Review Battlefield 4 (Single Player): Hambar!

Reading time:
November 7, 2013

Kesimpulan

Lantas, apakah mode single player Battlefield 4 pantas untuk menyita waktu Anda? Jika Anda mencari sebuah game FPS yang kuat di sisi cerita dan menawarkan pengalaman yang benar-benar menggugah dan mencuri rasa kagum dari Anda? Sepertinya tidak.
Lantas, apakah mode single player Battlefield 4 pantas untuk menyita waktu Anda? Jika Anda mencari sebuah game FPS yang kuat di sisi cerita dan menawarkan pengalaman yang benar-benar menggugah dan mencuri rasa kagum dari Anda? Sepertinya tidak.

Terlepas dari kemampuan DICE untuk menawarkan begitu banyak inovasi di sisi teknis, mode single player Battlefield 4  masih belum mampu menghadirkan kualitas yang mampu berkompetisi dengan franchise tetangga. Terlepas begitu banyak inovasi di mekanik gameplay, dunia yang lebih open-world, dan tentu saja efek visual yang memanjakan mata, DICE gagal melampirkan pengalaman yang benar-benar menggugah di seri yang satu ini. Masalah ini terasa kentara lewat kegagalan menawarkan karakter, voice acts, variasi gameplay, hingga beragam cut-scene sinematik yang menggugah. Anda justru akan terpaku pada gameplay monoton, dimana Anda akan lebih banyak bertempur melawan varian musuh yang sama secara terus-menerus, selama chapter utama yang ditawarkan. Keputusan untuk mempertahankan sistem recoil yang realistis menjadi ekstra nilai jual yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Ada begitu banyak masalah yang pantas untuk dicatat dari mode SP Battlefield 4, terlepas dari kegagalan menciptakan pengalaman menggugah. Plot yang kembali klise menjadi catatan tersendiri, apalagi dipadukan dengan karakter-karakter yang tidak akan meninggalkan kesan yang kuat untuk memori Anda. Di sisi gameplay, fakta bahwa dua karakter AI yang menemani perjalanan Anda tidak cukup adaptif untuk mencari dan menundukkan setiap musuh yang ada menjadi catatan kelemahan tersendiri. Walaupun Anda diberikan komando manual untuk melakukan hal tersebut, namun AI teman yang sebanding dengan AI musuh yang pintar mungkin akan membuatnya terlihat lebih menarik. Tidak jarang Anda akan mati karena keteledoran ini.

Lantas, apakah mode single player Battlefield 4 pantas untuk menyita waktu Anda? Jika Anda mencari sebuah game FPS yang kuat di sisi cerita dan menawarkan pengalaman yang benar-benar menggugah dan mencuri rasa kagum dari Anda? Sepertinya tidak. Namun jika Anda gamer PC yang penasaran melihat bagaimana Frostbite Engine 3.0  merepresentasikan visualisasi next-gen di masa depan, maka Battlefield 4 menjalankan tugas tersebut dengan sangat baik. Apalagi dengan semua efek cuaca, ledakan, dan cahaya yang mengitari sepanjang permainan single player Anda. Hanya karena alasan itulah, Anda pantas menjajal Battlefield 4 single player ini.

Kelebihan

Frostbite Engine 3.0 yang terlihat luar biasa!
Frostbite Engine 3.0 yang terlihat luar biasa!
  • Frostbite Engine 3.0 yang terlihat fantastis
  • Lebih banyak elemen yang bisa dihancurkan di single player
  • Efek ledakan next-gen yang memesona
  • Recoil senjata yang realistis
  • AI musuh yang menantang

Kelemahan

Tidak ada dramatisasi yang cukup untuk membuat Anda terpukau. Semua cut-scene ini seolah sudah pernah Anda cicipi sebelumnya.
Tidak ada dramatisasi yang cukup untuk membuat Anda terpukau. Semua cut-scene ini seolah sudah pernah Anda cicipi sebelumnya.
  • Plot yang klise dan terkesan buru-buru
  • Karakter yang tidak kuat
  • Voice acts yang datar
  • AI teman yang tidak adaptif di medan pertempuran

Cocok untuk: gamer PC yang memiliki rig kuat untuk memainkannya di setting optimal, penggemar military shooter penuh kehancuran

Tidak cocok untuk: gamer konsol current-gen, gamer yang membutuhkan game FPS dengan cerita dan dramatisasi yang kuat

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…