“Bapak” Final Fantasy Menyatakan Kekecewaannya

Reading time:
February 21, 2012
square enix logo1

Tidak ada gamer penggemar RPG Jepang yang tidak mengenal nama besar Hironobu Sakaguchi. Dari tangan dinginnya, lahirlah franchise RPG yang diakui masih merupakan salah satu yang terbesar dan terbaik hingga saat ini – Final Fantasy. Selama 11 seri pertama, Sakaguchi merupakan pria di balik keberhasilan franchise ini. Setelah meninggalkan Square Enix, Sakaguchi juga terus berkarya lewat perusahaan developer barunya – Mistwalker. Lost Odyssey dan The Last Story menjadi salah satu bukti karyanya yang luar biasa. Lantas apakah Sakaguchi melupakan Final Fantasy begitu saja? Ternyata tidak.

Dalam wawancara terakhirnya dengan situs game CVG, Sakaguchi mengemukakan bahwa ia masih berhubungan baik dengan tim utama yang mengerjakan seri Final Fantasy, terutama sang produser utama – Yoshinori Kitase. Sakaguchi mengakui bahwa mereka masih sering makan bersama dengan membicarakan masa depan Final Fantasy. Ia sendiri bahkan pernah beberapa kali mengajukan komplain kepada Kitase tentang franchise ini. Sayangnya,, Sakaguchi tidak menjelaskan bagian apa pada FF “versi baru” yang tidak ia sukai. Namun pada akhirnya, sebagai rekan kerja yang sudah berkerja sama selama bertahun-tahun, Sakaguchi menyerahkan “anak kesayangannya” sepenuhnya pada Kitase.

final fantasy xiii 2 p 03711

Seperti yang kita tahu, beberapa seri Final Fantasy terakhir memang menuai banyak kecaman. Final Fantasy XIII dan XIV menjadi sasaran kekecewaan dan frustrasi para gamer penggemar seri FF klasik. Walaupun demikian, Square Enix sendiri memang tidak pernah menyerah. Perlahan, namun pasti mereka terus memperbaiki diri, seperti yang terlihat di Final Fantasy XIII-2. Tapi jika diselidik lebih dalam, kualitas FF memang menurun sejak Sakaguchi memutuskan mundur dari Square. Sejak itu Final Fantasy seperti anak yang bingung mencari sosok seorang ayah.

Source: CVG

 

Load Comments

PC Games

April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…

PlayStation

May 26, 2023 - 0

Wawancara dengan Hiroshi Takai & Koji Fox (Final Fantasy XVI)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Hiroshi Takai dan Koji Fox dari…
May 26, 2023 - 0

Menjajal Final Fantasy XVI: Kini Dewasa, Penuh Gairah!

Seperti apa impresi 4 jam pertama kami dengan Final Fantasy…
May 8, 2023 - 0

Review Horizon Forbidden West – Burning Shores: Playstation 5 Pamer Kekuatan!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Horizon Forbidden West – Burning…
April 18, 2023 - 0

Review Dead Island 2: Akhirnya Datang Juga!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dead Island 2? Apakah ia…

Nintendo

May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…