Review Thermaltake Meka G1: Keyboard Mekanikal Standar

Reading time:
February 26, 2013
Thermaltake Meka G1 26
Thermaltake TteSports Meka G1

Lebih dari sebuah identitas yang mendefinisikan seorang gamer, kehadiran peripheral gaming memang tumbuh menjadi entitas yang mulai tidak terpisahkan. Tidak hanya sekedar gimmick, sebagian besar peripheral ini memang didesain dengan sangat baik, bahkan cukup baik untuk memfasilitasi semua kebutuhan yang diperlukan oleh seorang gamer, apalagi bagi Anda yang menjadikan PC sebagai perangkat gaming utama. Fitur memang menjadi salah satu nilai jual yang paling utama, namun kebutuhan untuk mendapatkan pengalaman gaming paling nyaman menjadi bagian yang lebih penting. Hal tersebutlah yang tampaknya berusaha ditawarkan oleh keyboard gaming – Meka G1 dari jajaran produk Thermaltake TteSPORTS.

Desain dan Fitur

Thermaltake Meka G1 1
Warna putihnya yang elegan dan bentuknya yang terlihat solid memang menjadi identitas bagi citra “gaming” Meka G1
Thermaltake Meka G1 29
Bagi Anda yang menjadikan kehadiran tombol makro keys dan kesempatan untuk kustomisasi sebagai standar keyboard gaming, maka Anda mungkin akan kecewa dengan Meka G1 ini. Ia hadir dengan fitur minim nan sederhana.

Kesederhanaan fungsi dan desain, ini mungkin menjadi kesan pertama yang Anda dapatkan ketika melihat bentuk yang ditawarkan oleh Thermaltake Meka G1 ini. Warna putih nan elegan yang membalut wujudnya yang terlihat solid memang menjadi identitas yang melekat kuat. Begitu sederhananya, hingga Thermaltake sendiri bahkan tidak menyuntikkan gimmick selain sebuah logo TtEsports  yang tertera di sudut kanan keyboard. Tidak ada lampu LED yang akan menyala terang dengan keren ketika Anda tekan, tidak ada logo naga Thermaltake yang keren kecuali Anda memasang palm rest yang sudah disediakan. Walaupun demikian, tata letak tuts memang harus diakui ergonomis, setidaknya untuk memastikan kecepatan dan akurasi yang Anda butuhkan, baik untuk bermain game, untuk menantang tugas komputasi yang sederhana. Terlalu sederhana untuk sebuah keyboard gaming? Tunggu Anda hingga melihat fungsi lainnya.

Apa yang membuat sebuah keyboard pantas untuk mendapatkan predikat sebagai sebuah peripheral gaming? Jika Anda termasuk gamer yang mendefinisikannya lewat kehadiran beragam fungsi kustomisasi, maka Anda mungkin akan kecewa dengan kehadiran Thermaltake Meka G1 ini. Terlepas dari desain elegan, solid, dan ergonomis, kesederhanaan bentuknya juga harus berakhir pada minimnya fungsi kustomisasi yang ada. Meka G1 tidak menyuntikkan ekstra keys dan menyediakan kesempatan untuk menambahkan beragam fungsi makro yang memang terlihat esensial untuk beberapa genre gaming saat ini. Namun untungnya, Anda yang butuh untuk mengakses beragam fungsi multimedia secara instan masih diberikan shorcut instan yang dapat diakses dengan mudah. The weird part? They don’t even add the Windows button on it..

Thermaltake Meka G1, Seberapa Nyaman?

Thermaltake Meka G1 39
Thermaltake Meka G1, Seberapa nyaman?

Tidak dapat dipungkiri, dari semua alternatif varian keyboard yang tersedia di pasaran saat ini, menjatuhkan pilihan pada keyboard mekanikal memang selalu menjadi alternatif terbaik. Varian ini selalu menawarkan kenyamanan, kecepatan, dan akurasi yang terbaik di kelasnya. Hal sama ini pulalah yang berusaha ditawarkan oleh Thermaltake lewat Meka G1 ini. Kenyamanan desain yang ada kian maksimal dengan kemampuannya untuk mengeksekusi setiap perintah Anda dengan tepat dan cepat. Terlepas dari absennya fungsi makro yang ada, Anda masih bisa menjadikannya sebagai senjata andalan untuk mengeksekusi game-game yang membutuhkan transformasi gerakan super cepat. Fungsi anti-ghosting juga meminimalisir kesalahan yang mungkin saja terjadi. Feedback yang nyaman cukup untuk menjanjikan kenyamanan ekstra untuk G1.

Thermaltake Meka G1 7
As expected, desain mekanikal yang diterapkan membuat Meka G1 dapat diandalkan untuk ragam situasi gaming yang ada. Akurasi, kecepatan, dan feedback yang responsif cukup untuk mendukung kebutuhan gaming Anda.
Thermaltake Meka G1 30
Tidak hanya memberikan slot USB, ia juga menyuntikkan dua port ekstra untuk audio dan microphone.

Tidak ada ekstra keys untuk menyuntikkan beragam fungsi makro berarti juga menihilkan kehadiran drivers untuk mengeksekusi hal tersebut. Absennya gimmick visual dalam bentuk lampu sekalipun kian memperkuat alasan Thermaltake untuk tidak mengembangkan dukungan perangkat lunak sama sekali untuk Meka G1 ini. Salah satu nilai jual yang cukup menarik hanyalah kehadiran beragam port yang dibutuhkan untuk menjadikan keyboard ini sebagai “pelabuhan” bagi semua peripheral PC krusial Anda yang lain. Menyediakan dua ekstra port USB di sisi belakang, Thermaltake Meka G1 juga menyediakan port audio dan microphone untuk membantu Anda menciptakan lingkungan PC gaming yang lebih rapi.

Crysis 3 132
Crysis 3 jadi tantangan yang dengan mudah ditaklukkan oleh Meka G1 ini.

Fitur yang terbatas tidak lantas membuat Meka G1 tidak mampu membuktikan dirinya sebagai sebuah keyboard gaming yang dapat diandalkan. Dengan desain mekanikalnya yang nyaman, ia otomatis dapat diandalkan untuk beragam genre gaming yang memang tidak membutuhkan kombinasi fungsi yang kompleks untuk dieksekusi. Kami menjajalnya di tiga genre utama yang masing-masing diwakili oleh yang terbaik di kelasnya: Crysis 3 untuk FPS, Company of Heroes untuk RTS, dan DOTA 2 untuk MOBA. Untuk game sesederhana Crysis 3, tantangan ini sama sekali tidak terasa. Anda bisa menjalankan dan mengeksekusi setiap fungsi nanosuit Prophet dengan tepat tanpa perlu khawatir. Lantas bagaimana dengan DOTA 2 dan COH yang membutuhkan kecepatan untuk memastikan setiap unit dalam game berfungsi secara penuh? Membuktikan jati dirinya sebagai sebuah peripheral gaming yang dapat dipercaya, Meka G1 juga terbukti dapat diandalkan.

Pages: 1 2
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…