Review Rambo – The Video Game: Pilihan Bodoh!

Reading time:
March 5, 2014
Rambo The Video Game (2)

Berapa banyak dari Anda yang tidak pernah mendengar kata Rambo sebelumnya? Hampir sebagian besar dari Anda tentu ingat dengan “veteran perang” super keren yang satu ini. Tidak lagi sekedar menjadi monumen film action yang begitu dipuja di masa lalu, Rambo tumbuh menjadi legenda di indsutri hiburan yang terhitung sangat populer. Menariknya lagi, kesempatan bagi penikmat film dan gamer yang masih muda untuk mengenal sosok Rambo juga terbuka lewat kehadiran seri terakhir tahun 2008 yang silam, melanjutkan kisah pahlawan yang kian tua ini. Rambo begitu populer, hingga cukup banyak yang percaya bahwa ia sendiri adalah legenda nyata dan masih hidup hingga saat ini. Terdengar tidak masuk akal? Setidaknya, tidak sekonyol adaptasi game terbarunya.

Antisipasi memang terhitung tinggi, karena industri game sendiri sudah membuktikan bahwa game yang menitikberatkkan pada sisi action sekelas Rambo punya kesempatan sukses dan menawarkan pengalaman gaming yang luar biasa. Ada begitu banyak ide yang bisa diterapkan. Membayangkan sebuah game third person shooter ala Gears of War dengan skin Rambo, atau membuatnya sedikit lebih kompleks dengan mengadaptasikan mekanik serupa Tomb Raider dan Uncharted, diperkuat dengan alur cerita dan karateristik yang selama ini melekat pada Rambo. Atau mereka bisa menghadirkannya lewat format FPS dengan dramatisasi yang diambil dari empat seri film Rambo. Diracik oleh developer – Teyon dan publisher – Reef Entertainment, hasil akhirnya justru bertolak belakang dari apa yang selama ini dibayangkan.

Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rambo – The Video Game ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai pilihan bodoh? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Rambo - The Video Game mengadaptasika alur cerita dari tiga seri film utamanya.
Rambo – The Video Game mengadaptasikan alur cerita dari tiga seri film utamanya.

Bagi Anda yang  sempat mencicipi setidaknya tiga film pertama Rambo, Rambo – The Video Game menawarkan timeline cerita yang sama dan diadaptasikan secara mentah. Sementara untuk Anda yang belum, Anda butuh sedikit research untuk memahami siapa Rambo dan karakteristik seperti apa yang melekat padanya. Sebagai seorang veteran perang yang harus berhadapan dengan konflik identitas yang disandangnya, Rambo memang memiliki skill bertahan hidup yang luar biasa, dan sekaligus menjadikannya sebagai salah satu prajurit paling efektif yang dimiliki Amerika Serikat. Lewat identitas inilah, Rambo – The Video Game dihadirkan.

Mengadaptasikan cerita dari versi filmnya, Rambo – The Video Game akan membawa Anda melewati serangkaian inti cerita nan ikonik dari tiga film pertama Rambo – Rambo: First Blood, Rambo: First Blood Part II, dan Rambo III. Anda akan bertemu dengan karakter-karakter ikonik lain, seperti Colonel Samuel Trautman yang cukup direpresentasikan dengan baik di sini. Scene-scene yang mungkin sempat Anda lihat di versi filmnya, direka ulang melalui model karakter tiga dimensi, lengkap dengan dialog yang ada.

Anda akan berkesempatan melihat rekonstruksi momen ikonik Rambo: First Blood, First Blood II, dan Rambo III dalam model tiga dimensi.
Anda akan berkesempatan melihat rekonstruksi momen ikonik Rambo: First Blood, First Blood II, dan Rambo III dalam model tiga dimensi.
Salah satu scene yang tentu tidak asing lagi bagi para penggemarnya.
Salah satu scene yang tentu tidak asing lagi bagi para penggemarnya.

 

Lantas, dengan timeline Rambo: First Blood, First Blood: Part II, dan Rambo III yang ia usung, mampukah Rambo – The Video Game menghasilkan sensasi keseruan serupa ketika Anda melihat versi filmnya untuk pertama kali? Jawabannya sederhana, Anda hanya akan lebih banyak tertawa dan tidur dengan lebih banyak mimpi buruk, apalagi jika Anda merupakan penggemar berat versi filmnya.

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…

PlayStation

May 26, 2023 - 0

Wawancara dengan Hiroshi Takai & Koji Fox (Final Fantasy XVI)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Hiroshi Takai dan Koji Fox dari…
May 26, 2023 - 0

Menjajal Final Fantasy XVI: Kini Dewasa, Penuh Gairah!

Seperti apa impresi 4 jam pertama kami dengan Final Fantasy…
May 8, 2023 - 0

Review Horizon Forbidden West – Burning Shores: Playstation 5 Pamer Kekuatan!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Horizon Forbidden West – Burning…
April 18, 2023 - 0

Review Dead Island 2: Akhirnya Datang Juga!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dead Island 2? Apakah ia…

Nintendo

May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…