Review Resident Evil 6: Tidak Sebaik yang Dibayangkan!
Tidak Cukup Solid – Terkesan Setengah-setengah!

Resident Evil 6 memang datang dengan beragam fitur baru yang tidak pernah ada di franchise ini sebelumnya, yang kesemuanya memang didesain unutk memperkuat sisi action yang kini seolah tumbuh menjadi genre utama yang satu ini. Hampir semua elemen yang didesain untuknya memang ditujukan untuk memperkuat sisi ini, dari setting cerita, dunia, desain monster, bahkan gameplay itu sendiri. Masalahnya ada pada komitmen Capcom yang terlihat setengah-setengah, sehingga menciptakan pengalaman yang tidak cukup kuat untuk membuat Anda jatuh cinta dan mengagumi seri ini. Ada begitu banyak kekurangan yang membuat kualitas ini tidak lagi mampu memukau.
Perubahan user-interface adalah salah satu perbedaan yang mungkin akan langsung Anda sadari ketika mulai memainkan seri terbaru ini. Untuk mendukung skema besarnya sebagai game action, Capcom tidak lagi membatasi jumlah inventory yang ada. Tidak lagi seperti seri-seri sebelumnya, Resident Evil 6 mengusung konsep seperti game action third person lainnya. Karakter Anda dapat memuat senjata sebanyak yang mereka inginkan dan menggantinya secara real-time. Item penyembuh seperti Green Herbs kini juga dapat dikombinasikan dan digunakan secara langsung untuk memastikan Health yang Anda yang kini tampil dalam bentuk bar, tidak sampai kosong. Satu yang pasti, berbeda dengan beragam serangan yang Anda temui di seri-seri RE sebelumnya, setiap serangan yang Anda terima di seri keenam ini boleh dikatakan, selalu menghasilkan efek yang fatal. Menemukan diri Anda kritis berulang kali? Bukan sesuatu yang mengherankan.



Jika dilihat dari nalar, hampir tidak ada yang menghalangi Capcom untuk menciptakan sebuah seri Resident Evil 6 untuk tampil dalam gameplay aksi yang maksimal. J’avo sebagai ras monster utama, diposisikan sebagai “zombie” dengan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dengan tingkat adaptasi yang luar biasa. Berbeda dengan zombie Resident Evil di masa lalu yang bersifat pasif, C-Virus memungkinkan J’avo untuk menggunakan senjata dan berpikir strategis. Mereka juga tampil dalam berbagai bentuk, fungsi, dan membutuhkan cara-cara tertentu untuk dapat dikalahkan. Dengan desain seperti ini, pertarungan senjata menjadi aspek terpenting. Apalagi Capcom juga menjadikan melee (walaupun terbatas dengan bar stamina) sebagai serangan terpisah yang memegang peranan lebih penting untuk seri terbaru ini. Namun, sayangnya, eksekusinya tidak sebaik yang dibayangkan.
Ada begitu banyak fitur yang disuntikkan Capcom untuk membuat Resident Evil 6 lebih kuat di sisi action. Untuk menghindari J’avo yang mampu menggunakan senjata secara maksimal, karakter yang Anda gunakan – Leon, Jack, maupun Chris kini dapat melakukan manuver gerakan yang lebih beragam. Tidak hanya sekedar berlari, Anda kini dapat melakukan slide, cover, hingga menembak sembari berbaring. Semuanya diciptakan agar Anda tidak lagi terperangkap pada mekanisme klasik yang sempat dimotori oleh Resident Evil 4. Namun ada beberapa masalah di penerapannya, yang akan menyulitkan perjalanan Anda.
Pertama, ada pada sisi kamera yang sama sekali tidak adaptif. Kebutuhan Anda untuk bergerak cepat dan mencari target yang mengancam bisa saja berakhir pada bencana, dimana kamera tidak memperlihatkan posisi yang mungkin Anda inginkan. Hal ini semakin parah ketika Anda mulai mengeksekusi beragam serangan melee yang menghasilkan efek zoom-in. Masalah kedua ada pada kesederhanaan mekanisme tombol untuk melakukan beragam manuver yang ada sehingga terkadang sulit untuk dilakukan. Ketika Anda berlari dan berusaha melakukan cover secepat mungkin, bisa jadi Anda justru melakukan slide dan meluncur entah ke mana. Butuh waktu untuk membiasakan diri dan memastikan Anda hanya melakukan hal yang Anda inginkan.


