Review The Banner Saga: RPG Kompleks dan Menawan!
Pada Akhirnya, Kebebasan Menentukan Cerita

Genrenya sebagai game RPG taktik bukan lah pesona utama The Banner Saga ini sendiri. Seolah tidak bisa lepas dari semua hal yang membuat game-game Bioware tampil memesona di masa lalu, The Banner Saga juga berpusat pada kebebasan Anda untuk menentukan alur cerita yang ada dan berhadapan dengan konsekuensi dari setiap pilihan yang Anda jalani ini secara langsung. Sebuah daya tarik dan pesona yang membuatnya tak ubah seperti sebuah game interactive story yang diintegrasikan ke dalam genre RPG.
Tidak ada yang pasti, ini mungkin menjadi kata yang paling tepat untuk menggambarkan pilihan-pilihan yang akan Anda temui di sepanjang perjalanan Anda melarikan diri dari pada Dredge. Semua pilihan jawaban dari setiap drama dan konflik yang sebagian besar disajikan dalam bentuk teks menawarkan konsekuensi yang sangat sulit diprediksi. Sebagai contoh? Ketika Anda berhadapan dengan konflik salah satu desa yang melarang penduduknya untuk keluar dari desa dan menganggap bahwa invasi dari para Dredge hanyalah isapan jempol belaka. Di sisi yang lain, beberapa kelompok penduduk yang ingin melarikan diri mulai membentuk kelompok perlawanan, dan menyeret Anda di tengah. Anda bisa memilih untuk membela salah satu kelompok, atau membiarkan konflik ini terus terjadi dan membiarkna Dredge menghabisi keduanya secara instan. Ini hanyalah satu dari begitu banyak konflik yang Anda hadapi. Bukan hal yang tidak mungkin, pilihan yang Anda bahkan akan berujung pada tewasnya salah satu karakter favorit Anda secara permanen. It’s not a joke.



Berbagai pilihan rute dan aksi yang Anda pilih untuk menyelesaikan konflik akan membentuk kisah perjalanan Anda sendiri, sekaligus menambah replay value dari The Banner Saga, mengingat Stoic tidak menyediakan opsi yang memungkinkan Anda untuk menyimpan permainan dalam slot yang berbeda. Konsekuensi dari setiap aksi Anda akan terus mengikuti, hingga Anda menyelesaikan game yang satu ini. Tidak hanya dari sisi cerita, ada kalanya pula Anda akan berhadapan dengan sejumlah Dredge yang menghalangi di tengah perjalanan. Status Anda sebagai pemimpin kelompok membuat Anda harus mengambil strategi untuk menghadapi kondisi seperti ini. Apakah Anda ingin menyerang Dredge ini secara langsung, bertahan, atau lari, dengan konsekuensi yang juga akan menuntut nyawa beberapa iring-iringan Anda. Salah strategi, kurang siap, dan terlalu “serakah” berusaha mendulang experience dan Renown, Anda justru akan berhadapan dengan skenario yang jauh lebih buruk. Butuh perencanaan matang dan pemikiran serius sebelum memutuskan segala sesuatunya. Karena ingat, pertempuran di The Banner Saga bukanlah sesuatu yang bisa Anda pandang sebelah mata. Ini soal mengambil resiko dengan “rasional”.
Kesimpulan

Di tengah minimnya game RPG berkualitas, apalagi yang mampu menghadirkan sensasi yang terasa inovatif, The Banner Saga tentu tak ubahnya sebuah oase di padang gurun kering. Tidak perlu jauh menilai game ini, dari sisi visual menawan yang ia tawarkan saja, Anda sudah bisa menangkap dengan jelas usaha yang berusaha dilakukan oleh Stoic. Gaya RPG taktis yang menantang, apalagi dengan integrasi HP + Damage dalam satu elemen Strength, The Banner Saga membutuhkan perencanaan ekstra matang sebelum Anda terlebih jauh dalam pertarungan. Ini bukan soal membangun karakter yang lebih kuat via grinding dan tampil optimal di medan pertempuran, tetapi memanfaatkan setiap resource terbatas yang ada untuk memastikan diri Anda bertahan hidup hingga akhir perjalanan.
Walaupun demikian, The Banner Saga tetap menyisakan beberapa catatan kekurangan yang pantas untuk dicatat. Salah satunya? Desain musuh yang tidak banyak bervariasi. Anda akan senantiasa berhadapan dengan musuh yang tidak hanya serupa di sisi desain, tetapi juga dari model serangan dan strategi gerak mereka. Yang berbeda hanyalah ukuran kekuatan yang mereka usung seiring dengan progress permainan. Masalah kedua? Nama dan jumlah karakter. Dengan dua karakter utama yang bergerak dari dua arah berbeda, dan begitu banyak pihak “penting” yang menyusuri keduanya, Anda akan mudah melupakan setiap karakter, nama, dan bahkan peran mereka. Cukup membingungkan.
Namun terlepas dari semua kekurangan tersebut, The Banner Saga berhasil membuktikan diri sebagai sebuah game RPG yang menarik untuk dijajal, apalagi Anda yang memimpikan sebuah game taktik yang menantag, dimana kemenangan tidak hanya ditentukan dari sekedar level karakter atau kuantitas jumlah unit Anda di medan pertarungan. Dengan visual yang ia tawarkan, The Banner Saga adalah sebuah game RPG yang menawan, dan kompleks di saat yang sama. Must play!
Kelebihan

- Kualitas visual kartun yang memanjakan mata
- Kebebasan menentukan alur cerita lewat serangkaian pilihan yang ada
- Mekanisme battle yang unik dan menantang
- Voice acts yang pantas diacungi jempol
- Music pengiring yang dibangun dengan baik
- Resource terbatas yang butuh pengaturan
Kekurangan

- Desain dan variasi musuh yang tidak banyak
- Jumlah karakter, nama, dan peran yang cukup membingungkan
Cocok untuk gamer: pencinta RPG taktik yang menantang, pencinta visual indah, yang tertarik dengan RPG yang story-driven.
Tidak cocok untuk gamer: yang menikmati proses grinding, tidak senang dengan tema fantasi dengan atmosfer Nordic.