Jika kita membicarakan salah satu tren yang tengah berkembang di industri game selama beberapa tahun terakhir, maka memudarnya tingkat kesulitan tentu menjadi salah satu yang seringkali dirasakan oleh gamer. Dibandingkan dengan game-game yang hadir di konsol 8-16 bit dulu, game saat ini cenderung mudah untuk ditaklukkan dan diselesaikan. Pertarungan bos yang seharusnya menantang kini bahkan seringkali dimodifikasi menjadi Quick Time Event yang dapat diselesaikan dengan sekedar menekan tombol-tombol sederhana di layar. Hasilnya? Kita lebih banyak menemukan game yang sekedar mengejar visualisasi dramatis dan sinematik memanjakan mata, daripada menciptakan tantangan yang menarik gamer untuk terus memainkannya. Sebuah kebutuhan yang berusaha dipenuhi Ninja Theory lewat proyek ambisiusnya bersama Capcom – Devil May Cry Reboot.

Sebagai sebuah game hack and slash, Devil May Cry tentu menawarkan tantangan yang akan secara konsisten mengancam nyawa Dante, sang karakter utama. Namun tidak semua gamer akan puas hanya dengan sekedar menebas, menembaki, dan menundukkan setiap musuh dalam tingkat kesulitan yang “masuk akal”. Mereka yang seringkali disebut gamer hardcore, selalu memiliki keinginan untuk mengejar tingkat kesulitan yang lebih tinggi, bahkan yang terkadang hampir tidak mungkin untuk dilakukan. Selain tiga tingkat kesulitan utama: Human, Devil Hunter, dan Nephilim, Ninja Theory juga akan menyuntikkan empat tingkat kesulitan terbaru yang dapat dibuka selama permainan:

• Son of Sparda: Desain musuh yang berbeda, lebih kuat, dan tingkah laku yang lebih cerdas
• Dante Must Die: “Son of Sparda” dengan varian-varian musuh terkuat yang datang dengan kuantitas yang masif.
• Heaven or Hell: Semua benda dapat dihancurkan  dan mati dengan hanya satu kali pukul, termasuk Dante dan semua musuh yang ia hadapi.
• Hell and Hell: Hanya Dante yang akan mati jika menerima damage.

Dengan irama permainan yang cepat, musuh yang kuat dan banyak, serta bos-bos dengan range serangan besar, memastikan Dante untuk tidak menerima sedikit pun pukulan sepanjang mode Hell and Hell memang terdengar mustahil. Namun bagi para hardcore gamer yang memang memiliki “bakat” gaming luar biasa, DmC akan sekedar menjadi gunung baru yang harus mereka daki dan taklukkan. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda cukup optimis dapat menyelesaikan mode Hell and Hell di DmC ini? Saya pribadi? Let the meme speak for me..