Review Max Payne 3: Tetap Seperti Payne yang Kita Kenal!
Masa Depan Grand Theft Auto V?


Gamer mana yang tidak penasaran dan tertarik ketika Rockstar mengumumkan Grand Theft Auto5 untuk pertama kali. Walaupun Rockstar sendiri tidak banyak memberikan informasi kecuali sebuah trailer singkat, banyak rumor yang meyakini bahwa seri GTA 5 ini akan dirilis pada akhir tahun 2012 mendatang. Kami boleh terbilang sebagai salah satu pihak yang meragukan probabilitas sekecil apapun bahwa informasi ini dapat menjadi sebuah kenyataan. Argumentasi kami tentu didasarkan pada visualisasi dan kualitas grafis yang terlihat begitu indah di trailer tersebut. Bagaimana mungkin Rockstar membangun sebuah dunia baru untuk GTA 5 dengan kualitas grafis mumpuni dalam waktu sesingkat itu? Bukankah mereka harus membangun sebuah engine baru untuknya? Bukankah kualitas seperti ini hampir tidak mungkin dijalankan oleh konsol seperti XBOX 360 dan Playstation 3 yang sudah lawas? Kelahiran Max Payne 3 seolah menendang semua argumentasi ini.
Tampil dalam visualisasi yang begitu memukau, engine yang digunakan oleh Rockstar untuk Max Payne 3 mungkin saja akan menjadi engine yang sama untuk membangun dunia GTA 5 nantinya. Mengapa? Karena engine terbaru ini mampu menampilkan kualitas grafis yang jempolan dengan adaptasi pada sistem konsol yang terhitung baik,, dua opsi yang tentu saja dibutuhkan oleh Grand Theft Auto V. Jika memang Rockstar akan menghadirkan engine yang sama, maka bukanlah sesuatu yang tidak mungkin untuk menemukan sebuah game GTA V di tahun 2012 ini. Karena pada akhirnya, Rockstar hanya perlu berfokus untuk membangun dunia GTA yang mungkin saja akan terselesaikan dalam beberapa bulan ke depan.
Kesimpulan

Sebuah tepuk tangan yang meriah memang pantas diberikan untuk Rockstar. Max Payne 3 menjadi catatan rekor baru bahwa game-game besutan developer dan publisher bertangan dingin ini memang tidak pernah mengecewakan. Ketakutan akan sosok karakter Payne yang kini tampil jauh berbeda seolah menjadi semacam paranoia yang seharusnya memang tidak perlu ada. Rockstar berhasil membangun jalinan cerita yang kuat dan gelap dalam lingkungan urban Sao Paulo – Brazil yang keras. Anda tetap berkesempatan menikmati sisi humanis Payne yang tenggelam dalam kesedihan, bertutur dalam bahasa ala Shakespeare-nya yang khas. Rockstar harus diakui berhasil meramu hal-hal yang menjadi identitas utama sebuah seri Max Payne dengan berbagai elemen baru yang memperkuat pengalaman keseluruhan game ini. Contohnya? Bullettime dengan scene sinematik brutal yang akan membuat adrenalin Anda semakin terpompa.
Lantas apakah Payne tampil sempurna? Kami akan mengkategorikannya sebagai “hampir sempurna”. Walaupun sudah mempertahankan sistem tanpa health-regen dan painkiller untuk mejaga orisinalitasnya, pada akhirnya Rockstar terjebak pada kebutuhan untuk menghadirkan mekanisme gameplay yang lebih “bersahabat” untuk gamer-gamer yang baru mengenal game ini untuk pertama kali. Kesempatan untuk hidup kembali dengan Painkiller, sistem soft-aim, dan kemudahan post-retry memang sedikit menurunkan standar Max Payne 3. Untungnya? Tidak sampai membawa Anda pada pengalaman sebuah game arcade shooting kentara. Ia masih sebuah game Max Payne yang menantang.
Sudah tidak perlu diragukan lagi, Max Payne 3 adalah sebuah game third person shooter yang harus Anda mainkan. Tampil begitu baik dalam setiap elemen yang ia tawarkan, dari gameplay, voice acts, hingga music yang mengiringi perjalanan Anda, ia menjelma menjadi mahakarya Rockstar yang pantas untuk dijajal, baik Anda yang pernah memainkan seri ini di masa lalu ataupun Anda gamer pemula yang baru hendak mengenal sosok Max Payne. He is really one tough badass character!
Kelebihan

- Desain karakter Payne yang beragam
- Visualisasi jempolan
- Berbagai fitur unik yang tetap dipertahankan
- Scene sinematik yang brutal
- Voice acts dan musik yang memperkuat pengalaman bermain
- Mekanisme kontrol yang mudah dikuasai
- Gameplay yang tetap menantang
Kelemahan

- Berbagai “kemudahan” yang seringkali ditawarkan game-game arcade shooting
- Visual effects cut-scene yang cukup membuat pusing.
Cocok untuk gamer: penggemar Max Payne, penggemar game third person shooter
Tidak cocok untuk gamer: di bawah umur, yang mencintai game dengan kesan arcade yang kental.










