Preview Darksiders II: Kebangkitan Horsemen Kedua!
Nama Darksiders tentu saja tidak asing lagi bagi gamer penggemar game action. Pada awal kelahirannya, ia sempat “divonis” sebagai peniru dari franchise yang telah sukses terlebih dahulu – God of War, namun berhasil membuktikan diri dengan menghadirkan identitas uniknya sendiri. Walaupun datang dengan gameplay serupa, Darksiders tampil sebagai salah satu game action dengan jalinan plot terbaik. Berperan sebagai salah satu Horsemen yang menandai akhir zaman – War, gamer terjebak dalam konflik antara Pasukan Neraka dan Surga dalam sebuah perang besar yang epik. Setelah War yang mencuri perhatian di seri pertama, kini giliran pembawa pesan kedua – Death yang menjadi bintang di Darksiders II.
Kesan Pertama
Darksiders II memang menjadi proyek ambisius Vigil Games, dan tentu saja salah satu senjata utama THQ untuk membebaskan diri dari masalah keuangan yang masih membelit hingga saat ini. Dengan tekanan yang begitu tinggi, tidak berlebihan rasanya jika banyak gamer yang menaruh ekspektasi tinggi pada seri terbaru ini. Beberapa trailer dan screenshot yang diperkenalkan jauh juga memperlihatkan aksi Death yang tampak jauh lebih menarik daripada sosok War sendiri. Ia mungkin tidak tampil dalam desain “sekeras” karakter seri pertama, namun Death memperlihatkan potensi yang begitu besar untuk membawa Darksiders ke arah yang belum pernah ditempuh sebelumnya. Dan sepertinya, THQ dan Vigil berhasil membuktikan diri dengan baik.
Sebagai gamer yang sempat memainkan seri pertamanya, Darksiders II ini memang harus diakui meninggalkan kesan pertama yang jauh lebih unik dan kuat. Walaupun tidak datang dengan visualisasi dan kualitas grafis yang pantas untuk diacungi jempol, Vigil tetap menyuntikkan seri kedua ini dengan deasin karakter yang memesona. Lantas apa yang membuat kesan pertamanya begitu kuat? Percaya atau tidak, kesan ini muncul lewat perubahan di sisi gameplaynya yang terhitung signifikan. Jika Darksiders pertama lebih mengesankan game action hack and slash murni, Vigil menyuntikkan elemen RPG yang cukup kental di seri kedua ini. Sistem equipment, damage, skill tree, hingga level memainkan peranan yang penting di dalamnya.
Salah satu yang cukup dirasakan cukup “kurang” hanyalah desain dunia yang terasa lebih hambar dibandingkan seri pertamanya. Jika Darksiders pertama membawa Anda ke bumi dan memperlihatkan efek “kiamat” yang begitu epik, Darkisders II membawa Anda ke sebuah dunia “fiktif” yang semakin memperluas dunia dari franchise ini sendiri, namun dalam setting fantasi yang terasa hambar. Walaupun demikian, konsep open-worldnya sendiri terbangun dalam skala yang jauh lebih baik. Penasaran? Untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran, kami menyertakan screenshot-screenshot “fresh from oven” ini. Please say welcome to Death!