Ubisoft: Kami Menyerah Soal DRM!

Hubungan antara Ubisoft dan PC Gamer memang terhitung unik. Ketika Ubisoft mengeluhkan bagaimana platform ini memiliki permasalahan pembajakan yang kronis, para gamer PC tidak pernah menyukai sistem DRM yang digalakkan oleh Ubisoft untuk menanganinya. DRM yang dianggap Ubisoft sebagai solusi terbaik untuk meminimalisir pembajakan telah terbukti tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Pembajakan masih merajalela, sementara sistem ini justru membuat banyak gamer pengguna game original Ubisoft kelabakan. Setelah mendapatkan feedback negatif dan kritik secara terus-menerus, Ubisoft akhirnya menyerah dan menegaskan bahwa mereka tidak akan lagi memaksakan DRM di masa depan.
DRM memang memaksa sebagian besar gamer pengguna game original Ubisoft untuk terus terkoneksi ke dunia maya untuk dapat dimainkan, walaupun mereka hanya memainkan single player saja. Ini tentu menjadi mekanisme yang cukup absurd, membuat gamer tidak dapat menikmati game-game yang sudah mereka beli di daerah tanpa koneksi internet. Setelah mendapatkan lontaran kritik yang keras akan sistem yang satu ini, Ubisoft akhirnya menyerah. Dalam wawancaranya dengan situs game – RPS, Ubisoft mengakui telah mencabut kebijakan DRM ini dan hanya akan meminta gamer untuk melakukan aktivasi online sekali saja pada awal pembelian game. Tidak hanya itu saja, Ubisoft juga akan memungkinkan para gamer untuk meng-install game mereka sebanyak yang mereka mau, setelah sebelumnya dibatasi.

Pencabutan kebijakan DRM ini tentu saja menjadi pedang bermata dua bagi para gamer. Di satu sisi, pencabutan ini akan membuat proses pembajakan terhadap game-game yang mereka rilis di masa depan akan jauh lebih mudah dibandingkan sebelumnya. Di sisi yang lain, tidak adanya lagi DRM akan menjadi berita bahagia bagi para pemilik game original dengan koneksi internet yang terbatas. Namun yang satu pasti, penghapusan DRM ini akan menjadi langkah terbaik yang bisa dilakukan oleh Ubisoft untuk menarik kembali hati para gamer PC, yang boleh dikatakan, cukup “terluka”.