Review Diablo III: Perubahan Identitas Menjadi Single Player-MMO!

Reading time:
May 30, 2012

Sensasi Single-Player MMO?

Menggabungkan “Single-Player” dan “Massively Multiplayer Online” dalam satu kata tentu saja adalah sebuah paradox tanpa penyelesaian. Keduanya mengambil dua arah mekanisme gameplay yang bertolak-belakang satu sama lain dan menawarkan sebuah sensasi permainan yang berbeda. Single Player berfokus pada pengalaman bermain dan kenikmatan diri sendiri, sementara MMO adalah sebuah genre yang didesain untuk dimainkan bersama-sama dengan orang lain. Percaya atau tidak, sensasi inilah yang akan Anda dapatkan ketika memainkan Diablo III ini. Di satu sisi, Anda akan terlibat dalam sebuah petualangan dengan cerita layaknya sebuah game adventure single player, namun di sisi lain, Anda akan merasakan pentingnya kehadiran karakter lain di dalam permainan dan disuguhi dengan beragam elemen yang kental dengan sebuah game MMO. Anda bingung? Kami akan menjabarkannya untuk memberikan sedikit gambaran.

Diablo III 2012 05 18 01 10 06 281
Tidak ada perubahan mendasar dari mekanisme gameplay Diablo III secara umum. Ia masih hadir sebagai sebuah game action RPG dengan sudut pandang kamera isometrik. Anda juga tetap dapat memilih 1 dari 5 job yang tersedia. Setiap job memiliki keunikan gerakan dan statusnya masing-masing.
Diablo III 2012 05 18 04 58 09 82
Tampilan isometrik yang nostalgic

Hampir tidak ada yang berubah dari sisi gameplay Diablo III sendiri. Ia masih tetap hadir sebagai sebuah game RPG dengan sudut pandang kamera isometrik dengan beragam musuh yang seringkali datang dalam jumlah banyak. Anda tetap diberi kebebasan untuk memilih satu dari 5 job utama dengan sifat dan keunikannya masing-masing. Seperti kedua seri sebelumnya, Anda juga akan melewati petualangan dalam potongan chapter yang akan membawa masalah dan inti cerita masing-masing. Intinya? Tidak berbeda dengan kedua seri sebelumnya, Diablo III adalah sebuah game single player yang dapat dengan mudah dinikmati. Anda juga dapat menyewa karakter NPC untuk membantu Anda dalam petualangan, farming dan mencari equipment terbaik untuk Anda sendiri. Lantas, untuk apa Blizzard memaksa Anda untuk terus terkoneksi pada server Battle.net?

Selain sebagai sarana yang mumpuni untuk mencegah pembajakan, keputusan Blizzard untuk membuat Diablo III harus terkoneksi pada Battle.net memberikan konsekuensi lain yang menghasilkan kesan MMO yang kental. Dengan empat tingkat kesulitan yang ditawarkan: Normal, Nightmare, Hell, dan Inferno, Blizzard menawarkan sebuah jenjang permainan yang akan “memaksa” Anda untuk bermain bersama player Diablo III lainnya di seluruh dunia. Anda mungkin dapat menyelesaikan game dalam kesulitan normal, namun tingkat kesulitan lainnya? Anda benar-benar butuh melakukan party dengan gamer yang lain. Di sisi inilah, konsep MMO mulai mengambil peran yang besar.

Diablo III 2012 05 22 13 14 12 591
Anda memang dapat menikmati game ini secara single-player, namun bukan ini yang akan menjadi inti utama dari Diablo III
Diablo III part 2 25
Berbeda dengan dua seri sebelumnya, Anda baru dapat merasakan sensasi Diablo III secara maksimal ketika melakukan party bersama gamer lain yang tersebar di seluruh dunia.

