Blizzard Akui Kelemahan “Item-Hunt” di Diablo 3!

Setelah menantikan kehadirannya hingga lebih dari 10 tahun, Blizzard akhirnya merilis Diablo 3 pada bulan Mei 2012 silam. Walaupun berhasil mencapai tingkat penjualan yang luar biasa, kehadiran seri ketiga ini justru memunculkan banyak kritik, salah satunya tentu berhubungan dengan waktu penyelesaian yang terlalu singkat. Hal ini kemudian disiasati Blizzard dengan menghadirkan mekanisme “Single Player-MMO” yang lebih berfokus pada item farming di tingkat kesulitan yang beragam. Pertanyaannya kini, sampai kapan sistem ini akan mampu menunjang masa hidup Diablo 3?
Kehadiran Auction House yang memungkinkan gamer untuk menjual item dan equipment mereka dalam uang nyata memang memberikan motivasi “unik” bagi gamer untuk terus memainkan game yang satu ini. Namun, sampai kapan gameplay seperti ini akan membuat Diablo 3 bertahan? Blizzard sendiri mengakui kelemahan ini dan mempertimbangkan opsi untuk menghadirkan solusi akhir game yang lebih pasti. Namun di sisi lain, mereka juga menyatakan bahwa Diablo 3 bukanlah game MMORPG penuh seperti halnya World of Warcraft. Oleh karena itu, menjadi sebuah pekerjaan yang sulit untuk menghadirkan sistem dan konten baru secara berkala untuknya. Blizzard masih berusaha mencari “kunci” yang dapat membuat para user Diablo 3 untuk bertahan dan terus memainkan game ini.

Sebagai permulaan, Blizzard akan menyuntikkan fitur baru – PvP yang memang sejak awal sudah ditawarkan sebagai salah satu kekuatan utama Diablo 3. Fitur yang memungkinkan para karakter Diablo 3 untuk saling bertemu dan bertarung satu sama lain ini tentu akan “memperpanjang napas” kehidupan Diablo 3, namun hingga 2-3 tahun ke depan? Blizzard sendiri tidak yakin akan hal tersebut. Mereka masih merasa bahwa sebuah game ini harus diakhiri dengan sebuah solusi yang lebih pantas di kacamata para gamer.
Bagaimana menurut Anda sendiri? Fitur seperti apa yang menurut Anda harus disuntikkan oleh Blizzard untuk memastikan Diablo 3 tetap hidup hingga beberapa tahun ke depan?