Review Lollipop Chainsaw: Lebih Dari Sekedar Menjual Sensualitas!
Mini Game untuk Menghilangkan Kesan Repetitif
Memainkan sebuah game hack and slash yang memuat mekanisme pertarungan yang sama secara terus menerus tentu saja berpotensi untuk memunculkan kebosanan dalam waktu singkat. Selain memperkenalkan sistem reward ala medal platinum, Grasshopper Manufacture juga menyuntikkan segudang mini game untuk memberikan sedikit variasi di sisi gameplay. Setidaknya cukup untuk membuat Anda tidak merasa terpaku pada sistem permainan yang sama secara terus-menerus. Selain active cut-scene, Juliet juga dituntut untuk menggunakan Chainsaw Dashnya untuk berlari cepat dan terjebak pada sistem gameplay ala game racing arcade yang selama ini kita kenal. Bantuan yang ditawarkan oleh Nick juga memicu mini game kecil yang menuntut Anda untuk menekan sekuens tombol secara cepat.


Selain kedua hal di atas, salah satu chapter yang akan Anda temui dalam progress cerita – Arcade Action akan membawa mini game ini ke tingkat yang lebih jauh. Salah satu Dark Purveyor yang akan dihadapi Juliet di level tersebut memiliki kemampuan untuk mengirim karakter kita masuk ke dalam dunia arcade. Akibatnya? Alih-alih terjebak pada sistem gameplay konvesional, Juliet harus berhadapan dengan sistem permainan game arcade yang diadaptasikan dari berbagai franchise raksasa yang sudah melekat dengan hati gamer. Tidak heran, jika level ini menjadi salah satu favorit kami.
Tentu Saja, Game Ini Tidak Untuk Anak-Anak!


Dengan semua elemen yang ditawarkan Suda51 ke dalam Lollipop Chainsaw, dapat dipastikan game ini memang tidak didesain untuk dinikmati oleh gamer yang belum cukup umur. Walaupun ia membawa nama “Lollipop” di dalamnya, game ini menghadirkan semua hal yang bertolak belakang dengan semua citra tersebut. Lupakan tentang efek warna-warni yang muncul dari setiap serangan chainsaw Anda. Mengapa? Karena itu mungkin menjadi satu-satunya hal yang bisa dinikmati oleh gamer di bawah umur. Selebihnya? Sensualitas, brutalitas, darah, mutilasi, caci-maki, dan humor-humor dewasa yang ditampilkan secara eksplisit. Jika Anda termasuk orang tua yang membaca review ini, pastikan anak Anda tidak menjadikan game ini sebagai bagian dari koleksi katalog mereka. Jika Anda termasuk gamer cukup umur yang membaca review ini, maka ini semua tentu menjadi ALASAN EKSTRA untuk memainkan game yang satu ini.
Kesimpulan

Sebagai sebuah game hack and slash, Lollipop Chainsaw memang tidak menghadirkan mekanisme gameplay yang unik dan berbeda dengan game serupa lainnya di pasaran. Bahkan boleh dikatakan ia tidak menghadirkan sesuatu yang benar-benar baru di dalamnya. Walaupun demikian, campur tangan Suda51 memang harus diakui menghadirkan sebuah identitas yang begitu unik untuk game yang satu ini, dari sekedar tema, cerita, bahkan atmosfer permainan yang ada secara keseluruhan. Sistem reward dan punishment yang ditawarkan lewat mekanisme mata uang medal emas dan platinum dengan segudang collectibles akan terus mendorong Anda untuk bergerak menyusuri setiap chapter, memainkannya ulang, bahkan terjebak untuk menampilkan kombo-kombo serangan yang tepat. Collectibles inilah yang menjadi salah satu kekuatan utama yang mendefinisikan gameplay Lollipop Chainsaw itu sendiri.
Lantas apakah game ini hadir tanpa kekurangan? Tentu saja tidak. Walaupun Grasshopper Manufacture sudah menyuntikkan segudang mini game untuk memastikan para gamer tidak bosan, Loliipop Chainsaw pada akhirnya tetap jatuh pada kesan gameplay konvensional yang tidak jauh berbeda dibandingkan dengan game-game hack and slash yang lain. Tingkat kesulitannya yang terhitung cukup mudah juga membuat game ini seolah tidak menghadirkan tantangan yang berarti. Hasilnya? Anda seperti merasakan sebuah petualangan hanya untuk mendapatkan pakaian yang lebih seksi untuk Juliet dengan “plot” sebagai sebuah ekstra konten. Pervert? Who won’t!
Apakah Lollipop Chainsaw pantas untuk dimainkan? Walaupun hadir dengan mekanisme gameplay yang konvensional, Suda51 mampu meramu dunia Lollipop Chainsaw dengan sangat baik, bahkan cukup untuk membuat Anda teradiksi dengannya. Dengan kualitas yang jempolan dan sensualitas yang ditawarkan oleh Juliet Starling, Lollipop Chainsaw tentu menjadi game action yang menarik untuk dijajal, apalagi oleh gamer pria.
Kelebihan

- Plot yang unik
- Segudang Collectibles untuk didapatkan
- Soundtrack pengiring yang jempolan
- Desain kostum yang “menggoda”
- Mini game yang cukup menghibur
- Animasi gerakan yang cukup mengalir
- Tema dewasa yang tidak setengah-setengah
Kekurangan

- Tingkat kesulitan yang terlalu mudah
- Gameplay yang bisa terkesan membosankan
Cocok untuk gamer: yang mencintai game action, pria
Tidak cocok untuk gamer: yang masih berada di bawah umur, tidak menyukai wanita, feminis