Review Diablo III: Perubahan Identitas Menjadi Single Player-MMO!

Reading time:
May 30, 2012

Bagaimana dengan Probabilitas Versi Bajakan?

Diablo III 2012 05 18 01 08 05 142
Mungkinkah memainkan game ini dalam versi bajakan suatu saat di masa depan? Mungkin saja, namun akan melewati proses peretasan yang sulit

Popularitas luar biasa yang dicapai oleh Diablo III dan penjualan yang sangat cepat membuat game ini menjadi “benda langka” di pasaran. Hasilnya? Harga jualnya kini jauh lebih tinggi dibandingkan harga yang dipatok oleh Blizzard sendiri. Semakin tinggi harga sebuah game, semakin tidak terjangkau pula ia untuk dibeli, khususnya bagi para gamer dengan kantong super tipis. Solusi terbaik tentu saja beralih ke versi bajakan. Namun sayangnya, kebutuhan untuk koneksi konsisten ke server Battle.net membuat Diablo III menjadi perkara yang tidak dapat ditangani oleh para hacker dengan mudah. Jadi, apakah kita akan melihat Diablo III versi bajakan di masa depan?

Seperti yang kita tahu, para peretas selalu punya cara untuk menghadirkan sebuah game bajakan, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa Diablo III juga akan mampu dibobol suatu saat. Namun dalam waktu dekat ini? Hampir tidak mungkin. Mengapa? Bukankah Starcraft II dengan sistem yang sama dapat dibajak single playernya? Diablo III tampaknya harus diposisikan sebagai kasus khusus. Rumor yang berkembang menyatakan bahwa konektivitas ke Battle.net tidak hanya didesain untuk memunculkan fitur party, Auction House, atau re-balancing lewat update dan patch di Diablo III, tetapi untuk membangun dunia itu sendiri. Ada dugaan yang kuat bahwa data-data NPC, map, musuh, dan probabilitas drop loot semuanya diatur oleh server Battle.net secara langsung. Kami sempat merasakan hal ini secara langsung. Ketika koneksi internet turun secara drastis saat kami memainkan Diablo III, permainan tetap berjalan seperti biasa, namun map tidak ter-load dan ruang gerak Anda menjadi sangat terbatas. Dunia Sanctuary menjadi sunyi secara tiba-tiba.

Satu-satunya cara untuk menikmati Diablo III dengan bajakan adalah menunggu hingga ada gamer di luar sana yang secara sukarela melakukan emulasi dan membuka server tidak resmi untuk game yang satu ini, seperti yang sempat dilakukan untuk World of Warcraft. Apakah hal ini dipastikan akan menyelesaikan masalah? Apakah akan terjadi di masa depan? Tidak ada yang dapat memberikan jawaban yang absolut. Sementara ini,  Anda hanya bisa memainkan Diablo III dari versi originalnya.

Kesimpulan

Diablo III part 2 16
Finally...Finally.. we see each other again, after 11 years, Diablo..

Lantas apa yang bisa disimpulkan dari Diablo III? Sebagai seorang gamer yang begitu menikmati kedua seri sebelumnya dan dengan sabar menunggu kehadiran seri ketiga ini, ada dilema yang menyertai pengalaman memainkan Diablo III ini. Di satu sisi ada rasa lega dan puas karena akhirnya dapat memainkan game ini secara langsung. Perubahan mekanisme gameplay yang diusung Blizzard memang terasa cukup absurd di awal-awal permainan, namun menjadi jauh lebih dinikmati seiring dengan berjalannya waktu permainan. Semua pengalaman ini tampil semakin maksimal ketika mulai menginjak tingkat kesulitan tinggi yang menuntut Anda untuk melakukan party dengan gamer lain di seluruh dunia. Bekerja sama, berinteraksi, dan beragam fitur khas MMO membuat replayability game ini begitu tinggi.

Di sisi yang lain, ada kekecewaan yang begitu mendalam melihat betapa “dangkal”nya sebuah franchise Diablo tampil di seri ketiga ini. Pertanyaan pertama yang sempat menghampiri saya pribadi, “Game seperti ini butuh lebih dari 10 tahun untuk dikembangkan? Apa yang sebenarnya dilakukan Blizzard selama 10 tahun ini?”. Hampir tidak ada keistimewaan yang merepresentasikan proses pengembangan yang begitu lama. Kualitas grafis yang tidak memesona untuk standar saat ini, fitur-fitur MMO yang mulai bergerak menjadi sesuatu yang mainstream, plot yang klise, perubahan gameplay yang lebih berfokus pada loot,  dan waktu gaming yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Apa yang mereka lakukan selama 10 tahun ini selain mengembangkan sebuah sistem Auction House dan PvP yang bahkan belum berjalan sempurna? Ini tentu menjadi sebuah misteri.

Pantas atau tidakkah Diablo III untuk dimainkan? Saya pribadi merekomendasikannya. Di balik semua kekurangan dan kedangkalan yang dimilikinya dibandingkan kedua seri sebelumnya, Diablo III adalah sebuah game yang tetap menyenangkan untuk dimainkan dan adiktif. Flow pertarungan yang cepat dengan fokus pada penggunaan skill yang strategis akan membuat adrenalin Anda secara konstan mengalir, apalagi ketika menginjak tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Di samping itu, ia masih mengandung segudang potensi dan masih memungkinkan untuk disempurnakan oleh Blizzard di masa depan.

Kelebihan

Diablo III part 2 11
Cut-scene yang dihadirkan untuk memperkaya plot yang ada memang pantas mendapat acungan dua jempol
  • Cut-scene yang memesona
  • Flow pertarungan yang berjalan lebih cepat
  • Fokus pertarungan pada strategi penggunaan skill
  • Interface melakukan party di public games yang mudah
  • Tingkat kesulitan bertingkat
  • Tingkat replayability yang tinggi

Kekurangan

bug diablo 3
Masih terdapat beberapa bug di dalam permainan. Seperti yang Anda dapat lihat di gif di atas, HP sang musuh sama sekali tidak berkurang walaupun sudah diserang dengan skill. Saya akhirnya menyerah, keluar, dan memulai permainan kembali dari checkpoint terakhir.
  • Kesan MMO yang terlalu kental
  • Hilangnya sistem attribute dan skill points
  • Plot yang klise
  • Kualitas grafis yang terlalu biasa
  • Mekanisme gameplay “dangkal” yang terlalu berfokus pada loot
  • Waktu permainan yang terlalu singkat
  • Beberapa bug yang cukup mengganggu

Cocok untuk gamer: yang sudah menunggu Diablo III dengan sabar, pencinta WRPG, pencinta Action RPG

Tidak cocok untuk gamer: yang memiliki koneksi internet lemot, yang mengekspektasikan sensasi Diablo yang lama.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…