Apa itu Hearthstone?

Blizzard tidak hanya sekedar meminjam tema Warcraft untuk membangun Hearthstone ini. Mereka juga berusaha mengimplementasikan beberapa identitas khusus sang seri ke dalam game kartu yang satu ini, tidak hanya sekedar kosmetik. Salah satunya? Hero. Setiap deck kartu yang Anda ciptakan atau gunakan akan “dikepalai” oleh satu orang hero sebagai komandan utama – sekaligus penentu jenis kartu seperti apa yang bisa Anda gunakan. Mengapa? Karena setiap hero (yang kini berjumlah 9 orang) ini akan mewakili satu job tersendiri, yang berarti akan membatasi jenis kartu spesial seperti yang apa yang bisa Anda gunakan dan kemampuan khusus yang bisa Anda akses selama bertarung.

Di luar hero yang digunakan ini, Hearthstone pada akarnya, ,adalah game pertarungan kartu yang hampir serupa dengan game-game bergenre serupa di luar sana. Objektif utama tentu saja memenangkan setiap pertarungan yang ada dengan menjadikan dek utama Anda sebagai ujung tombak. Dek yang berisikan 30 kartu ini akan memuat beragam kartu monster dan spell, dengan beragam variasi sifat dan tentu saja status kekuatan serangan – bertahan. Kuncinya adalah mengkombinasikan kartu yang tepat, yang saling mendukung satu sama lain untuk menghasilkan kekuatan serangan atau bertahan yang lebih efektif.

Setiap hero akan dibekali hanya dengan 30 HP, yang tentu saja akan mengakhiri pertarungan jika menyentuh angka 0. Setiap kartu juga akan hadir dengan kemampuan unik masing-masing, yang bisa digunakan untuk menyerang atau bertahan. Sebagai contoh? Ada kartu “Taunt” yang harus dihancurkan terlebih dahulu sebelum Anda bisa menyerang HP hero musuh, “Charge” yang memungkinkan Anda untuk langsung menyerang, “Spell” yang bisa memberikan damage, buff, atau de-buff kartu yang lain, atau kartu-kartu Legendary yang biasanya tampil namun dengan efek samping tertentu. Si hero sendiri juga bisa diminta untuk ikut menyerang, yang efeknya juga bergantung pada job masing-masing.

Walaupun demikian, Anda tidak bisa sekedar melakukan spam kartu dan menyerang dengan bebas. Hearthstone mengusung sistem Mana, seperti halnya Warcraft, untuk membatasi jumlah kartu yang bisa Anda summon ke dalam medan pertempuran. Setiap kartu akan membutuhkan Mana dalam jumlah tertentu untuk bisa dipanggil atau dieksekusi secara langsung. Mana akan kembali penuh setelah turn Anda selesai sekaligus menambah batas kapasitas satu ekstra mana di dalamnya hingga batas maksimal 10. Semakin lama pertarungan berjalan, semakin banyak mana yang Anda miliki, semakin banyak pula kartu “besar” yang bisa Anda panggil ke pertarungan.

Dengan sistem mana seperti ini, strategi mulai menyebar tidak hanya dari sekedar mengkombinasikan job hero dan kartu-kartu yang mumpuni, tetapi juga menyusun kecepatan permainan kartu itu sendiri. Dengan kustomisasi deck yang bisa Anda lakukan, Anda selalu punya kebebasan untuk membangun deck yang lebih efektif berjalan di awal, tengah, atau akhir permainan. Sebagai contoh? Menyematkan kartu-kartu netral yang hanya membutuhkan mana 1 – 3 sebagai kartu dominan, juga berarti menuntut Anda untuk bermain super cepat, setidaknya mencegah musuh untuk membangun kartu dengan mana besar yang biasanya lebih kuat. Anda bisa saja melancarkan serangan-serangan kilat mengejutkan yang tidak pernah diprediksi sebelumnya, atau mungkin menunggu mana lebih banyak untuk melakukan summon monster yang lebih banyak sekaligus untuk membantu Anda. Semuanya tergantung pada pilihan dan strategi Anda sendiri. Anda yang lebih senang dengan kartu yang membutuhkan Mana besar berarti harus menunggu cukup lama dan memastikan diri memiliki sistem pertahanan yang cukup hingga gaya Anda sendiri “matang” untuk digunakan.

