Review Lollipop Chainsaw: Lebih Dari Sekedar Menjual Sensualitas!

Nama Suda51 memang bukan lagi sosok baru di industri game. Sebagai salah satu jenius yang berada di balik kelahiran berbagai seri game yang terhitung sukses di pasaran, karya-karya Suda selalu hadir dengan identitas uniknya sendiri. Bersama dengan Grasshopper Manufacture, Suda memperlihatkan keberanian untuk menciptakan sebuah game dengan desain, cerita, bahkan mekanisme “aneh” yang mungkin tidak akan berani ditempuh oleh developer yang lain. Lewat kekuatan utama yang satu inilah, Suda51 tidak pernah berhenti untuk memukau para gamer. Bahkan lewat game terbarunya – Lollipop Chainsaw.
Judul yang diusung oleh game hack and slash ini saja sudah cukup untuk memancarkan aura keunikan dari sebuah game Suda51. Bagaimana mungkin sebuah game dengan nama Lollipop Chainsaw dapat muncul di pasaran? Dipikirkan dengan akal sehat pun, kedua benda ini sama sekali tidak memunculkan kesan yang sama. Lollipop adalah sesuatu yang manis dan identik dengan anak kecil, sementara chainsaw, ia menampilkan kesan yang kuat, tajam, bahkan brutal. Namun Suda51 selalu punya cara untuk menjadikan mustahil menjadi sesuatu yang menarik untuk dinikmati. Lahirlah Lollipop Chainsaw, sebuah game action bertema zombie yang memberikan Anda kesempatan untuk berperan sebagai seorang zombie hunter manis dan seksi dengan pakaian cheerleadernya yang “menggiurkan”.
Bagi Anda yang sudah membaca preview kami tentu sudah mendapatkan gambaran cukup yang jelas tentang apa yang berusaha kami jelaskan lewat kalimat di atas. Sebagian besar gamer tentu saja akan langsung menyimpulkan bahwa Lollipop Chainsaw ini akan jatuh pada kualitas yang seringkali diidentikkan dengan Oneechanbara, sebuah game yang menjadikan sensualitas sebagai satu-satunya kekuatan. Namun nyatanya, ada begitu banyak hal yang ditawarkan oleh game yang satu ini. Apa saja yang membuat game ini pantas untuk dijajal? Review ini akan mengupasnya secara mendetail.
Plot

Juliet Starling memang terlihat seperti remaja sekolah tinggi biasa. Posisinya sebagai seorang cheerleader di San Romero memang membuatnya cukup populer, apalagi dengan wajah dan bentuk tubuh yang mungkin akan membuat banyak pria jatuh hatinya, termasuk sang pacar – Nick Carlyle. Hari ini seharusnya menjadi hari sekolah yang biasa untuk Juliet, hingga ia melihat San Romero berada dalam kondisi yang kacau. Tanpa peringatan apapun, hampir semua murid yang bersekolah di sana tiba-tiba berubah menjadi zombie haus darah. Namun, Juliet bukanlah seorang murid “manis” yang selama ini dibayangkan. Dengan bersenjatakan Chainsaw berwarna pink, ia siap untuk melawan balik zombie apocalypse misterius ini.


Pertanyaan lainnya tentu mengemuka, apa yang dilakukan gadis manis ini hingga ia senantiasa membawa-bawa sebuah chainsaw? Di balik identitasnya sebagai gadis sekolah tinggi, Juliet Starling ternyata merupakan generasi dari keluarga zombie hunter yang terkenal dan sudah terbiasa menghadapi masalah-masalah aneh seperti ini. Walaupun tujuan awalnya hanya untuk menyelamatkan sang pacar – Nick (yang kini harus hidup dengan hanya menggunakan kepala untuk mencegah infeksi gigitan zombie yang diterimanya), Juliet akhirnya merasa bertanggung jawab untuk mencari siapa dalang dari “serangan” yang menghancurkan sekolah dan kotanya ini. Dengan bantuan dari kedua saudara perempuannya – Cordelia dan Rosalind yang tak kalah anehnya, serta sang guru yang juga Zombie Hunter – Morikawa, Juliet harus bertempur dengan para penguasa kegelapan yang kabarnya datang dari dunia yang disebut dengan Rotten World. Mampukah Juliet melakukan tugas berat ini dengan bermodalkan Chainsaw “sakti” nya? Ini ? Semuanya kembali bergantung pada kelincahan tangan Anda.
Siapakah yang bertanggung jawab pada fenomena Zombie Apocalypse yang satu ini? Mengapa Juliet memainkan peranan penting di dalamnya? Mengapa San Romero menjadi target kehancuran pertama? Anda tentu harus memainkan game ini untuk mengetahui jawabannya.