Mass Effect 3 Butuh Origin!

Reading time:
January 17, 2012
mass effect 31

Hampir semua gamer tentu menunggu seri terakhir dari franchise RPG epik – Mass Effect yang sebentar lagi akan dirilis ke pasaran. Setelah berperang mempertahankan seluruh bagian semesta dari ancaman the Reaper, Sheperd akhirnya harus tiba pada satu takdir utama yang ironis. Pada akhirnya, ancaman terbesar yang harus ia perangi tiba di rumah yang telah lama ia tinggalkan – Bumi. Perang besar pun tidak terhindarkan. Ini bukan lagi soal semesta, perang yang akan dikobarkan Sheperd menjadi lebih personal. Ini menyangkut kelangsungan hidup manusia sebagai sebuah ras. Bagi gamer, ini akan menjadi perang bersama pertama kita. Seperti yang kita tahu, Mass Effect 3 akan menjadi seri pertama ME yang menghadirkan mode multiplayer.

Seperti yang dilakukan pada seri Battlefield 3, EA akan memaksimalkan Origin sebagai media distribusi untuk RPG yang lahir dari tangan dingin Bioware ini. Tidak hanya itu saja, Origin akan menjadi syarat utama bagi gamer agar dapat memainkan Mass Effect 3 versi digital maupun fisik. Anda butuh setidaknya untuk terkoneksi sekali untuk dapat mengaktifkan game ini secara penuh (single-player) dan terus terhubung dengan Origin untuk mode multiplayer online nya. Apakah layanan ini juga berlaku untuk Steam? Sayangnya, EA memutuskan untuk tidak merilis ME 3 via Steam karena berbagai limitasi yang ada.

Apa pengaruhnya bagi sebagian besar gamer Indonesia? Walaupun syarat untuk terkoneksi pada Origin dibutuhkan untuk mengaktifkan ME3 single-player, namun cracker hampir selalu mampu menembus celah keamanan yang satu ini, sehingga versi bajakan masih dimungkinkan. Namun untuk Anda yang ingin merasakan pengalaman ME 3 yang lebih maksimal lewat mode multiplayer online nya, maka versi original sangat dibutuhkan. Terlepas dari metode yang akan Anda pilih, satu hal yang pasti, petualangan terakhir Sheperd ini adalah sesuatu yang tidak boleh terlewatkan.

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…