NostalGame: Ehrgeiz – God Bless The Ring

Reading time:
January 27, 2012

Apa yang Saya Benci dari Ehrgeiz: God Bless The Ring?

Karakter “Original”

Ehgreiz 32
"Hwoarang" banget..

Apalah arti sebuah game fighting jika ia tidak mampu menghadirkan karakter original yang ikonik? Hal ini tentu menjadi salah satu kunci utama untuk memastikan eksistensi di masa depan. Sayangnya, hal ini tidak mampu diwujudkan oleh Dream Factory. Karakter “original” yang mereka usung di luar karakter FF VII ternyata tidak se-original yang dibayangkan. Hanya dalam sekilas pandangan saja semua gamer tentu langsung dapat menyimpulkan bahwa Ehrgeiz mengadaptasi sebagian besar karakter ini dari para petarung game fighting lainnya. Tidak hanya dari desain karakter, tetapi juga dari gerakan yang mereka usung. Mereka merepresentasikan karakter dari seri Tekken dan KOF. Sama sekali tidak ada unsur “originalitas” di karakter yang mereka klaim sebagai original Ehrgeiz.

Tanpa Plot yang Jelas

Ehgreiz 27
Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa mereka bertarung? Tanda tanya besar yang tidak akan terjawab

Mengusung pertempuran satu lawan satu dan memiliki inti permainan yang sederhana, tidak lantas menjadi legitimasi yang sah bagi sebuah game fighting untuk tidak memiliki plot sama sekali. Apa yang membuat semua karakter ini bertarung satu sama lain? Mengapa karakter Final Fantasy bergabung di dalamnya? Bagaimana dengan pedang yang didapatkan di awal pertempuran dan signifikansi nya pada cerita? Apa yang sebenarnya dikejar oleh setiap karaker ini? Setiap game fighting butuh penjelasan seperti ini untuk menjadi basis plot dan memperkuat eksistensi game itu sendiri. Sayangnya, Ehrgeiz tidak memiliki ini sama sekali. Tidak ada dialog dan penjelasan secara eksplisit sama sekali.

Quest Mode yang Kurang Menarik

Ehgreiz 56
Bahkan tidak pantas untuk dimainkan saat waktu luang.. Terlalu repetitif..

Walaupun Ehrgeiz hadir dengan mode Quest untuk menghadirkan alternatif mode permainan, namun Quest Mode yang ia tawarkan boleh dibilang sama sekali tidak menarik. Berbasiskan sistem permainan ala Action-RPG dengan fokus pada penjelajahan dungeon, Quest Mode ini tidak menawarkan banyak hal yang bisa membuat gamer betah bermain. Desain lingkungannya sendiri begitu terbatas dengan mekanisme gameplay yang terlalu repetitif membuatnya menjadi terlalu “mandul” untuk dapat menarik perhatian gamer. Ia bahkan tidak cukup ampuh untuk tampil sebagai game untuk menghabiskan waktu luang.

Sensasi Setelah Memainkannya Kembali

Ehgreiz 22
Tidak akan mudah menemukan game seperti Ehrgeiz kembali!

Setelah hampir 10 tahun tidak menyentuh game ini, ada perasaan tidak asing ketika memainkan game ini kembali. Kehadiran karakter Final Fantasy VII di sini masih menjadi poin utama yang membuat game ini tampil unik, bahkan hingga saat ini. Dibandingkan dengan mode fightingnya, saya lebih tertarik untuk mengadu mode mini game nya kembali. Setidaknya cukup untuk menghadirkan sensasi menyenangkan dan tawa dibandingkan berkelut dengan mode fightingnya yang terasa terlalu repetitif dan membosankan. Quest mode? Sama sekali tidak tertarik.

Walaupun sudah tidak lama memainkan game yang satu ini, namun menguasai kembali mekanisme kontrolnya bukanlah pekerjaan yang sulit. Keputusan Namco dan Squaresoft untuk menjadikannya sederhana memang pilihan terbaik untuk menikmati Ehrgeiz secara sempurna. Tidak ada masalah pada visualisasi game lawas yang satu ini, karena ia masih tampil dalam kualitas yang bisa dinikmati bahkan hingga saat ini. Namun tentu saja, pesonanya ada pada kesederhanaan yang ia tunjukkan. Jika Anda termasuk gamer yang senang dengan game fighting yang fun, memainkan kembali Ehrgeiz akan jadi pilihan yang tepat. Sebuah nostalgia untuk game yang super-unik.

 

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…