Review Bioshock Infinite – Burial at Sea Eps.1: Selamat Datang Kembali Rapture!
Menikmati Rapture yang Damai!

Rapture memang tumbuh menjadi salah satu setting gaming yang paling ikonik. Bagaimana tidak? Ia bukan hanya sekedar dibangun dari kegilaan Ryan untuk menciptakan dunia utopia yang mampu memfasilitasi mimpi untuk menciptakan masyarakat yang bebas dari segala macam doktrin, Rapture adalah representasi dari beragam filosofi. Sayangnya, sejak Bioshock pertama dan kedua, Anda hanya harus berhadapan dengan versinya yang sudah hancur berantakan. Penasaran seperti apa Rapture sebelum revolusi terjadi? Burial at Sea menawarkan pengalaman tersebut. Terjadi satu hari sebelum hari bersejarah Rapture, Anda akan menikmati dunia bawah air dengan dinamika sosial yang tercipta di dalamnya. Hebatnya lagi? Irrational tidak lantas “terperangkap” untuk menciptakan sebuah Columbia versi lain. Rapture tetap hadir dengan identitasnya sendiri.


Anda akan bertemu dengan serangkaian tokoh ikonik yang mungkin tidak asing lagi bagi Anda yang sudah sempat mencicipi Bioshock pertama dan kedua, beraktivitas “normal” sesuai dengan peran mereka masing-masing sebelum kejatuhan Rapture. Kelahiran pertama Little Sisters, Big Daddy yang memang bekerja sebagai pengebor, atau Cohen yang baru memperlihatkan “sedikit” kegilaannya hanyalah satu dari sedikit pesona Burial at Sea ini. Suasana segar juga hadir dari karakteristik yang berbeda jauh dengan Elizabeth yang selama ini kita kenal, walaupun di sisi lain, Dewitt tidak menawarkan nilai jual yang sama.



Jika harus dibahas dari sisi gameplay, perpindahan dari Columbia ke Rapture memang tidak memberikan perbedaan signifikan sama sekali. Sistem pertarungan tetap sama, dengan Elizabeth yang secara konsisten akan terus menjadi ‘babysitter’ Anda dengan melemparkan beragam resource yang memang tengah Anda butuhkan. Skyhook sendiri tetap hadir, namun tidak lagi memainkan porsi yang besar. Anda tetap akan bertarung dengan menggunakan senjata api dan Plasmid yang akan memberikan kekuatan khusus tertentu. Perbedaan mungkin ada pada perubahan nama seperti “Eve” dan “Salt” yang kini mengikuti standar Rapture. Karakteristik para Splicer yang tidak terlalu bervariasi tetap menawarkan tantangan tersendiri, apalagi mengingat bar Health dan Shield Anda yang sangat terbatas, dan akan dengan mudah luluh lantak dengan sedikit terjangan peluru saja. Keterbatasan uang dan peluru yang Anda miliki juga menjadi semacam bumbu penyedap.

Namun Bioshock Infinite memang bukanlah sebuah game yang dikenal karena sisi gameplaynya yang inovatif atau adiktif, tetapi karena memang plot yang mereka suntikkan. Pesona original inilah yang juga akhirnya dibawa ke Burial at Sea. Cerita yang diusung tetap akan dengan mudah membuat kepala Anda berasap penuh tanda tanya. Why? Kita akan membahas hal ini lebih dalam di sesi selanjutnya.
The Other Comstock
*Contain Spoilers – Bioshock Infinite and Burial at Sea Ending – Proceed with caution!*

Anda yang sudah menghabiskan cerita Bioshock Infinite tentu saja masih ingat bagaimana Elizabeth sempat membicarakan bahwa, Bioshock selalu berkisar tentang eksistensi sebuah mercusuar, sebuah kota, dan kisah seorang pria. Elizabeth bahkan menjelaskannya sebagai sebuah variabel dan konstanta yang tidak bisa terhindarkan. Bercermin dari ungkapan ikonik inilah, banyak gamer Bioshock Infinite yang mungkin menyimpulkan bahwa Burial at Sea akan menceritakan tentang sosok Elizabeth dan Booker yang bereda, dua entitas yang sama sekali tidak memiliki hubungan apapun dengan karakter di Infinite, dimana mereka berdua hidup dan berinteraksi pertama kalinya di Rapture. Namun siapa yang menyangka, persepsi ini ternyata salah besar. Burial at Sea adalah sekuel langsung dari Bioshock Infinite sendiri. Bagaimana bisa?
Di ending Infinite, Elizabeth akhirnya menghancurkan eksistensi sang musuh utama – Comstock di semua semesta dengan cara menenggelamkan Booker. Ini berarti, tidak akan pernah ada lagi Colombia dan tidak ada lagi seorang nabi delusional bernama Comstock. Tetapi anehnya, Burial at Sea seolah “menyangkal” ending ini sendiri dengan mengungapkan fakta bahwa Booker yang Anda mainkan di DLC ini sebenarnya merupakan Comstock di semesta Infinite yang berbeda. Menariknya lagi? Elizabeth yang menemui Anda adalah Elizabeth sama yang menemani perjalanan Anda di Bioshock Infinite original. Lantas mengapa Comstock yang satu ini hidup dari aksi Elizabeth sebelumnya? Mengapa Elizabeth memburunya?


Dengan kemampuan untuk menguasai Tear dan mengetahui hal yang terjadi hampir di semua semesta, Elizabeth tampaknya sangat mengerti bahwa masih ada satu Comstock yang tidak hilang karena aksinya di ending Infinite. Mengapa bisa? Karena progress karakternya yang justru berkebalikan dengan Comstock-Comstock yang lain. Comstock yang Anda mainkan ini sempat melewati proses penculikan Elizabeth masa kecil dari Booker, seperti Infinite. Hanya saja, Elizabeth ini tidak kehilangan jari. Elizabeth dari semesta berbeda ini justru dan meninggalkan perasaan bersalah yang begitu kuat. Comstock pun menyesal dan meminta kedua Lutece untuk menghapus memorinya dan mengirimnya ke sebuah dunia yang berbeda, dan terlahir kembali sebagai Booker Dewitt. Booker Dewitt yang hidup di Rapture dan ditemui oleh Elizabeth kita.

Fakta bahwa Burial at Sea hadir sebagai sebuah sekuel langsung dari Infinite tentu saja mengejutkan. Mengapa? Pertama, karena perubahan karakter Elizabeth yang sangat signifikan, dari wanita polos yang belum pernah melihat dunia, menjadi sesosok wanita yang haus balas dendam dan penuh amarah pada sosok Comstock sendiri. Kedua, bahwa untuk kedua kalinya, Ken Levine terhitung berhasil menawarkan plot twist yang akan membuat Anda cukup shock karenanya. Terkesan dipaksakan? Cukup kentara. Namun setidaknya membuka peluang ketertarikan yang lebih besar untuk Burial at Sea Eps 2. yang akan membawa Anda berperan sebagai Elizabeth langsung. Awal yang menarik.