Review LEGO Lord of The Rings: Petualangan Middle-Earth yang Unik!

Reading time:
December 28, 2012

LEGO LOTR 1

Mendengar nama LEGO, sebagian besar gamer mungkin akan langsung mengerutkan dahi dan menghindari game yang memuat nama produk ini di dalamnya. Identik dengan permainan building block yang didesain untuk para anak-anak dan para geek, tidak sedikit gamer yang mengasosiasikan game-game LEGO dengan game untuk mereka yang belum cukup umur. Padahal dengan sedikit pikiran terbuka, mereka berkesempatan untuk menjajal salah satu franchise platformer paling konsisten dan terbaik yang bisa mereka dapatkan di pasaran saat ini. Tidak percaya? LEGO kembali berusaha membuktikan hal tersebut lewat seri terbaru mereka – LEGO: Lord of the Rings.

Bersamaan dengan sisi cerita berbeda The Hobbits yang kini sedang ditayangkan di sebagian besar bioskop di Indonesia, LEGO lebih memilih untuk mengadaptasikan trilogi epik dari Lord of The Rings yang memang berhasil mencapai kesuksesan beberapa tahun yang lalu. Tidak tanggung-tanggung, mereka merangkum trilogi ini ke dalam satu judul, dengan timeline berkesinambungan yang bahkan tidak ada di versi film-nya sekalipun. Bukan LEGO namanya jika tidak mampu menghadirkannya dengan identitas humornya yang memang unik, tetapi tetap mampu menciptakan pengalaman yang juga merepresentasikan keseriusan dan epicness dari Lord of The Rings. Selain itu, mereka juga tetap mengahdirkan beragam inovasi untuk membuatnya berbeda dibandingkan seri-seri LEGO sebelumnya.

Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh seri LEGO Lord of The Rings ini? Apa yang membuat kami menyebutnya sebagai petualangan Middle-Earth yang unik?

Plot

LEGO LOTR 85
One ring to rule them all..

Satu cincin untuk menguasai semuanya. Itulah inti cerita dari Lord of The Rings, usaha sang Dark  Lord – Sauron untuk mendapatkan kembali sang cincin utama yang akan membuatnya kuat luar biasa. Namun berbeda dengan versi filmnya yang hanya memberikan sedikit latar belakang sebelum masuk ke dalam inti cerita Fellowship of the Rings, versi LEGO ini membawa cerita jauh ke belakang, bahkan di masa saat Sauron masih memiliki bentuk fisik dan menatang Isildur dalam serangan di Barad-dur. Dengan bantuan sang Elf legendaris – Elrond, Isildur berhasil mengalahkan wujud fisik Sauron dan mengambil One Ring darinya. Namun alih-alih menghancurkannya, Isildur tergoda para kekuatan sang cincin. Latar belakang untuk Lord of the Rings pun terbangun dari “kesalahan” ini.

LEGO LOTR 90
Berbeda dengan seri filmnya, seri LEGO LOTR akan membawa cerita sedikit ke belakang, bahkan saat pertarungan Isildur melawan Sauron yang masih memiliki bentuk fisiknya.
LEGO LOTR 127
LEGO LOTR akan memuat trilogi cerita yang ada dalam satu timeline yang berkesinambungan.
LEGO LOTR 140
Perjalanan menuju Mordor dan Mt. Doom untuk menghancurkan One Ring akhirnya dimulai!

Mengikuti alur yang sama dengan Lord of The Rings yang dibangun oleh Peter Jackson untuk Hollywood, LEGO mengikuti cerita yang sama. Dimulai dari permintaan Gandalf dan perjalanan awal Frodo Baggins, gamer akan dibawa langsung pada kesinambungan timeline dari trilogi yang ada. Pertemua pertama di Bree, mendapatkan Fellowship of the Rings, pertarungan melawan Saruman, hingga perjalanan akhir menghancurkan cincin di Mt. Doom. Setiap detail petualangan yang menjadi milestone bagi perjalanan epik ini direpresentasikan kembali oleh LEGO dengan cara yang unik dan humor. Desain karakter yang ada juga mengikuti desain dari Peter Jackson.

Lantas apa saja yang ditawarkan oleh LEGO Lord of the Rings ini? Apa yang membuatnya berbeda dibandingkan seri LEGO sebelumnya? Fitur dan sisi apa saja yang membuatnya bahkan lebih baik dibandingkan game-game LOTR yang selama ini Anda kenal?

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…