EA Menguji AI Baru dengan Battlefield 1

Reading time:
March 23, 2018

AI adalah bagian yang tidak terpisahkan dari industri game, khususnya untuk game-game yang menjadikan single player sebagai fokus. Menciptakan kecerdasan komputer yang mampu menantang Anda dan beradaptasi dengan apa yang Anda tengah lakukan tentu bukan pekerjaan yang mudah. Seringkali, menaikkan tingkat kesulitan game-game ini justru lebih berpengaruh pada damage yang mereka hasilkan atau seberapa rentan Anda sebagai karakter, namun tidak banyak membuat AI itu sendiri menjadi lebih “cerdas”. Ada tantangan besar untuk menciptakan AI seperti ini, dan salah satu publisher raksasa industri game – EA mulai bereksperimen dengannya.

Di ajang GDC 2018 yang berlangsung, EA mengumumkan bahwa mereka tengah “melatih” sebuah program AI dengan menggunakan Battlefield 1. Tujuannya? AI ini diharapkan bisa memperkuat game-game mereka di masa depan, menciptakan musuh yang lebih sulit dan realistis, sekaligus membantu proses debug produk mereka. AI terbaru ini tidak diprogram untuk mengikuti instruksi, tetap diminta untuk belajar dan mengambil keputusan sendiri soal opsi gerak dan aksi terbaik. EA menyebut bahwa mereka melatih AI dengan dua cara: melihat bagaimana pemain manusia bermain dan menirunya, serta pembelajaran lewat trial dan error serta pemberian reward. Tentu saja, mengingat proses yang masih begitu awal, ia belum sempurna.

battlefield 1 ai
EA mulai menguji AI baru dengan menggunakan Battlefield 1.

EA sendiri mengembangkan AI ini bersama dengan tim internal mereka yang memang difokuskan untuk hal tersebut – SEED (Search for Extraordinary Experiences Division). AI ini kabarnya sudah belajar bagaimana cara mengendalikan recoil senjata atau bagaimana melompat menghindar ketika ditembak. EA sendiri berambisi untuk tidak hanya mengaplikasikan AI ini untuk produk mereka saja, tetapi juga scene pengembangan game secara keseluruhan. Wow!

Source: The Verge

Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

March 13, 2024 - 0

Review Final Fantasy VII Rebirth: Makin Cinta, Makin Ribet!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy VII Rebirth ini?…
March 12, 2024 - 0

Preview Rise of the Ronin: Tidak Sesulit Souls!

Bagaimana impresi pertama kami dengan Rise of the Ronin ini?…
February 21, 2024 - 0

Review TEKKEN 8: Program Keluarga Ber-Bencana!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh TEKKEN 8 ini? Mengapa kami…
February 15, 2024 - 0

Review HELLDIVERS 2: Pergi, Basmi, Kembali, atau Mati!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Helldivers 2 ini? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…