Review Street Fighter X Mega Man: Kembalinya Sang Robot Biru!

Reading time:
December 24, 2012

Sayangnya, Masih Dengan “Kualitas” Fan-Made

Street Fighter X Mega Man 29
Sayangnya, Anda masih akan merasakan kesan kualitas fan-made yang kental. Beberapa stage dibangun dengan kesan repetitif dan hambar.

Terlepas dari campur tangan Capcom untuk mengakui dan mendistribusikan game ini secara luas ke pasaran lewat situs resmi mereka, publisher yang satu ini tampaknya tidak terlibat terlalu dalam untuk memastikan kualitas yang ditawarkan olehnya. Atmosfer yang tercipta memang merepresentasikan dua sisi franchise dengan sama kuatnya, baik dari sisi Street Fighter maupun Megaman sendiri. Dukungan soundtrack dan gameplay yang tetap mengakar juga semakin membuat seri ini mudah untuk dinikmati, apalagi bagi gamer yang sudah mengikuti sepak terjang sang robot biru sejak kelahiran awalnya di masa lalu. Namun sayangnya, Anda masih akan merasakan kesan sebuah game fan-made yang masih terlalu kental.

Apa pasal? Walaupun sudah menyusun rangkaian aksi yang akan mengobati kerinduan para gamer pencinta genre platformer, Street Fighter X Megaman masih mengandung segudang masalah. Yang paling utama? Tentu saja, kesederhanaan yang masih melekat terlalu kuat. Kita tidak sedang membicarakan visualisasi 8 bitnya, tetapi lebih ke pengulangan beragam elemen yang akan seringkali Anda temukan. Stage diciptakan dengan ornamen yang tidak banyak sehingga terasa sangat repetitif dan kurang bervariasi. Musuh-musuh yang Anda temukan juga tidak banyak berbeda. Setiap level hanya menyediakan tidak lebih dari 4 varian musuh yang terus Anda temukan secara berulang. Tantangan terbesar justru datang dari usaha untuk tidak jatuh para perangkap-perangkap yang akan langsung mematikan.

Street Fighter X Mega Man 32
Bukan varian musuh yang akan mengancam eksistensi Anda, tetapi jebakan-jebakan platformer seperti ini.
Street Fighter X Mega Man 18
Permainan warna level yang cenderung terkesan “kasar” juga menjadi kelemahan tersendiri.

Sebagai sebuah seri yang dirilis untuk memperingati hari ulang tahun ke-25 Megaman, ini tentus aja menjadi pukulan yang dilematis. Di satu sisi, Capcom memperlihatkan bahwa mereka masih cukup peduli untuk merilis sebuah game untuk menjadi monumen. Namun di sisi yang lain, mereka tidak cukup peduli untuk menjadikannya sebagai seri lawas terbaik yang mungkin dapat dicicipi oleh penggemar franchisenya saat ini. Seandainnya saja Capcom mencurahkan lebih banyak perhatian pada game fan-made yang satu ini.

Kesimpulan

Street Fighter X Mega Man 3
Setelah lama vakum dari industri game, kehadiran Street FIghter X Megaman menjadi oase tersendiri bagi gamer yang sudah lama menantikan petualangan baru sang robot biru. Sayangnya, Capcom seolah tidak berperan banyak selain mendistribusikan game ini.

Eksistensi Street Fighter X Megaman tentu saja pantas untuk disyukuri. Bagaimana tidak? Setelah kevakuman eksistensi yang cukup lama, sang robot biru ini diberikan kesempatan untuk mengenyam kembali manis pahitnya industri game di usia seperempat abadnya. Walaupun diciptakan oleh fans dan didukung oleh Capcom, seri ini menawarkan hampir semua hal yang sempat membuat franchise ini begitu kokoh di masa lalu. Pilihan untuk tetap menjadikannya sebagai sebuah game platformer walaupun datang dengan konsep crossover adalah pilihan yang tepat. Konsep yang unik, dipadu dengan kemampuan untuk mempertahankan originalitas dan identitas dari kedua franchise menjadikan Street Fighter X Megaman menjadi sebuah seri yang menarik untuk dijajal.

Satu-satunya kelemahan hanya ada pada keseriusan Capcom untuk memang menjadikan seri ini sebagai monumen yang pantas untuk sosok sang Megaman. Sebagai sebuah seri yang sudah lama ditunggu-tunggu, Street Fighter X Megaman masih menyisakan kesan fan-made yang terlalu kental. Pengunaan berbagai elemen secara berulang-ulang menghasilkan kesan repititif dan tidak variatif sama sekali. Desain musuh yang terbatas dan lingkungan dengan permainan warna yang “kasar” menjadi kelemahan tersendiri. Namun untungnya, tidak akan sampai membuat permainan Anda tidak dapat dinikmati. Pada akhirnya ia tetap menjadi seri yang mampu “menghidupkan kembali” sang robot biru, yang memang harus diakui, mulai dilupakan oleh Capcom. Ini menjadi kesempatan bernostalgia dalam cita rasa unik Megaman yang belum pernah ada sebelumnya.

Kelebihan

Street Fighter X Mega Man 16
Seri Megaman klasik bukanlah game dengan tingkat kesulitan yang bisa dipandang sebelah mata..
  • Visualisasi 8 bit yang klasik
  • Identitas para karakter Street Fighter yang tetap dipertahankan
  • Soundtrack yang pantas untuk diacungi jempol
  • Tingkat kesulitan yang menantang
  • Adaptasi kekuatan baru Megaman yang keren

Kekurangan

Street Fighter X Mega Man 19
Memang harus diakui, desain level dan musuh yang ada masih meninggalkan kesan repetitif.
  • Banyak elemen yang terkesan repetitif

Cocok untuk gamer: pencinta Megaman klasik, yang tidak bermasalah dengan visualisasi 8 bit

Tidak cocok untuk gamer: yang hanya mengenal Megaman dari seri “X” saja.

Street Fighter X Megaman ini sendiri dirilis sebagai game eksklusif untuk platform PC, dan tentu saja tidak membutuhkan spesifikasi berat untuk dimainkan. Bagian terbaiknya? Anda bisa mengunduhnya secara gratis di sini. 

Pages: 1 2
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…