Infinity Ward: Sebagian Besar Pemain COD Bukan Gamer!

Reading time:
October 21, 2013
Call of Duty - Ghosts new gameplay trailer (40)

Apa yang membuat seorang individu pantas untuk mendapatkan predikat “bergengsi” sebagai seorang gamer? Definisi yang mengitari industri game begitu banyak, memberikan argumentasi siapa saja yang panta untuk menyandang status yang satu ini. Tidak hanya itu saja, lewat genre game yang sudah mereka mainkan dan cara yang mereka tempuh untuk menyelesaikannya, gamer sendiri bahkan terpecah menjadi tiga golongan: casual, core, dan hardcore. Menjadi pertanyaan besar, status apa yang akan sandang jika Anda menggemari game-game tertentu? Untuk Anda yang merupakan pencinta berat seri FPS fenomenal – Call of Duty, Anda mungkin tidak akan dianggap sebagai seorang game, bahkan oleh sang developer sendiri – Infinity Ward.

Dalam wawancaranya dengan OXM, executive producer dari Infinity Ward – Mark Rubin membicarakan  fenomena unik yang terjadi pada COD sebagai sebuah franchise. Terlepas dari reaksi keras gamer di dunia maya yang terus menghina setiap seri COD terbaru, game andalan Activision ini selalu berhasil hadir dengan prestasi penjualan yang fantastis. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa game ini bisa begitu laku ketika gamer terbuka membencinya? Rubin menyatakan bahwa COD memiliki basis fans pemain yang kuat, dimana COD menjadi satu-satunya judul game yang membuat mereka tertarik untuk bermain game.

Rubin secara terbuka menyatakan bahwa COD memiliki jumlah pemain masif yang lebih dikategorikan sebagai casual gamer. Mereka bukan hardcore gamer atau bahkan bisa dikategorikan sebagai seorang gamer, namun memiliki dedikasi yang tinggi untuk memainkan COD setiap malam. Basis fans seperti inilah yang tampaknya akan terus berlanjut di COD, terlepas dari perubahan platform menuju next-gen yang kini tengah terjadi di indsutri game. Rubin juga sempat menyatakan bahwa kehadiran karakter wanita di COD: Ghosts juga ditujukan untuk memenuhi keinginan casual gamer ini.

Rubin dari Infinity Ward secara terbuka menyatakan bahwa sebagian besar gamer COD bisa dikategorikan sebagai casual gamer, atau bahkan bukan gamer sama sekali. Mereka hanya membeli satu atau dua franchise setiap tahunnya, Hal ini menjelaskan mengapa terlepas dari rasa benci yang seringkali ditunjukkan gamer di dunia maya, COD masih tetap bertahan dengant tingkat penjualan yang fantastis.
Rubin dari Infinity Ward secara terbuka menyatakan bahwa sebagian besar gamer COD bisa dikategorikan sebagai casual gamer, atau bahkan bukan gamer sama sekali. Mereka hanya membeli satu atau dua franchise setiap tahunnya, Hal ini menjelaskan mengapa terlepas dari rasa benci yang seringkali ditunjukkan gamer di dunia maya, COD masih tetap bertahan dengant tingkat penjualan yang fantastis.

Lantas seperti apa tipe “casual gamer” atau “non-gamer” basis fans COD yang disebut Rubin ini? OXM sendiri memaparkan fakta bahwa banyak gamer di luar yang memiliki konsol dan PC hanya untuk membeli satu atau dua game setiap tahunnya. Dan salah satu dari game yang dibeli setiap tahun itu, adalah Call of Duty. Jadi terlepas dari semua game yang dirilis di industri game setiap tahunnya, gamer-gamer ini memang hanya menyiapkan dana gaming untuk membeli franchise yang sama setiap tahunnya.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda pernah bertemu dengan gamer pencinta COD yang pantas disebut sebagai “casual gamer”? Gamer yang bahkan tidak pernah mengenal nama franchise game super keren yang lain dan hanya melihat COD sebagai satu-satunya primadona industri game yang terus dibicarakan dan dibahas?

Source: OXM UK

Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 29, 2023 - 0

Review Resident Evil 4 Remake: Mengulang Sebuah Keajaiban!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil 4 Remake ini?…
March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…