Review The Last of Us – Left Behind: Bermain dengan Emosi!
Kesimpulan

Ada ketakutan yang besar di diri kami pribadi, ketika Naughty Dog mengumumkan Left Behind sebagai DLC untuk The Last of Us. Mengapa? Karena sebagai gamer yang jatuh cinta dengan cara Naughty Dog mengakhiri cerita di The Last of Us, ada sedikit kecemasan bahwa penambahan konten sekecil apapun akan menghancurkan “kesempurnaan” yang sudah dibangun di seri perdananya. Untungnya, hal tersebut tidak terbukti di The Last of Us – Left Behind yang bermain di wilayah yang sangat aman ini. Keputusan yang pantas untuk diacungi jempol untuk tidak menjadikan Left Behind sebagai konten cerita setelah ending The Last of Us, namun sebagai pelengkap cerita Ellie dan penutup celah di seri pertamanya. Ini adalah awal yang baik.
Dan seperti pula seri The Last of Us perdana, Left Behind mampu menawarkan semua nilai jual yang membuat seri ini begitu dicintai. Ia tetap menawarkan cerita menarik dengan pendekatan unik dan luar biasa, berfokus pada kehidupan remaja wanita normal yang hampir tidak pernah diekspos oleh game-game racikan developer yang lain. Interaksi Riley yang dibangun melalui serangkaian kegiatan menyenangkan dan mini game juga berhasil membangun emosi dan atmosfer yang tepat, apalagi dengan salah satu event mengejutkan yang akan membuat Anda mengerti, seberapa penting sosok Riley di mata Ellie. Sementara di sisi aksi, Left Behind mampu memperlihatkan perbedaan yang kentara antara sosok Joel dan Ellie, yang membuat Anda menempuh gaya bermain yang cukup berbeda.
Dengan semua kualitas ini, tidak perlu diragukan lagi, The Last of Us – Left Behind adalah sebuah DLC yang harus dimiliki oleh setiap pemilik The Last of Us, terutama bagi Anda yang terpesona dengan setiap aspek yang ditawarkan oleh masterpiece milik Naughty Dog ini. Left Behind menawarkan sensasi emosi yang terasa lebih personal dan unik. Awesome experience!