Review The Darkness II: Kembalinya Sang Kegelapan yang Brutal!

Reading time:
February 13, 2012

The Darkness, Fiksi ataukah Fakta?

Jika kita membicarakan salah satu bagian yang paling membuat The Darkness II tampil begitu memesona, maka jalinan plot yang dibangun di dalamnya boleh dikatakan yang terbaik. Pada awalnya, Anda akan mempercayai diri bahwa Anda adalah Jackie Estacado – Don of the Franchetti Family yang menjalankan bisnis mafia dengan kekuatan The Darkness. Namun seiring dengan progress cerita yang ada, Anda akan secara perlahan meragukan hal tesebut. Apa pasal? Di satu sisi, Jackie memang menjalani kehidupannya sebagai Don dan terus mempercayai bahwa dirinya sedang berada di dalam misi untuk memburu Brotherhood dan mencari Jenny. Namun di sisi lain? Semua kehidupan itu terancam hanya sebagai sebuah proyeksi dan sisi psikologis Jackie yang tidak stabil.

The Darkness II 54
Dunia yang selama ini ada hanyalah proyeksi sisi psikotik Jackie? Apa yang sebenarnya terjadi?
The Darkness II 56
Pada akhirnya, Anda yang memutuskan sendiri untuk percaya pada "kenyataan" yang mana

Di beberapa chapter cerita, Jackie akan menemukan sebuah fakta mengejutkan bahwa dirinya hanyalah seorang pasien di rumah sakit jiwa. Semua cerita tentang The Darkness dan perseteruan keluarga mafia hanyalah bagian dari proyeksi dan halusinasi sisi psikotik Jackie yang semakin parah. Obat penenang yang tidak lagi efektif dipercaya sebagai alasan dibalik hidupnya kembali sisi kegelapan Jackie. Namun Jackie sendiri terus menyangkal hal ini. Semua “kehidupan nyata” di rumah sakit Jiwa ini dianggap sebagai bagian usaha The Darkness untuk membuat dirinya bingung, untuk melemahkan pertahananya agar lebih mudah dikuasai. Siapa yang benar? Apakah The Darkness adalah sisi psikotik Jackie? Atau rumah sakit jiwa ini memang didesain The Darkness untuk “membunuh” Jackie secara perlahan? Pada akhirnya, Andalah yang  menentukan sendiri untuk lebih mempercayai yang mana. Wow!

Kesimpulan

The Darkness II 49
Do not afraid of the darkness, play it!

Walaupun banyak gamer yang mengkritisi The Darkness II yang mengambil banyak arah yang berbeda dibandingkan seri pertamanya, game ini tetap menarik untuk dijajal dan dinikmati. Walaupun ia hadir dalam visualisasi cell-shading, namun kesan kartun yang ada tidak begitu kentara. The Darkness II masih memuat semua hal menyenangkan di seri pertamanya: brutalitas, kekejaman, darah, dan mutilasi yang digambarkan secara eksplisit. Tidak hanya itu saja, kemampuan Digital Extremes untuk meramu plot yang twisted dan membiarkan gamer untuk memilih “dunia” yang dipercayainya menjadi nilai plus yang patut diacungi jempol.

Namun bukan berarti game yang satu ini tidak datang tanpa kelemahan. Salah satu yang cukup terasa adalah durasi gameplay yang sangat singkat. The Darkness II dapat diselesaikan hanya dalam jangka waktu 4 jam, jauh lebih cepat dibandingkan game FPS lain yang rata-rata 6-8 jam. Memuat cerita tragedi cinta dalam balutan balas dendam yang kejam juga menjadi plot utama yang terlalu klise untuk game yang lahir di industri game saat ini. Di luar dari kedua kelemahan ini, The Darkness II menampikan elemen lain yang mudah untuk dinikmati.

The Darkness II menjadi alternatif game FPS yang tetap menarik untuk dimainkan, menampilkan pengalaman maksimal yang unik dalam durasi gameplay yang pendek. Game ini juga wajib dimainkan oleh Anda yang sudah mengikuti seri The Darkness sejak seri pertama karena kesinambungan timeline yang ada.

Kelebihan

The Darkness II 81
Siapakah sosok yang satu ini?
  • Kekejaman yang ditampilan secara eksplisit
  • Execution Moves yang keren
  • Kesempatan untuk memilih plot yang Anda percayai
  • The Darkness yang bisa diperkuat
  • Penggunaan Cell-Shading yang tidak berlebihan
  • Vendetta Mode dengan opsi offline

Kekurangan

The Darkness II 59
Plot yang dapat diselesaikan dengan cepat
  • Dasar Plot yang terkesan klise
  • Durasi Gameplay yang pendek

Cocok untuk gamer: yang butuh sarana untuk melepaskan rasa frustrasi dan agresi

Tidak cocok untuk gamer: di bawah umur, yang tidak mampu melihat darah dan potongan tubuh

 

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…