Menjajal Company of Heroes 2 – Closed Beta: Hadir dengan Kompleksitas Baru!
Cuaca Adalah Musuh yang Terbesar

Sejak awal pengenalannya, Relic Entertainment sendiri sudah mengklaim bahwa seri Company of Heroes 2 ini akan memberikan pengalaman yang lebih dinamis dibandingkan seri pertamanya. Untuk mendukung hal tersebut, mereka menyuntikkan elemen yang mungkin belum pernah diterapkan di game-game RTS sebelumnya – peran cuaca. Seolah untuk merepresentasikan kondisi perang yang nyata, cuaca akan mengubah bagaimana Anda menggerakkan dan memerintahan pasukan infantri Anda. Hal ini kian kentara ketika Anda bertempur di daerah salju.
Dengan pemberitahuan sebelumnya yang terlihat lewat sebuah user-interface di layar, Anda akan mendapatkan peringatan tentang kehadiran badai salju dalam waktu dekat. Tidak hanya sekedar sebagai kosmetik, badai salju ini akan menjadi musuh yang lebih mematikan daripada faksi yang tengah menjadi lawan Anda. Terkespose dalam waktu yang terlalu lama, maka tentara Anda akan mengalami kedinginan dan berpotensi mati sia-sia begitu saja. Satu-satunya cara untuk menghangatkan diri hanyalah berkumpul di api unggun terdekat, yang biasanya berlokasi di dekat resource, atau masuk ke dalam rumah-rumah kosong yang ada. Badai salju ini juga akan menghalangi pandangan, membuat akurasi tembakan menjadi jauh lebih buruk dengan gerak kendaraan yang juga lebih lambat dibandingkan biasanya. Lantas strategi apa yang bisa ditempuh dari kondisi cuaca seperti ini?

Jika mengingat bahwa setiap pasukan infantri darat akan bergerak dan berusaha menghangatkan diri setiap kali badai salju ini terjadi, maka kendaraan lapis baja akan memiliki waktu untuk bergerak dan meraih keuntungan strategis tersendiri. Dengan jumlah kekuatan yang cukup, Anda bisa mulai menyisir setiap api unggun yang ada untuk membasmi mereka secara efektif, atau untuk sekedar melakukan infiltrasi di luar wilayah yang akan dipenuhi oleh pasukan ini. Namun berhati-hatilah, strategi serupa juga bisa terjadi pada Anda. Masa bodoh dan membiarkan pasukan Anda menggigil dalam badai salju? Ini akan menjadi tindakan paling ceroboh yang justru akan merugikan. Lantas dengan bagaimana dengan cuaca yang lain? Selain salju, masa closed beta Company of Heroes 2 tidak memperlihatkan yang lain.
Matchmaking yang Belum Seimbang!

Tidak hanya sekedar menyediakan mode skirmish, masa closed beta Company of Heroes 2 ini juga memberikan kesempatan bagi para fans Company of Heroes dari seluruh dunia untuk saling menguji kemampuan strategi-nya masing masing dan bertempur secara online satu sama lain. User-interface-nya sendiri terhitung sederhana, Anda hanya tinggal memilih mode pertempuran yang Anda inginkan dan server akan secara otomatis mencarikannya untuk Anda.
Sayangnya, sistem ini sendiri belum seimbang. Penasaran dan ingin menjajal keunikan tentara Soviet, kami justru lebih sering berhadapan dengan para players dengan level yang jauh lebih tinggi, yang mengindikasikan bahwa mereka sudah sangat berpengalaman di seri terbaru ini. Bagian terburuknya? Ia juga tidak mampu mengenali bahwa tim tertentu butuh pemain yang lebih bisa diandalkan. Tidak jarang dalam pertarungan 4 VS 4, semua player yang baru menyentuh “Level 1” harus bertempur dalam satu tim melawan tim lain yang beranggotakan player di atas level 10. Tidak perlu diragukan lagi, kami yang baru hendak menjajaki game ini rata dalam hitungan menit.
Satu hal lain yang juga harus diperhatikan oleh Relic Entertainment adalah metode “Kick” untuk menendang semua player dalam mode kompetitif online yang dianggap menjadi sumber lagging. Alih-alih terus melakukan hal ini secara berulang-ulang, ada baiknya Relic memberikan peringatan terlebih dahulu bagi setiap player untuk memastikan setting game yang terlalu tinggi untuk dapat bergerak di mode multiplayer. Sebuah fitur yang akan membantu gamer mendapatkan pengalaman multiplayer yang lebih maksimal, daripada harus terus berhadapa dengan lagging dan player-kicking.
Kesimpulan

Lahir sebagai sebuah sekuel dari sebuah game strategi terbaik yang mendapatkan begitu banyak pujian di masa lalu, masa closed beta Company of Heroes 2 ini memang terhitung cukup untuk memberikan sedikit gambaran akan apa yang akan Anda dapatkan di versi finalnya mendatang. Walaupun mengalami masalah yang cukup pelik akibat hancurnya THQ, Relic yang kini berada di naungan SEGA memperlihatkan komitmen mereka untuk mengembangkan sebuah seri suksesor yang tidak kalah kualitasnya, bahkan mampu menghasilkan pengalaman uniknya tersendiri. Menjadikan cuaca sebagai elemen yang harus diperhitungkan, sekaligus juga keunikan Soviet sebagai sebuah faksi tersendiri menawarkan pengalaman COH baru yang tentu saja, lebih menantang dan menyegarkan.
Sayangnya, ada beberapa hal yang patut dicatat oleh Relic Entertainment, yang seharusnya diperbaiki pada rilis full version di masa yang akan datang. Salah satu yang paling krusial? Tentu saja kesempatan untuk memaksimalkan mode multiplayer online yang ada. Pemilihan tim yang terhitung masih belum seimbang dengan beragam masalah di sisi gameplay-nya sendiri menjadi tantangan yang harus diselesaikan, atau berpotensi untuk mengacaukan keseluruhan nilai jual Company of Heroes 2 di masa depan.
Tidak perlu diragukan lagi, seri kedua ini masih mengandung segudang potensi untuk kembali membuktikan dirinya sebagai salah satu game RTS terbaik yang pernah ditawarkan oleh industri game. Masa Closed Beta ini memang terlalu “awal” untuk dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan kualitas Company of Heroes 2 itu sendiri, namun setidaknya merepresentasikan kualitas dan harapan yang bisa kita nantikan di versi full version-nya mendatang.
SEGA sendiri membagikan beta key Company of Heroes ini secara gratis lewat akun Facebook resmi mereka.