Review Thief: Bermain dengan Kegelapan!
Sayangnya, Masih Banyak Masalah

Sayangnya, Thief masih menyisakan beberapa masalah yang cukup mencederai pengalaman gameplay itu sendiri. Sebagai salah satu gamer yang cukup menyenangi game-game first person bertema sama dengan alur yang lebih cepat, Thief memang menyisakan masalah tersendiri. Anda seolah tidak diberikan lebih banyak opsi untuk memicu aksi yang lebih frontal, apalagi ketika misi-misi seperti menguntit atau sekedar bergerak menuju area yang baru harus berjalan dalam sekuens tertentu. Butuh kesabaran ekstra untuk berhadapan dengan kecepatan permainan seperti ini.


Namun semua keluhan di atas mungkin lebih tepat dikategorikan sebagai preferensi pribadi, karena gamer yang mencintai game-game stealth action murni mungkin akan cukup menikmatinya. Waluapun demikian, hal ini tidak menghalangi fakta bahwa Thief memang hadir dengan cukup masalah krusial yang sempat kami hadapi. Salah satunya? Bug yang mencegah Anda mencapai progress permainan. Inilah yang sempat kami hadapi. Setelah melewati sebuah sekuens yang mengharuskan kami bergerak melewati ventilasi, aksi selanjutnya adalah menghabisi seorang penjaga dengan melompat dari atas ventilasi dan bergerak ke area selanjutnya. Karena kesalahan kecil, kami memilih untuk melakukan restart checkpoint. Sekuens yang sama harus dilewati kembali, namun kali ini ternyata tidak ada penjaga yang harus Anda bunuh seperti saat pertama kali. Berita buruknya? Anda ternyata tidak bisa memerintah Garrett melompat turun begitu saja dari ventilasi. Hasilnya? Kami terjebak di sini, berputar ke sana dan kemari untuk mencari tahu cara mengakali bug yang satu ini. Dengan melakukan log out Steam dan memulai game kembali, musuh yang seharusnya ada ini kembali dan progress pun bisa terlaksana.


Permasalahan lain yang cukup terasa membingungkan ada pada kualitas audio dan voice acts yang sayangnya, tidak cukup kuat untuk mendukung atmosfer dari Thief sendiri. Sulit untuk mencari tahu dimana posisi musuh yang ada dan seberapa jauh sebenarnya mereka dari Anda, sehingga Anda bisa mengantisipasi setiap gerakan untuk meminimalisir efek yang ada. Efek ini sulit Anda dapatkan, bahkan dengan headset bagus sekalipun. Voice acts juga menjadi kelemahan yang pantas dicatat, karena intonasi voice acts yang tidak sebaik yang dibayangkan, bahkan untuk si karakter utama – Garrett sendiri. Semua percakapan berjalan sangat hambar dan datar, sangat disayangkan. Masalah lain terletak pada AI musuh yang boleh terbilang tidak adaptif pada aksi yang Anda lakukan. Dengan menggunakan gerak teleport dari satu bayangan ke bayangan lain, Anda bisa meminimalisir potensi ketahuan cukup tinggi. Bergerak di samping AI sambil menunduk? Anda seolah tengah menggerakkan karakter yang memang secara fisik, tembus pandang.
Kesimpulan

Sebagian besar gamer yang sempat mencicipi Thief di masa lalu tentu saja punya sedikit antisipasi bahwa Thief reboot ini akan tampil sangat luar biasa, setidaknya merepresentasikan kualitas yang membuat franchise ini begitu populer di masa lalu. Pada akhirnya, kemampuan Eidos Montreal untuk menciptakan setting The City yang luar biasa, pantas untuk diacungi jempol. Anda mendapatkan kesan kota klasik Inggris yang kentara, sekaligus presentasi disparitas status sosial yang terlihat begitu kuat di sana. Bagi Anda yang mencintai sisi stealth, Thief mengakomodasi gaya gameplay tersebut dengan sangat baik. Anda punya kebebasan yang cukup besar untuk memilih metode Anda sendiri untuk menyelesaikan misi yang ada, terutama dari kesempatan memilih rute. Varian equipment dan item yang harus Anda perjuangkan dan tidak muncul secara otomatis juga menjadi mekanisme yang menarik.
Walaupun demikian, Thief memang menyisakan beberapa masalah yang pantas untuk dicatat. Di bagian sebelumnya, kami sempat membahas masalah kecepatan bermain yang terhitung lambat, bug yang mencegah progress permainan, voice acts yang hampir, audio yang tidak mewakili kejadian yang terjadi di sekitar Garrett, hingga AI yang terhitung kurang responsif terhadap aksi yang Anda lakukan. Ada dua kelemahan lain yang juga pantas untuk dijadikan fokus. Pertama, adalah frekuensi waktu loading yang seringkali terjadi, apalagi ketika Anda memutuskan untuk melakukan banyak aksi eksplorasi. Bahkan untuk sekedar masuk ke dalam rumah, Anda harus melewati layar ini terlebih dahulu. Kedua? Konten dewasa yang terasa sangat canggung. Alih-alih ditawarkan sebagai “easter egg” atau sekedar menjadikannya bagian dari cut-scene, ada salah satu misi yang memaksa Anda memerhatikan adegan seksual eksplisit lewat sela-sela dinding, tak ubahnya tukang intip sakit jiwa.
Dengan semua kekurangan ini, Thief bukanlah game yang sayangnya, bagi kami pribadi, bisa dinikmati secara optimal. Ia memang terkesan memaksakan diri untuk melemparkan identitas stealth yang kentara dan berhasil melakukan hal tersebut, namun tidak memfasilitasi mereka yang lebih senang dengan gaya bermain sebaliknya. Ada beberapa masalah yang membuat Thief tidak semenarik yang dibayangkan, apalagi jika Anda sudah memenuhinya dengan segudang antisipasi sejak awal penantian.
Kelebihan

- Setting The City yang memesona
- Sisi stealth yang menjadi fokus
- Sistem upgrade item dan supply
- Kebebasan memilih metode menyelesaikan misi
- Area yang cukup luas untuk memfasilitasi Anda yang senang bereksplorasi
Kekurangan

- Voice acts yang terasa hambar
- AI yang terlihat kurang cerdas
- Tidak memfasilitasi gamer yang lebih senang bermain frontal
- Bug yang mempengaruhi progress permainan
- Beberapa adegan seksual eksplisit yang akan membuat Anda canggung, apalagi jika mesin Anda berada di ruang keluarga
- Terlalu banyak waktu loading
- Kecepatan permainan yang dirasakan terlalu lambat
Cocok untuk gamer: yang mencintai game-game stealth action dari sudut pandang orang pertama, yang pernah mencicipi Thief di masa lalu Tidak cocok untuk gamer: di bawah umur, yang berharap ada opsi untuk bermain lebih frontal, game yang menarik di sisi cerita dan sinematik












