Review Rambo – The Video Game: Pilihan Bodoh!

Reading time:
March 5, 2014

Kesimpulan

Rambo The Video Game (73)
Hampir tidak ada alasan yang valid untuk memainkan game ini, baik Anda membelinya secara resmi atau bahkan mengunduhnya secara ilegal. Opsi pertama akan membuat Anda menghabiskan uang untuk alasan tidak jelas, sementara opsi kedua berarti bersiap untuk membuang-buang bandwith untuk sebuah game yang akan Anda hapus dalam 5 menit permainan. Satu yang pasti, baru berjalan tiga bulan di tahun 2014, dan JagatPlay sudah menemukan satu kandidat game terburuk untuk tahun ini.

Lelucon, tidak ada kata yang lebih bermakna untuk menjelaskan Rambo – The Video Game ini secara keseluruhan. Antisipasi yang begitu kuat di awal pengumumannya, Rambo – The Video Game justru tampil sangat bertolak belakang, hingga cukup untuk membuat kami merasa,  butuh untuk menciptakan kata baru di luar sekedar “mengecewakan”. Hampir tidak ada aspek yang bisa Anda nikmati di game ini. Secara visual dan audio, ia buruk, bahkan tumbuh menjadi siksaan tersendiri jika Anda bisa memainkannya untuk waktu yang cukup lama. Dari sisi gameplay? Kegilaan untuk menerapkan mekanisme Rail-shooting dan QTE sebagai satu-satunya dasar permainan, tanpa kesempatan untuk menggerakkan si karakter Rambo sama sekali begitu luar biasa bodoh. Ini seperti permintaan ikhlas bagi industri game untuk mencoret nama Teyon dan Reef dari jagat industri game dengan hasil yang pantas untuk dinantikan.

Ini mungkin menjadi sedikit dari game yang akhirnya mendorong kami pribadi, menolak untuk menyelesaikannya sebelum di-review. Bukan karena tingkat kesulitan atau sekedar rasa pengecut kami ketika dihadapkan pada kegelapan, namun sesederhana karena game ini tidak memiliki apapun yang menarik untuk ditawarkan. Tidak salah menyebutnya sebagai lelucon, karena ada satu momen membekas yang membuat kami tertawa terbahak-bahak. Dengan gaya super keren, Rambo yang tengah menarik busur panahnya seterik mungkin bersiap untuk melontarkan isinya ke kepala musuh yang kami bidik sebelumnya. Namun yang kami temukan bukanlah kepala musuh tertembus brutal dan kematian yang tragis. Untuk alasan yang tidak jelas, panah yang kami luncurkan justru mental terkena kepala musuh, seolah Anda baru saja membidik sebuah besi. Anehnya? Si musuh mati. Yups, kami baru saja membunuh musuh bukan karena tajamnya panah, tetapi karena kecepatan lontar yang dilemparkan. Jika saja game ini punya opsi untuk membidik panah secara terbalik, Rambo – The Video Game mungkin akan terasa lebih menyenangkan.

Hampir tidak ada alasan yang valid untuk memainkan game ini, baik Anda membelinya secara resmi atau bahkan mengunduhnya secara ilegal. Opsi pertama akan membuat Anda menghabiskan uang untuk alasan tidak jelas, sementara opsi kedua berarti bersiap untuk membuang-buang bandwith untuk sebuah game yang akan Anda hapus dalam 5 menit permainan. Satu yang pasti, baru berjalan tiga bulan di tahun 2014, dan JagatPlay sudah menemukan satu kandidat game terburuk untuk tahun ini.

Kelebihan

Mereka bahkan tidak bisa mendesain tubuh yang proporsional.
Mereka bahkan tidak bisa mendesain tubuh yang proporsional.
  • Tidak ada

Kekurangan

Wataaaa....!!
Wataaaa….!!
  • Semua

Cocok untuk gamer: yang tidak waras, tidak bisa lagi membedakan yang mana yang seru dan yang mana tidak, memang memiliki fetish tersendiri terhadap karakter Rambo.

Tidak cocok untuk gamer: yang masih merasa waktu itu berharga dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk game yang lain, atau bahkan sekedar tidur.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…