Review Diablo III: Perubahan Identitas Menjadi Single Player-MMO!
Bagaimana dengan Probabilitas Versi Bajakan?

Popularitas luar biasa yang dicapai oleh Diablo III dan penjualan yang sangat cepat membuat game ini menjadi “benda langka” di pasaran. Hasilnya? Harga jualnya kini jauh lebih tinggi dibandingkan harga yang dipatok oleh Blizzard sendiri. Semakin tinggi harga sebuah game, semakin tidak terjangkau pula ia untuk dibeli, khususnya bagi para gamer dengan kantong super tipis. Solusi terbaik tentu saja beralih ke versi bajakan. Namun sayangnya, kebutuhan untuk koneksi konsisten ke server Battle.net membuat Diablo III menjadi perkara yang tidak dapat ditangani oleh para hacker dengan mudah. Jadi, apakah kita akan melihat Diablo III versi bajakan di masa depan?
Seperti yang kita tahu, para peretas selalu punya cara untuk menghadirkan sebuah game bajakan, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa Diablo III juga akan mampu dibobol suatu saat. Namun dalam waktu dekat ini? Hampir tidak mungkin. Mengapa? Bukankah Starcraft II dengan sistem yang sama dapat dibajak single playernya? Diablo III tampaknya harus diposisikan sebagai kasus khusus. Rumor yang berkembang menyatakan bahwa konektivitas ke Battle.net tidak hanya didesain untuk memunculkan fitur party, Auction House, atau re-balancing lewat update dan patch di Diablo III, tetapi untuk membangun dunia itu sendiri. Ada dugaan yang kuat bahwa data-data NPC, map, musuh, dan probabilitas drop loot semuanya diatur oleh server Battle.net secara langsung. Kami sempat merasakan hal ini secara langsung. Ketika koneksi internet turun secara drastis saat kami memainkan Diablo III, permainan tetap berjalan seperti biasa, namun map tidak ter-load dan ruang gerak Anda menjadi sangat terbatas. Dunia Sanctuary menjadi sunyi secara tiba-tiba.
Satu-satunya cara untuk menikmati Diablo III dengan bajakan adalah menunggu hingga ada gamer di luar sana yang secara sukarela melakukan emulasi dan membuka server tidak resmi untuk game yang satu ini, seperti yang sempat dilakukan untuk World of Warcraft. Apakah hal ini dipastikan akan menyelesaikan masalah? Apakah akan terjadi di masa depan? Tidak ada yang dapat memberikan jawaban yang absolut. Sementara ini, Anda hanya bisa memainkan Diablo III dari versi originalnya.
Kesimpulan

Lantas apa yang bisa disimpulkan dari Diablo III? Sebagai seorang gamer yang begitu menikmati kedua seri sebelumnya dan dengan sabar menunggu kehadiran seri ketiga ini, ada dilema yang menyertai pengalaman memainkan Diablo III ini. Di satu sisi ada rasa lega dan puas karena akhirnya dapat memainkan game ini secara langsung. Perubahan mekanisme gameplay yang diusung Blizzard memang terasa cukup absurd di awal-awal permainan, namun menjadi jauh lebih dinikmati seiring dengan berjalannya waktu permainan. Semua pengalaman ini tampil semakin maksimal ketika mulai menginjak tingkat kesulitan tinggi yang menuntut Anda untuk melakukan party dengan gamer lain di seluruh dunia. Bekerja sama, berinteraksi, dan beragam fitur khas MMO membuat replayability game ini begitu tinggi.
Di sisi yang lain, ada kekecewaan yang begitu mendalam melihat betapa “dangkal”nya sebuah franchise Diablo tampil di seri ketiga ini. Pertanyaan pertama yang sempat menghampiri saya pribadi, “Game seperti ini butuh lebih dari 10 tahun untuk dikembangkan? Apa yang sebenarnya dilakukan Blizzard selama 10 tahun ini?”. Hampir tidak ada keistimewaan yang merepresentasikan proses pengembangan yang begitu lama. Kualitas grafis yang tidak memesona untuk standar saat ini, fitur-fitur MMO yang mulai bergerak menjadi sesuatu yang mainstream, plot yang klise, perubahan gameplay yang lebih berfokus pada loot, dan waktu gaming yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Apa yang mereka lakukan selama 10 tahun ini selain mengembangkan sebuah sistem Auction House dan PvP yang bahkan belum berjalan sempurna? Ini tentu menjadi sebuah misteri.
Pantas atau tidakkah Diablo III untuk dimainkan? Saya pribadi merekomendasikannya. Di balik semua kekurangan dan kedangkalan yang dimilikinya dibandingkan kedua seri sebelumnya, Diablo III adalah sebuah game yang tetap menyenangkan untuk dimainkan dan adiktif. Flow pertarungan yang cepat dengan fokus pada penggunaan skill yang strategis akan membuat adrenalin Anda secara konstan mengalir, apalagi ketika menginjak tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Di samping itu, ia masih mengandung segudang potensi dan masih memungkinkan untuk disempurnakan oleh Blizzard di masa depan.
Kelebihan

- Cut-scene yang memesona
- Flow pertarungan yang berjalan lebih cepat
- Fokus pertarungan pada strategi penggunaan skill
- Interface melakukan party di public games yang mudah
- Tingkat kesulitan bertingkat
- Tingkat replayability yang tinggi
Kekurangan

- Kesan MMO yang terlalu kental
- Hilangnya sistem attribute dan skill points
- Plot yang klise
- Kualitas grafis yang terlalu biasa
- Mekanisme gameplay “dangkal” yang terlalu berfokus pada loot
- Waktu permainan yang terlalu singkat
- Beberapa bug yang cukup mengganggu
Cocok untuk gamer: yang sudah menunggu Diablo III dengan sabar, pencinta WRPG, pencinta Action RPG
Tidak cocok untuk gamer: yang memiliki koneksi internet lemot, yang mengekspektasikan sensasi Diablo yang lama.