Walaupun demikian, memiliki mana yang besar atau kartu super kuat tidak lantas menjadi jaminan bahwa Anda sudah pasti akan memenangkan pertempuran. Karena untuk menjamin sistem permainan yang lebih seimbang, Hearthstone juga menyematkan banyak kartu aksi instan seperti Spell yang siap untuk menghancurkan musuh sekuat apapun. Sebagai contoh? Kartu Assassinate milik Rogue yang akan menghancurkan kartu tanpa memandang status, atau Transform yang siap mengubah kartu apapun menjadi kartu kambing berkekuatan lemah yang bisa dihancurkan kapan saja. Oieh karena itu, menjadi sesuatu yang esensial  juga untuk mengobservasi kartu apa saja yang sudah dikeluarkan oleh musuh, setidaknya memastikan “rencana besar” Anda untuk memenangkan pertempuran tidak akan gagal. Karena setiap hero hanya diperkenankan untuk membawa dua buah kartu yang sama.

Sebagai contoh? Hero favorit kami –  Anduin si Priest, yang gaya bermainnya memang lebih cenderung mengakar pada dua aksi: Healing dan HP. Priest punya banyak kartu-kartu untuk membuat dua aspek ini tampil gemilang, apalagi dengan kemampuan heronya sendiri yang memang bisa memulihkan 2 HP dengan hanya mengorbankan 2 Mana. Melawan Valeera si Rogue yang punya banyak kartu damage instan + Assassinate, strategi untuk membangun satu hero besar dan kuat tidak bisa sebebas yang dibayangkan. Mengulur waktu, menghimpun mana, mengumpulkan kartu, sekaligus mendorong Valeera untuk meluncurkan dua kartu Assassinate dari decknya, strategi akhirnya bisa dijalankan. Dengan kombinasi dua kartu Power Word: Shield (HP Minion + 2), dua kartu Divine Spirit (menaikkan HP minion dua kali lipat), dan Inner Fire (Jumlah Attack disamakan dengan jumlah HP) sekaligus, kami berhasil membangun minion berbasis efek Taunt yang tidak terkalahkan. Ada kepuasan luar biasa ketika kombinasi seperti ini berujung sukses.

Frustrasi di Awal, Adiktif di Akhir

Putus asa, ini mungkin emosi yang paling Anda rasakan ketika menjajal Hearthstone untuk pertama kalinya. Anda memang akan diberikan 6 buah sesi tutorial untuk mempelajari mekanik dasar game kartu yang satu ini, namun tidak akan cukup untuk memastikan Anda untuk secara terus-menerus menang. Mengapa? Karena di atas awan, selalu ada awan yang jauh lebih tinggi. Dan karena alasan inilah, Hearthstone tampil sangat menarik, bahkan cenderung adiktif. Mengapa bisa?

Sebagai sebuah game kartu pertarungan 1 vs 1 yang tidak hanya bisa dimainkan melawan bot, tetapi juga user lain di seluruh dunia yang tentu saja hadir dengan kombinasi deck unik mereka masing-masing, Hearthstone mungkin akan terasa sangat sulit di 5-6 pertarungan utama online Anda. Jika Anda berhasi mengatasi rasa kesal karena terus-menerus kalah, Anda akan mulai menemukan ritme pertarungan, dan akhirnya menemukan kenikmatan memainkan Hearthstone – sensasi pencapaian karena Anda secara konsisten terus “belajar”. Situasi pertarungan yang tidak pernah sama akan memberikan banyak insight kombinasi kartu seperti apa saja yang mungkin akan berhasil. Kalah tidak hanya memberikan experience di game, tetapi juga bagaimana cara Anda bermain. Gagal, dan Anda akan mulai kembali menyusun deck yang dirasa efektif, mengujinya kembali melawan player lain, dan seterusnya. Berhasil, dan Anda akan merasakan kepuasan tiada tiara. Apalagi jika Anda bertemu dengan player lain yang ternyata menggunakan hero dan susunan deck yang hampir sama. Anda punya kesempatan untuk belajar kombinasi kartu seperti apa saja yang menjadi andalan mereka, dan mungkin mengintegrasikannya dengan strategi yang selama ini Anda usung.

Sensasi bahwa Anda bermain dengan perfoma yang semakin membaik dari waktu ke waktu, hanyalah satu alasan mengapa Hearthstone begitu adiktif. Alasan yang lain tentu saja berakar pada fakta bahwa Anda hampir tidak mungkin akan menemukan dua buah pertarungan yang sama persis, yang berarti Hearthstone selalu menawarkan pengalaman dan tantangan yang baru. Tidak jarang Anda akan menemukan banyak momen mengejutkan atau menjengkelkan, terutama ketika musuh yang Anda temui ternyata mampu meluncurkan kombinasi kartu yang selama ini tidak pernah Anda bayangkan. Dengan beragam reward psikologis, dari fun, kepuasaan pencapaian, tertantang, dan pengalaman yang selalu baru, Hearthstone akan terus menarik atensi Anda untuk waktu yang cukup lama.