Ketiga? Bahwa Anda akan merasakan kesan bahwa karakter Anda terbuat dari kertas yang begitu rapuh. Dengan berbagai alasan yang ada, J’avo akan mudah menjatuhkan Anda dan secara berkala Anda harus terjebak dalam quick time event yang berulang secara terus-menerus. Karakter Anda seolah tidak dibekali kemampuan untuk menghindari setiap serangan sederhana ini dan justru malah memaksa Anda untuk melakukan rutinitas yang menyebalkan ini secara terus-menerus. Ini akan membuat Anda frustrasi dalam waktu dekat. Keempat? Anda akan menemukan begitu banyak scripted event yang hanya membutuhkan kondisi tertentu untuk mencapai progress selanjutnya. Namun ketidakjelasan kondisi yang Anda temukan tidak jarang akan membuat Anda panik dan melemparkan semua senjata dan peluru yang Anda miliki. Untuk apa? Untuk menemukan bahwa Anda baru saja menghabiskan resource secara sia-sia, tanpa signifikansi fungsi sama sekali.

Satu-satunya bantuan yang dapat Anda andalkan di Resident Evil 6 hanyalah karakter pendukung yang dikendalaikan AI, yang untungnya dapat menjalankan tugasnya dengan sangat sempurna. Mereka memiliki resource mereka sendiri tanpa harus berbagi, efektif untuk menyerang dan menjadi decoy serangan, tidak dapat mati, dan tentu saja menghasilkan ekstra firepower yang akan sangat membantu Anda, bahkan mengalahkan monster-monster berukuran masif sekalipun. Seiring perjalanan Anda menyusuri dalamnya Resident Evil 6, semakin Anda akan mengandalkan karakter pendukung AI Anda ini. Tanpa mereka, seri ini akan menjadi mimpi buruk. Apalagi, Anda akan menemui sistem checkpoint dan save points yang terbilang cukup jauh untuk sebuah game action. Salah satu aspek lain yang harus terus Anda perhatikan.
Hadirkan Sistem Baru – Skill!
Sejak kehadiran Resident Evil 4 yang fenomenal, Capcom memang memberikan kesempatan bagi gamer untuk lebih bebas menentukan cara mereka memainkan RE yang lebih kuat di sisi aksi. Salah satu cara terbaik? Tentu saja dengan memberikan kebebasan untuk menentukan inventory apa saja yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan setiap misi yang ada. Konsep yang sama dipertahankan Capcom di Resident Evil 5. Namun untuk memastikan kehadiran gameplay yang berbeda dan memastikan porsi keuntungan yang berimbang untuk setiap karakter yang Anda gunakan, Capcom mengubah sistem Shop di dua seri sebelumnya dan menggantinya dengan sistem Skill ala game-game RPG. Tidak ada lagi sistem yang memungkinkan Anda untuk mengumpulkan uang dan mencari senjata-senjata terbaik dan memperkuat mereka.

Seperti sistem uang di dua seri Resident Evil sebelumnya, Anda juga akan mendapatkan skill points dalam jumlah tertentu selama menjalankan cerita setiap karakter. Pada akhir setiap chapter permainan ataupun ketika Anda baru men-load permainan, ada kesempatan untuk berbelanja skill yang Anda inginkan. Seperti layaknya skill di game-game RPG, setiap skill ini akan memberikan beberapa keuntungan tertentu sepanjang permainan, secara permanen. Anda bisa mendapatkan efek senjata yang lebih kuat, melee yang lebih berbahaya, bar stamina ekstra, hingga keuntungan tertentu saat melawan musuh-musuh yang spesifik. Dengan skill seperti ini, Capcom seolah menawarkan kesempatan bagi gamer untuk menentukan gaya bermain mereka sendiri. Anda yang lebih mengandalkan serangan melee tentu saja lebih disarankan untuk menabung skill points dan mendapatkan beragam skill melee terbaik yang tersedia.










