Review SimCity: Kota yang Tak Dapat Lagi Berdiri Mandiri!
Kesimpulan

Melewati masalah login yang fatal di awal perilisannya, EA dan Maxis memang harus berhadapan dengan opini yang terhitung “mematkan” karena kesalahan yang satu ini. Namun begitu mencoba menjajalnya secara langsung, SimCity sebenarnya menawarkan banyak elemen yang memesona di balik sekedar kontroversi DRM-nya yang terus menerus mendulang kritik. Visualisasi dan detail yang luar biasa untuk setiap unit yang malang melintang di kota yang Anda bangun meninggalkan kesan pertama yang luar biasa. Mekaniknya sendiri mungkin kini lebih sederhana dibandingkan dengan seri-seri SimCity sebelumnya, namun pengalaman yang ditawarkan lebih kompleks. Keterbatasan wilayah, ekspansi, dan sumber daya memaksa Anda tidak hanya harus mengorganisasi bentuk kota dengen lebih efektif, tetapi juga bersosialisasi dan bekerjasama dengan kota-kota lain yang tengah dikembangkan oleh user SimCity yang lain. Seiring dengan semakin padatnya kota, opsi ini menjadi sesuatu yang tidak lagi terhindarkan.
Jika kita memainkan game ini secara legit, sesuai dengan standar EA maupun Maxis, maka fitur DRM yang ia usung memang dapat dijustifikasi dan memenuhi klaim potensi yang sempat didengungkan di masa lalu. Namun apakah ini begitu krusial hingga tidak bisa ditanggalkan? Disinilah letak kesalahan terbesar Maxis ketika mengembangkan SimCity ini. Daripada memaksa gamer untuk memainkan game ini dengan mekanisme yang mereka inginkan, alangkah jauh lebih bijak bagi Maxis untuk menyuntikkan sebuah mode offline yang memungkinkan gamer untuk membangun kota megapolitan mereka tanpa batas, daripada harus terperangkap dalam “jeruji” wilayah dan sumber daya seperti yang terjadi di sekarang. Sebuah opsi yang seharusnya dipikirkan oleh EA, terlepas dari pengalaman unik yang terjadi dari sistem DRM yang mereka usung.
Namun terlepas dari kelemahan ini, SimCity mampu membuktikan diri sebagai sebuah game simulasi yang tidak hanya mampu mempertahankan akar yang selama ini telah membesarkan namanya, tetapi juga menawarkan sebuah pengalaman berbeda yang potensial untuk terus dikembangkan. Adiktif, menantang, dengan tingkat kompleksitas yang tinggi, SimCity masih menawarkan pesona yang selama ini membuat gamer penggemar game simulasi untuk jatuh cinta padanya. Jika saja EA memberikan opsi untuk sebuah mode offline tanpa batas, SimCity akan dipuja, dan bukannya lantas mendapatkan cercaan karena mekanisme DRM-nya yang kontroversial.
Kelebihan

- Visualisasi penuh detail
- Fakta bahwa setiap unit yang berjalan di kota Anda unik dan punya kebutuhan masing-masing
- Kompleksitas yang tetap dipertahankan
- Kerjasama antar kota yang menjadi salah elemen gameplay yang esensial
- Sensasi pencapaian untuk setiap misi harian yang berhasil Anda selesaikan
- Ragam disaster yang masih meninggalkan rasa puas tertentu
Kekurangan

- Area bangun yang terlalu sempit
- Tidak ada nya mode single player offline
- Sumber daya tanpa alternatif untuk memperbaharui
- Tutorial yang minim
Cocok untuk gamer: penggemar game simulasi, pencinta franchise SimCity, yang memiliki koneksi internet yang dapat diandalkan
Tidak cocok untuk gamer: yang menyukai game-game yang lebih menitikberatkan otot daripada otak.