ini Alasannya!
  • Direct Release: Samsung Meluncurkan The Space Monitor dengan Layar Besar dan Desain Modern Minimalis
  • Review Acer Predator Aethon 500: Kurang “Kharismatik”!
  • Rune Factory 5 Akan Rilis Tahun 2020 untuk Nin. Switch
  • ESL Clash of Nations Siap Digelar di Indonesia
LATEST NEWS
  • Catherine: Full Body Versi Inggris Tetapkan Tanggal Rilis Pasti
  • Sutradara “Chappie” Lepas Trailer Live-Action Anthem
  • Spesifikasi PC untuk Dirt Rally 2.0
  • Fire Emblem: Three Houses Umumkan Tanggal Rilis Pasti
  • Preview Metro Exodus: Dunia itu Ternyata Indah!
  • God of War Dominasi Penghargaan di DICE Awards 2019
  • Activision Akui Berpisah dengan Bungie Karena Penjualan Destiny
  • Dev. I Am Setsuna Umumkan JRPG Baru – Oninaki
  • The Legend of Zelda: Link’s Awakening Dapatkan Proses Remake
  • Super Mario Maker 2 Diumumkan, Rilis Tahun Ini!
  • Legenda WWE – Booker T Tuntut Hukum COD: Black Ops 4
  • Platinum Games Umumkan Astral Chain, Eksklusif Nin. Switch
JP ON FACEBOOK
POPULAR ARTICLES
  • Spesifikasi PC untuk Apex Legends
  • Iklan Dead or Alive 6 Terlalu Seksi, Stream EVO Japan Ditarik
  • CPY Kembali, Tundukkan Denuvo Ace Combat 7: Skies Unknown!
  • 15 Istilah Gamer Paling Membingungkan untuk Orang Awam!
  • Preview Metro Exodus: Dunia itu Ternyata Indah!
  • Review Acer Predator Aethon 500: Kurang “Kharismatik”!
  • 20 Game Terbaik Playstation 1 Sepanjang Masa!
  • 70 Nama Karakter Game Teraneh Setelah Di-Indonesia-kan!
  • Review God Eater 3: Sederhana dan Seru!
  • Rune Factory 5 Akan Rilis Tahun 2020 untuk Nin. Switch

Jagat Review
PT. Jagat Genta Teknologi
Jl. Pal Putih No. 192A
Kramat, Senen
Kota Jakarta Pusat
Jakarta - 10450
Indonesia

© PT. Jagat Genta Teknologi | 2010-2019