THQ Pertimbangkan Rilis Game untuk Linux

Reading time:
December 18, 2012
thq logo black

Windows memang harus diakui masih menjadi sistem operasi yang paling banyak digunakan di komputer rumahan, termasuk juga oleh para gamer PC. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak developer dan publisher yang akhirnya merilis game andalan mereka secara eksklusif untuk sistem operasi yang satu ini.  Sebagai sebuah bisnis, untung rugi memang menjadi bahan pertimbangan paling utama dan tidak terelakkan. Jika tidak menguntungkan, mereka tidak akan merepotkan diri untuk merilis sebuah game untuk sistem operasi yang berbeda. Namun, sebuah fenomena unik mulai terjadi. Perlahan namun pasti, Linux mulai menarik hati banyak publisher, salah satunya adalah THQ.

Berhasil mencapai kesuksesan lewat program Humble Bundle-nya yang berhasil menyentuh angka di atas 5 Juta USD, president THQ – Jason Rubin tampaknya hendak menjajal potensi THQ untuk basis fans yang lebih besar di masa depan. Salah satu yang paling menarik perhatiannya? Tentu saja potensi yang dihadirkan oleh Linux. Banyak pengguna Linux yang mengirimkan tweet, kritik, dan komen kepada Rubin terkait program Humble Bundle yang terkesan menganaktirikan eksistensi sistem operasi andalan mereka.

 

gaming
Beware of us!

Rubin mengakui bahwa THQ tertarik untuk merilis game untuk Linux, namun saat ini masih harus menjajaki untung dan rugi yang harus mereka pikul. Merilis game untuk sistem operasi berbeda berarti harus melewati proses pengembangan ulang yang tentu saja akan memakan lebih banyak biaya. Para gamer Linux pun menawarkan sebuah solusi sederhana kepada Rubin: membiarkan komunitas membantu proses port ini. Sesuatu yang ditanggapi positif oleh pihak THQ sendiri.

Popularitas Linux di industri game memang kian hangat. Tidak hanya THQ yang menyatakan ketertarikan ini, salah satu publisher lain yang memegang peranan lebih luas di industri game – Valve juga sedang menjajaki opsi yang satu ini. Steam, layanan portal distribusi game mereka mulai menjalani masa beta di Linux dengan respon yang sangat positif. Apakah ini berarti Linux akan mampu menggeser Windows sebagai OS gaming di masa depan? Bagaimana menurut Anda sendiri?

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…