Dengan kemudahan interface yang ada, Anda bisa bergabung dalam pertarungan yang sedang dijalankan oleh gamer lain dengan mudah. Uniknya, melakukan party dengan gamer lain juga akan memberikan progress pada cerita yang sedang Anda jalani jika party memang menempuh quest dan chapter yang sama. Untuk mencegah keributan yang mungkin terjadi, Blizzard juga sudah mendesain agar setiap user dalam party untuk mendapatkan loot equipment dan item mereka sendiri-sendiri. Sebagai konsekuensinya, musuh yang Anda temui akan bertambah kuat seiring dengan jumlah user dalam party (maksimal 4 orang). Semakin ramai party Anda, semakin menantang pula pertempuran yang ada. Bertemu dengan orang asing di belahan dunia yang lain dan bertempur bersama tentu menghasilkan sebuah sensasi MMO, untungnya, sangat mudah untuk dinikmati. Bahkan boleh disimpulkan, ia bergeser menjadi kekuatan utama dari Diablo III itu sendiri.

Sensasi MMO tidak hanya dihadirkan dari sistem party ini. Berbagai elemen baru yang dihadirkan oleh Blizzard di seri ketiga ini juga semakin menguatkan kesan tersebut. Anda kini juga diberikan kesempatan untuk melakukan crafting untuk menciptakan equipment yang lebih kuat, baik untuk Anda gunakan atau sebagai item trade dengan user yang lain. Pada akhirnya, Anda akan disuguhkan dengan fitur Auction House, sebuah media lelang yang memungkinkan user untuk menawar, membeli, dan menjual equipment-equipment mereka yang paling berharga, tidak hanya dalam Gold tetapi juga dalam uang nyata. Sayangnya, saat review ini ditulis, Blizzard masih belum menyertakan sistem uang nyata untuk Auction House ini. Auction House tentu saja menjadi alasan utama dari replayability Diablo III. Secara tidak sadar, Anda akan terus memainkan game ini bahkan hingga tingkat kesulitan Inferno sekalipun dengan satu quest: mencari loot yang terbaik. Tipikal sebuah game MMO bukan?

Auction House
Sistem Auction House menjadi salah satu keunggulan Diablo 3, dimana Anda bisa melelang equipment langka yang Anda dapatkan baik dalam bentuk gold maupun uang nyata.
Diablo III 2012 05 18 07 00 32 80
Konsekuensinya? Mengikuti gaya MMO, daripada menikmati petualangan yang ada, prioritas gaming Anda akan berubah mencari loot terbaik yang mungkin dapat dijual di masa depan

Menghadirkan sensasi MMO yang kental pada frachise seperti Diablo bukannya tidak menghasilkan sebuah konsekuensi negatif, terutama bagi para gamer yang begitu menikmati seri-seri sebelumnya. Dengan waktu permainan 6 – 12 jam di tingkat kesulitan normal dengan jumlah dungeon yang terhitung minim, adalah sebuah kebohongan jika Anda menyatakan diri menikmati Diablo III karena jalinan cerita atau petualangan yang ia hadirkan. Dengan tingkat kesulitan yang berbanding lurus dengan tingkat kelangkaan item dan equipment yang akan didapatkan, sebagian besar gamer akan terus memainkan sang karakter utamanya untuk satu tujuan utama ini. Hasilnya, Diablo III menjadi sebuah seri game yang “dangkal” dibandingkan kedua seri sebelumnya.

Blizzard sendiri memang sedang bersiap untuk menghadirkan lebih banyak fitur menjanjikan di masa depan untuk memperkuat kesan Diablo III saat ini, salah satunya adalah PvP yang akan memungkinkan para karakter untuk saling bertarung satu sama lain. Sayangnya, fitur ini sendiri masih belum dapat diakses ketika review ini ditulis. Namun jika PvP menjadi sebuah kenyataan, bukankah ini menjadi alasan ekstra bagi gamer untuk terus memainkan Diablo III hanya untuk mencari loot equipment yang lebih baik? Blizzard telah mengubah identitas sebuah franchise Diablo dengan seri ketiga ini. Tidak berlebihan rasanya jika kami mengkategorikannya sebagai game “Single Player – MMO”, terlepas dari paradox yang mungkin ia hasilkan.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…