Review LEGO Lord of The Rings: Petualangan Middle-Earth yang Unik!
Mendengar nama LEGO, sebagian besar gamer mungkin akan langsung mengerutkan dahi dan menghindari game yang memuat nama produk ini di dalamnya. Identik dengan permainan building block yang didesain untuk para anak-anak dan para geek, tidak sedikit gamer yang mengasosiasikan game-game LEGO dengan game untuk mereka yang belum cukup umur. Padahal dengan sedikit pikiran terbuka, mereka berkesempatan untuk menjajal salah satu franchise platformer paling konsisten dan terbaik yang bisa mereka dapatkan di pasaran saat ini. Tidak percaya? LEGO kembali berusaha membuktikan hal tersebut lewat seri terbaru mereka – LEGO: Lord of the Rings.
Bersamaan dengan sisi cerita berbeda The Hobbits yang kini sedang ditayangkan di sebagian besar bioskop di Indonesia, LEGO lebih memilih untuk mengadaptasikan trilogi epik dari Lord of The Rings yang memang berhasil mencapai kesuksesan beberapa tahun yang lalu. Tidak tanggung-tanggung, mereka merangkum trilogi ini ke dalam satu judul, dengan timeline berkesinambungan yang bahkan tidak ada di versi film-nya sekalipun. Bukan LEGO namanya jika tidak mampu menghadirkannya dengan identitas humornya yang memang unik, tetapi tetap mampu menciptakan pengalaman yang juga merepresentasikan keseriusan dan epicness dari Lord of The Rings. Selain itu, mereka juga tetap mengahdirkan beragam inovasi untuk membuatnya berbeda dibandingkan seri-seri LEGO sebelumnya.
Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh seri LEGO Lord of The Rings ini? Apa yang membuat kami menyebutnya sebagai petualangan Middle-Earth yang unik?
Plot
Satu cincin untuk menguasai semuanya. Itulah inti cerita dari Lord of The Rings, usaha sang Dark Lord – Sauron untuk mendapatkan kembali sang cincin utama yang akan membuatnya kuat luar biasa. Namun berbeda dengan versi filmnya yang hanya memberikan sedikit latar belakang sebelum masuk ke dalam inti cerita Fellowship of the Rings, versi LEGO ini membawa cerita jauh ke belakang, bahkan di masa saat Sauron masih memiliki bentuk fisik dan menatang Isildur dalam serangan di Barad-dur. Dengan bantuan sang Elf legendaris – Elrond, Isildur berhasil mengalahkan wujud fisik Sauron dan mengambil One Ring darinya. Namun alih-alih menghancurkannya, Isildur tergoda para kekuatan sang cincin. Latar belakang untuk Lord of the Rings pun terbangun dari “kesalahan” ini.
Mengikuti alur yang sama dengan Lord of The Rings yang dibangun oleh Peter Jackson untuk Hollywood, LEGO mengikuti cerita yang sama. Dimulai dari permintaan Gandalf dan perjalanan awal Frodo Baggins, gamer akan dibawa langsung pada kesinambungan timeline dari trilogi yang ada. Pertemua pertama di Bree, mendapatkan Fellowship of the Rings, pertarungan melawan Saruman, hingga perjalanan akhir menghancurkan cincin di Mt. Doom. Setiap detail petualangan yang menjadi milestone bagi perjalanan epik ini direpresentasikan kembali oleh LEGO dengan cara yang unik dan humor. Desain karakter yang ada juga mengikuti desain dari Peter Jackson.
Lantas apa saja yang ditawarkan oleh LEGO Lord of the Rings ini? Apa yang membuatnya berbeda dibandingkan seri LEGO sebelumnya? Fitur dan sisi apa saja yang membuatnya bahkan lebih baik dibandingkan game-game LOTR yang selama ini Anda kenal?