Viacom Kalah Dalam Gugatan Rock Band

Reading time:
December 29, 2011
rockband

Perseteruan antara dua perusahaan besar yang berkecimpung di industri game memang bukan lagi hal baru. Selisih dalam masalah penggunaan hak dagang, pencurian ide, hingga masalah kesepakatan bisnis menjadi hal yang lumrah terjadi. Sebagai sebuah industri, setiap elemen yang dapat menghasilkan uang memang menjadi elemen yang pantas untuk diperjuangkan, bahkan hingga ke meja hijau. Seperti yang terjadi pada franchise game ritme populer – Rock Band. Walaupun franchise ini sebenarnya sudah “mati”, namun jejak-jejak kehadirannya tetap menimbulkan masalah.

Perseteruan terjadi antara Viacom sebagai pihak publisher dengan Harmonix yang merupakan developer dari Rock Band itu sendiri. Seperti yang kita tahu, Rock Band merupakan salah satu seri game ritme terbesar dan tersukses di industri game dekade ini. Keuntungan yang dihasilkannya bahkan mampu menempatkan Viacom, sebuah perusahaan yang tidak dikenal, lompat dan melonjak sebagai lima besar perusahaan publisher terbesar di Amerika Serikat. Namun keuntungan ini ternyata tidak sebanding dengan yang didapatkan Harmonix. Bonus yang sempat dijanjikan Viacom jika Rock Band berhasil mencapai angka penjualan tertentu ternyata tidak dipenuhi. Akibatnya, Harmonix menggugat Viacom senilai USD 383 juta. Pada persidangan tanggal 19 December 2011 kemarin, Harmonix dinyatakan menang.

Sayangnya, masalah ini tidak lantas selesai begitu saja. Viacom dengan tegas menolak untuk membayar tuntutan yang dilayangkan oleh Harmonix dan berencana untuk mengajukan banding atas keputusan ini. Sebuah langkah yang tentunya tidak mengejutkan. Walaupun kedua perusahaan ini “bertengkar” atas sebuah seri yang sudah mati, namun uang ratusan juta dollar bukanlah sebuah masalah yang bisa dianggap sepele. Siapakah yang akan memenangkan tuntutan ini pada akhirnya? Kita lihat saja nanti.

 

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…