Review Rogue Legacy: Game Indie yang Tak Boleh Anda Lewatkan!
Pengalaman yang Tidak Pernah Sama!
Jika kita membicarakan sebuah game action side-scrolling, maka kita membicarakan sebuah game action linear dengan satu karakter utama yang bergerak lewat serangkaian level yang sudah ditentukan. Gagal? Anda hanya perlu melakukan restart, belajar dari kesalahan sebelumnya sembari mempelajari detail level yang mungkin mengancam nyawa Anda, dan akhirnya belajar mengakhiri nyawa si musuh utama di akhir perjalanan. Namun di Rogue Legacy, semua pakem game side-scrolling ini dibongkar dengan gaya inovatif yang baru. Tidak ada pengalaman yang sama untuk setiap menit Rogue Legacy yang Anda habiskan.



Alih-alih memainkan satu karakter utama, Rogue Legacy menetapkan kondisi kematian permanen untuk setiap karakter yang Anda gunakan. Sebagai ganti dari kematian yang ada, Anda masih mempertahankan status level dan serangan secara umum, namun kini berwujud pada sang anak dari karakter sebelumnya – yang notabene merupakan karakter baru. Konsep ini tidak hanya menjelaskan kata “Legacy” tetapi juga menjadi sumber inovasi dari sisi gameplaynya sendiri. Setiap anak yang akan menjadi karakter Anda selanjutnya diposisikan begitu unik. Masing-masing hadir dengan karakteristik kepribadian yang berbeda-beda dan diproyeksikan secara real-time dalam gameplay. Mereka yang buta warna akan bermain di dunia tanpa warna, rabun akan sulit melihat jarak jauh, rabun dekat tidak akan dapat mengenali objek yang berada di sekitar, mereka yang cinta sensasi nostalgia akan bermain di dunia sepia, mereka yang mengidap gigantisme akan terlihat lebih besar, kuat, dan berat, anak yang cebol akan terlihat kecil, lincah, dan lemah. Anda bahkan akan bertemu dengan anak yang memiliki karakteristik “bodoh” yang sulit untuk dikendalikan hingga “Gay” yang mempengaruhi aspek karakter yang Anda selamatkan di ujung permainan. Sangat menarik!


Kepribadian unik setiap anak yang hadir dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing tentu saja membuat atmosfer permainan selalu setiap segar. Hal ini kian diperkuat dengan fakta bahwa Cellar Door Games menerapkan fitur random-generated level untuk setiap cycle. Benar sekali, pergantian generasi memang menuntut Anda untuk menginvasi sang kastil dari awal permainan lagi. Namun berbeda dengan game side-scrolling biasa, Anda tidak akan pernah menemukan dua level kastil yang sama. Setiap anak akan berhadapan dengan level kastil yang berbeda, terutama dari sisi desain dan musuh yang akan mereka hadapi. Oleh karena itu, perjalanan untuk mencari objektif utama menjadi lebih menantang di setiap siklus. Kesulitan? Tenang saja, ada opsi untuk “mengunci” kastil agar Anda terus bertemu dengan desain yang sama dari setiap generasi ke generasi yang lain, namun Anda harus mengorbankan 30% dari jumlah uang yang Anda dapatkan di dalam level.
Money is Everything

Acak dengan karakter yang berbeda di setiap generasi, objektif utama di Rogue Legacy memang hanya satu – mengalahkan empat boss utama untuk membuka pintu yang Anda temukan di awal permainan, untuk menuju pertempuran terakhir. Namun ini bukan urusan yang mudah. Seiring dengan progress permainan Anda, musuh yang Anda hadapi akan jauh lebih sulit. Karakter memang bergerak menguat dari sisi level yang ia dapatkan, namun tidak akan cukup untuk menandingi lompatan level di sisi musuh – yang berarti Anda harus berhadapan dengan musuh yang lebih kuat, cepat, dan mematikan. Oleh karena itu, butuh kesabaran untuk menempuh proses pertumbuhan ini tahap demi tahap. Kunci untuk mencapainya? Tentu saja, uang!


Uang yang didapatkan dari setiap level yang Anda tempuh memang tetap akan Anda bawa walaupun Anda harus bertemu dengan akhir hidup. Dengan uang yang didapatkan ini, Anda tidak hanya bisa membeli segudang item dan equipment yang bisa didapatkan di toko sebelum masuk ke dalam level, tetapi juga membangun skill tree. Pohon skill yang dipresentasikan dalam bentuk kastil ini akan menawarkan lompatan status, buff permanen, hingga membuka kelas untuk siklus generasi selanjutnya. Untuk membuka atau memperkuat skill, Anda membutuhkan sejumlah uang. Pohon skill tentu saja lebih reliable daripada mengandalkan penguatan karakter di sisi item dan equipment, mengingat Anda diharuskan untuk mencari blue print setiap darinya terlebih dahulu sebelum dapat diakses di dalam toko. Tidak menemukan blue print ini, karakter Anda stagnan.
Menariknya lagi, tidak ada kesempatan untuk menimbun uang. Begitu generasi baru lahir dan masuk ke dalam kastil, maka uang yang didapatkan oleh generasi sebelumnya akan otomatis gugur dan kembali menjadi angka 0. Membuat proses eksplorasi dan farming uang menjadi krusial untuk setiap kesempatan generasi yang ada.