Review Nintendo Wii U: Kekuatan Bukan Segalanya!
The User-Interface

Sederhana dan informatif di saat yang sama, desain user-interface yang diusung oleh Nintendo Wii U memang tidak terlihat menarik untuk sebuah impresi pertama. Icon-icon kecil berbaris dalam format tertentu, namun cukup untuk menggambarkan menu apa saja yang ditawarkan. Game-game disc terbaru yang Anda sematkan akan otomatis di icon baris pertama, sementara game-game yang Anda unduh secara digital disematkan di bagian terakhir. Walaupun demikian, jangan mengganggap remeh fakta bahwa konsol ini menyediakan semua bagian yang Anda butuhkan untuk memastikan pengalaman Nintendo yang terbaik, tanpa perlu bersusah payah melewati serangkaian menu yang ada.






Ia mungkin tidak menghadirkan tombol ekstra “Share” ala Playstation 4 yang memungkinkan gamer menangkap gambar – video yang tengah mereka mainkan dan melemparkannya ke situs media sosial, namun hal ini tidak memungkiri bahwa Nintendo Wii U tetap menghadirkan atmosfer “sosial” ke dalamnya. Lewat fitur MiiVerse – sosial media eksklusif Nintendo, Anda bisa berinteraksi dengan user lain dalam mode yang sama, termasuk berbagi berbagai screenshot dan hasil kreativitas banner Anda. User-interface yang ia usung di Nintendo Shop juga akan mempermudah Anda mencari game-game yang Anda inginkan, dengan dukungan moda pembayaran yang juga kuat.
Mengapa Tidak Xbox One?

Ini mungkin menjadi pertanyaan sebagian besar dari Anda mengingat fakta bahwa dengan dana yang terhitung terbatas, kami JagatPlay justru akhirnya memutuskan untuk memperkuat barisan konsol generasi terbaru demi kepentingan review dengan Nintendo Wii U dan bukannya Xbox One. Secara rasional, hampir tidak ada alasan yang masuk akal untuk memilih konsol yang sudah berusia lebih dari dua tahun ini daripada konsol teranyar Microsoft – Xbox One yang baru dirilis beberapa bulan yang lalu. Secara garis besar, Xbox One terlihat menawarkan lebih banyak nilai jual. Ia hadir dengan spesifikasi perangkat lebih keras yang menawarkan game-game next-gen dengan kualitas visual luar biasa, sekaligus dukungan multimedia yang jauh lebih menjanjikan. Lantas, mengapa akhirnya pilihan jatuh kepada Wii U?
Matang, ini mungkin kata yang tepat untuk menyimpulkan dasar pertimbangan kami untuk memilih Nintendo Wii U. Setelah para pemilik awal harus berjuang dengan minimnya game-game berkualitas selama dua tahun terakhir, Nintendo siap menjadikan tahun 2014 sebagai tahun pembuktian bahwa Nintendo Wii U belum mati dan tidak akan mudah ditundukkan begitu saja. Tidak main-main, mereka mempersiapkan begitu banyak game eksklusif menarik yang tidak hanya menggelitik memori nostalgia kami, tetapi juga antisipasi dari kualitas game first party yang jarang sekali mengecewakan. Berangkat dari hal inilah, Wii U akhirnya menjadi pilihan.
Mengapa Wii U? Ada tiga kata yang akan menjadi alasan utama: Mario Kart 8, Bayonetta 2, dan Super Smash Bros Wii U. Ketiga game yang diperkenalkan selama Nintendo Direct di beberapa minggu terakhir ini membuat kami jatuh hati dan tidak sabar untuk menjajalnya secara langsung, apalagi mengingat rilisnya yang semuanya direncanakan di tahun 2014 ini. Dibandingkan dengan Playstation 4 dan Xbox One, Wii U adalah “raja kecil” game eksklusif untuk tahun ini, yang membuatnya pantas untuk kami lirik sebagai arsenal baru di JagatPlay. Satu hal yang cukup menarik, adalah bahwa ia tidak menawarkan pengalaman gaming yang sama dengan kompetitor yang lain. Ketika game-game eksklusif Playstation 4 dan Xbox One berpusar soal perang, kematian, darah, dan moral baik-buruk, game eksklusif Wii U menawarkan alasan mengapa kita jatuh cinta pada video game. Game-game yang mengusung permainan warna yang berani, sekaligus desain dunia – karakter – mekanik gameplay yang tidak bisa dipandang sebelah mata begitu saja.
Alasan lain untuk tidak menjadikan Xbox One sebagai pilihan untuk menemani Playstation 4 yang sudah kami miliki terlebih dahulu juga terletak pada fakta bahwa konsol next-gen Microsoft tersebut masih belum memiliki game-game eksklusif yang menarik selain Quantum Break dan sebuah game Halo yang detailnya sendiri masih belum banyak terbongkar. Sementara, hampir sebagian besar game yang Microsoft jadikan sebagai andalan tahun ini – seperti Titanfall dan PvZ: Garden Warfare juga tersedia di PC. Di sisi lain, game-game third party juga sudah terbukti ditawarkan dengan resolusi dan framerate yang lebih baik di Playstation 4 berkat spesifikasi perangkat keras yang lebih kuat. Oleh karena itulah, Wii U menjadi pilihan, setidaknya hingga Xbox One “siap” dengan game-game eksklusif yang menarik untuk diantisipasi.