Review The Wolf Among Us: Dongeng Tanpa Akhir Indah!

Reading time:
October 22, 2013
The Wolf Among Us (20)

Industri game memang tengah berjalan menuju ke arah baru. Tidak lagi hanya menawarkan beberapa mekanik konvensional yang memungkinkan Anda untuk mengendalikan karakter tertentu dan menyelesaikan beragam misi spesifik, video game kini tumbuh menjadi sebuah media cerita. Sebuah sarana unutk melemparkan plot-plot terbaik yang bahkan jauh melebihi kualitas film Hollywood, namun dengan satu nilai jual yang tidak akan bisa tergantikan – interaktivitas. Tidak seperti film yang hanya meminta Anda untuk duduk dan menikmati setiap adegan yang ada, lewat genre unik ini, Anda berkesempatan untuk membangun cerita Anda sendiri, bergerak di dalamnya, dan terlibat dalam pilihan-pilihan krusial di dalamnya.

Terlepas dari kontroversi yang sempat mengitari mekanik yang baru ini, ada dua developer besar yang terus membuktikan bagaimana sebuah cerita interaktif mampu menghasilkan pengalaman bermain yang luar biasa – Quantic Dreams dan Telltale Games. Quantic Dreams – tangan yang berdiri di belakang judul besar sekelas Heavy Rain dan Beyond: Two Souls menawarkan visualisasi yang mumpuni, sekaligus proses motion capture untuk menampilkan esensi cerita secara optimal. Sementara di sisi yang lain, Telltale membawa pendekatan yang berbeda. Visualisasi cell-shading penuh warna, voice acts, dan kemampuan menawarkan beragam momen emosional adalah alasan mengapa proyek “The Walking Dead” mereka begitu memesona. Kali ini mereka hadir dengan proyek yang tidak kalah diantisipasi – The Wolf Among Us.

Seperti hal yang sempat mereka terapkan di The Walking Dead, The Wolf Among Us juga ditawarkan sebagai game interactive story episodik – yang setiap chapter ceritanya akan dijual dan dirilis dalam waktu yang terpisah. Episode 1-nya sendiri akhirnya dirilis beberapa waktu yang lalu.

Lantas bagaimana performa game ini sebenarnya? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah proyek dongeng tanpa akhir indah? Kami akan membahasnya lebih dalam lewat review ini.

Plot

Lupakan semua dongeng dengan akhir indah yang pernah Anda baca. Selamat datang di Fabletown, sebuah komunitas kecil di New Yorl yang dibangun dari para pelarian karakter dongeng dan legenda.
Lupakan semua dongeng dengan akhir indah yang pernah Anda baca. Selamat datang di Fabletown, sebuah komunitas kecil di New Yorl yang dibangun dari para pelarian karakter dongeng dan legenda.

The Wolf Among Us sendiri merupakan adaptasi game dari salah satu komik ternama karangan Bill Willingham – Fables. Seolah menghancurkan semua memori masa kecil Anda, Fables memuat cerita perjuangan para makhluk dari dunia dongeng dan legenda untuk bertahan hidup di dunia manusia. Ditaklukkannya dunia mereka – Homelands oleh makhluk bernama The Adversary akhirnya mendorong banyak makhluk ini melarikan diri dan membentuk komunitas baru bernama – Fabletown di New York. Semua tokoh dongeng ini kemudian menjalani hidup yang baru dan berusaha membaur. Mereka yang berwujud binatang memiliki dua opsi: hidup dalam penyamaran sebagai binatang ternak di The Farm atau mengkonsumsi “Glamour” yang super mahal untuk memberikan wujud manusia dalam waktu tertentu. Cerita dongeng kelam pun dimulai.

Anda akan berperan sebagai Bigby Wolf - serigala jahat di dunia dongeng yang kini berusaha menempuh hidup baru di Fabletown, sebagai seorang Sheriff.
Anda akan berperan sebagai Bigby Wolf – serigala jahat di dunia dongeng yang kini berusaha menempuh hidup baru di Fabletown, sebagai seorang Sheriff.
Sayangnya, ini bukan lagi sebuah dunia dongeng dengan cerita indah. Kebutuhan untuk beradaptasi dengan dunia manusia menghasilkan konflik tersendiri bagi para Fables.
Sayangnya, ini bukan lagi sebuah dunia dongeng dengan cerita indah. Kebutuhan untuk beradaptasi dengan dunia manusia menghasilkan konflik tersendiri bagi para Fables.
Para Fables dengan wujud binatang memiliki dua opsi untuk bertahan di lingkungan ini: dengan menyamar sebagai binatang dan tinggal di peternakan atau mengkonsumsi sihir bernama 'Glamour
Para Fables dengan wujud binatang memiliki dua opsi untuk bertahan di lingkungan ini: dengan menyamar sebagai binatang dan tinggal di peternakan atau mengkonsumsi sihir bernama ‘Glamour” yang mahal.
Konflik ini terus memanas, dengan tewasnya salah satu Fable - Faith tanpa alasan yang jelas.
Konflik ini terus memanas, dengan tewasnya salah satu Fable – Faith tanpa alasan yang jelas.
Bersama dengan si Putri Salju - Snow White, Bigsby Wolf memulai investigasinya.
Bersama dengan si Putri Salju – Snow White, Bigby Wolf memulai investigasinya.

Anda sendiri akan berperan sebagai Bigby Wolf – sang tokoh klasik yang sudah tidak asing lagi di dunia dongeng. Benar sekali, ia adalah serigala sama yang pernah menghantui hidup gadis berkerudung merah dan hendak memakan tiga babi bersaudara. Berpindah dari Homelands, Wolf memulai hidup yang baru di Fabletown. Ia diangkat menjadi Sheriff yang bertanggung jawab atas keselamatan makhluk-makhluk ini. Sayangnya, bukan sebuah pekerjaan yang mudah. Keterlibatannya dengan konflik antara Woodsman dan Faith – seorang prostitusi membawa Wolf ke lingkaran misteri yang lebih besar. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang cukup lama, Wolf harus dihadapkan pada misteri pembunuhan. Kematian brutal, penuh simbol, dan sarat dengan agenda akhirnya mendorong Wolf untuk menyelidiki apa yang sebenarnya tengah terjadi, tentu saja dibantu dengan sang rekan – Snow White, si Putri Salju. Perjalanan lebih dalam menuju Fabletown pun dimulai.

Apa yang sebenarnya terjadi dengan Faith? Siapa yang pantas untuk disalahkan atas tindak kriminal brutal ini? Inilah yang akan menjadi inti dari episode 1 – The Wolf Among Us.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…