Menguras Isi Otak dan Emosi!

Mengapa Papers, Please tampil memesona? Karena kombinasi elemen dan kesederhanaan tema yang ia usung justru melahirkan sebuah game dengan mekanik unik dan kompleks. Sebuah game yang akan mampu membuat otak dan emosi Anda secara konsisten bereaksi di setiap aksi yang Anda lakukan. Percaya atau tidak, semua hal ini diperoleh dari sebuah game yang hanya meminta untuk memeriksa setiap dokumen individu yang datang menemui Anda. Luar biasa!

Ketelitian adalah kunci terbaik untuk memastikan diri Anda tampil sebagai seorang petugas imigrasi perbatasan yang gemilang. Dalam story mode, atasan Anda akan mengirimkan sebuah surat keterangan di setiap permulaan hari, memberikan objektif dan keterangan men-detail siapa saja yang berhak dan tidak berhak masuk dan hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum Anda membiarkan orang-orang masuk ke dalam Arstotzka. Dari sinilah misi Anda dimulai. Intinya sama? Memeriksa apakah setiap dokumen izin masuk yang diperlukan memang sudah terpenuhi. Di awal, elemen yang harus diperhatikan memang terhitung sedikit. Anda hanya harus memeriksa passport, negara asal dan distrik yang disetujui, tanggal kaduluarsa setiap dokumen, kecocokan jenis kelamin, dan tentu saja nama yang cocok. Namun seiring dengan progress cerita dan waktu, elemen yang harus diperiksa kian kompleks.

Di sinilah otak Anda akan dipaksa untuk berpikir dan bertindak seperti seorang petugas imigrasi di dunia nyata. Tidak lagi hanya sekedar paspor, tingkat keamanan Arstotzka yang kian memburuk memaksa negara ini mengeluarkan kebijakan yang kian membatasi alur masuk penduduk. Salah satu cara terbaik? Tentu saja dengan menambah jumlah dokumen yang harus dipenuhi di bagian imigrasi, yang berarti di sini – adalah Anda. Tidak lagi sekedar passport, Anda kini harus mencocokkan surat izin masuk, surat kerja, kartu identitas, keterangan anatomi tubuh, berat dan tinggi tubuh di data dengan ciri-ciri fisik, apakah mereka masuk dalam daftar buronan atau tidak, hingga memastikan mereka memang terdaftar di tanggal yang valid. Sudah cukup pusing? Tenang saja, ini masih belum seberapa.

Seperti kasus yang selalu dengan petugas imigrasi, selalu ada celah dan orang-orang yang akan berusaha menipu Anda untuk masuk ke dalam Arstotzka. Tidak jarang, Anda akan bertemu dengan orang-orang yang hadir dengan dokumen tidak lengkap, memalsukan segel yang membuat dokumen terlihat seperti resmi, atau bahkan berusaha menyogok Anda supaya membuat proses ini lebih mudah. Sedikit lengah dan membiarkan motivasi Anda mengendur sedikit saja, maka Anda akan dengan mudah jatuh pada keputusan yang bisa saja salah. Memasukkan mereka yang tidak pantas, atau justru menolak mereka yang pantas masuk, Anda akan mendapatkan teguran dari atasan. Hasilnya? Sebuah penalti. Mendapatkan penalti lebih dari dua kali, maka gaji harian Anda akan dipotong per 5 credits. Konsekuensi yang akan berusaha Anda hindari.

Dan dari sinilah, emosi Anda akan dicampur adukkan. Tidak hanya sekedar berfokus pada pekerjaan Anda, “Papers, Please” juga menyuntikkan mekanisme simulasi hidup Anda sebagai seorang pria dengan keluarga kecil. Pendapatan 5 Credits untuk satu individu yang berhasil Anda tangani dengan baik akan diakumulasikan di akhir setiap hari dan menjadi gaji harian. Uang yang harus Anda distribusikan untuk membeli makanan, membayar uang sewa tempat, membayar pemanas, serta membeli obat jika salah satu dari istri, anak, paman, dan ibu mertua Anda sakit. Skenario yang lebih sering terjadi? Bahwa uang Anda sebagai seorang pegawai rendahan tidak akan pernah mencukupi hal tersebut. Sebuah konflik dilematis lahir dari sebuah game yang hanya meminta Anda untuk memeriksa dokumen belaka. Wow!

