Fans Buat Ulang Bioshock Dengan Unreal Engine 4

Reading time:
April 30, 2014

Kehadiran platform gaming dengan teknologi yang lebih baik hampir selalu diikuti dengan beragam perangkat lunak yang memang didesain untuk mengoptimalisasi tambahan tenaga tersebut. Salah satu implementasi terbaik tentu saja dengan menawarkan engine-engine development game yang lebih baik, untuk mengejar kualitas visual yang lebih memanjakan mata dan realistis, tentunya. Banyak developer yang mulai memperkenalkan engine teranyar mereka, yang bahkan dibangun secara eksklusif untuk memfasilitasi sebuah franchise game baru, seperti Disrupt untuk Watch Dogs dan Snowdrop untuk The Division. Namun untuk sebagian besar developer, harapan untuk visual next-gen ini tampaknya akan sangat bergantung pada satu nama – Unreal Engine 4.

Engine terbaru dari Epic ini memang dilihat sebagai ujung tombak untuk menawarkan pengalaman next-gen yang lebih luas di industri game. Lantas, seberapa signifikan perubahan visual yang ia tawarkan? Seorang fans bernama – noodlespagoodle, memberikan sedikit gambaran, dengan menciptakan ulang dunia bawah air – Rapture dari Bioshock dengan Unreal Engine 4.

Seorang fans membangun ulang dunia bawah air Bioshock - Rapture dengan menggunakan Unreal Engine 4. Hasilnya? Luar biasa!
Seorang fans membangun ulang dunia bawah air Bioshock – Rapture dengan menggunakan Unreal Engine 4. Hasilnya? Luar biasa!

Lewat sebuah video yang ia rilis via Youtube, Anda bisa melihat visualisasi beragam objek yang ada dalam Unreal Engine 4, dari sosok Big Daddy hingga beberapa scene memorable yang kini tampil dengan detail dan tata cahaya yang lebih memanjakan mata. Jika direspon baik, sang kreator menjanjikan permak engine terbaru ini akan diimplementasikan di keseluruhan level.  Tetapi tidak ada pembicaraan untuk melakukan remake secara keseluruhan Bioshock itu sendiri.

Bagaimana impresi pertama Anda dengan engine next-gen ini? Cukup untuk mewakili kualitas generasi gaming baru yang selama ini Anda antisipasi?

Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…
February 24, 2023 - 0

Review Like a Dragon – Ishin: Drama Samurai yang Ramai!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Like a Dragon: Ishin? Lantas,…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…