Karena kebutuhan uang yang mendesak inilah, Anda kini dihadapkan pada dua pilihan yang masing-masing memiliki daya tarik yang sulit untuk ditolak. Di satu sisi, ketelitian akan menghindarkan negara tercinta Anda – Arstotzka dari penyelundup ilegal dan aksi terorisme, namun sayangnya, membuat waktu pemeriksaan satu individu menjadi lebih lama yang berarti lebih sedikit invidu terakumulasi selama satu hari, berujung pada gaji yang lebih kecil. Namun jika Anda menempuh alur sebaliknya dan menjadikan kuantitas gaji sebagai fokus, maka Arstotzka akan berdiri di atas pondasi ancaman yang begitu hebat. Keluarga atau negara? Anda sendirilah yang harus memilih. Papers, Please juga akan bergerak dan mengalir sesuai dengan aksi yang Anda lakukan di setiap harinya. Anda punya kebebasan untuk memasukkan dan menolak siapapun. Berdasarkan preferensi pribadi, agenda politik, atau sekedar argumentasi objektif? You have the power to decide!

Penuh Dengan Kejutan!

Salah satu yang membuat Papers, Please, terlepas dari keunikan tema yang ia usung, adalah fakta bahwa sang developer  mampu menghasilkan pengalaman yang begitu acak dan hampir sulit untuk diprediksi. Sebagai contoh? Mereka berhasil menelurkan beberapa individu pendaftar yang hadir dengan konflik mereka masing-masing dan seringkali bergantung pada belas kasihan Anda untuk dapat masuk ke Arstotzka. Kebebasan untuk memberikan keputusan kini mengakar pada penilaian moral Anda sendiri. Tidak hanya sekedar otak, tetapi juga emosi Anda.

Namun ada banyak hal yang terjadi berakhir begitu menarik dan mengejutkan dari game yang hanya meminta Anda untuk memeriksa dokumen ini. Sebagai contoh? Kasus yang sempat terjadi dengan kami. Setelah berkutat dengan kemiskinan yang menelan anak, paman, dan ibu mertua kami sebagai korban jiwa, kami berkomitmen agar mimpi buruk yang satu ini tidak akan terjadi di satu-satunya anggota keluarga kami yang tersisa – sang istri. Untuk memastikan ia hidup dalam lingkungan yang sehat, pemanas yang baik, dan makanan yang berlimpah, kami akhirnya menyerah dan memilih untuk menerima sogokan dari kelompok pemberontak yang berusaha memasukkan lebih banyak anggota ke dalam Arstotzka. Untuk “peran” kami ini, kami untuk pertama kalinya, mendapatkan uang 1.000 credits setelah selama ini berkutat dengan 30 credits/hari yang tidak pernah cukup.

 

Dengan uang yang melimpah ini, beragam opsi ekstra tiba-tiba terbuka di layar. Tidak hanya lagi sekedar membeli makanan, Anda kini dapat pindah ke apartemen yang jauh lebih baik dan nyaman. Memikirkan nasib sang istri yang sudah berhadapan dengan begitu banyak tragedi, mencicipi sedikit hidup yang lebih baik tampaknya menjadi pilihan yang paling rasional. Tanpa pikir panjang, setelah uang suap tersebut diterima, kami akhirnya langsung pindah ke apartemen yang lebih baik, walaupun sedikit lebih mahal. Selamat datang hidup bahagia? Papers, Please tampaknya tahu cara untuk menghancurkan hidup Anda dengan mudah. Sebuah kejadian yang tidak pernah kami prediksikan sebelumnya tiba-tiba mengemuka. Membuat kami frustrasi, namun juga kagum di saat yang sama.

Dari kondisi super miskin dan tiba-tiba mampu pindah ke apartemen yang lebih baik hanya dalam waktu satu malam saja ternyata membuat banyak tetangga curiga. Beberapa dari mereka melaporkan hal ini kepada atasan kami dan kemudian diproses secara langsung. Hasilnya? Investigasi dilakukan, dan fakta bahwa kami mendapatkan sogokan terbongkar. Dalam sekejap, uang 1.000 credits tersebut ditarik dan kami miskin kembali. Mimpi untuk menawarkan kualitas hidup yang lebih baik untuk sang istri kini hanya tinggal kenangan. Hidup di balik kantor kecil di perbatasan sembari memeriksa setiap dokumen yang masuk kini kembali menjadi satu-satunya tumpuan hidup.