Developer Indie Lemparkan Ide Kreatif untuk Call of Duty!

Reading time:
May 9, 2014

 

COD - Advanced War announcement trailer (7)

Tiga developer, siklus tiga tahun, dengan tiga cerita yang berbeda satu sama lain, terlepas dari beragam kritik yang sempat mengemuka – Activision tampaknya meyakini solusi ini sempurna untuk memastikan Call of Duty tetap tampil “menyegarkan”. Padahal, untuk sebuah genre yang memang tidak banyak memberikan ruang untuk kreativitas, kebijakan rilis tahunan yang dipaksakan mulai membuat Call of Duty kehilangan tajinya. Beragam cara dilakukan, dari memperkenalkan kualitas visualisasi lebih mumpuni – hingga menyuntikkan aktor ternama sebagai karakter baru dengan peran signifikan, seperti yang berusaha dilakukan Call of Duty: Advanced Warfare. Tapi apa yang sebenarnya dibutuhkan untuk membuat franchise ini kembali menyegarkan?

Pertanyaan inilah yang dilontarkan oleh The Guardian kepada sejumlah developer indie yang memang sudah memiliki track record yang jempolan. Mereka diberikan kesempatan berimajinasi tentang Call of Duty seperti apa yang akan mereka kembangkan, jika Activision memberikan mereka kesempatan untuk menangani franchise ini. Hasilnya? Ledakan kreativitas yang mungkin terdengar gila, namun berpotensi untuk tumbuh menjadi sebuah game yang super menarik. Kami merangkum beberapa jawaban paling menarik dan gila untuk Anda:

Apa jadinya jika developer Indie diberi kesempatan untuk mengembangkan Call of Duty? Berikut ide keren dan gila mereka:
Apa jadinya jika developer Indie diberi kesempatan untuk mengembangkan Call of Duty? Berikut ide keren dan gila mereka:
  • Dan Pinchbeck – The Chinese Room: Sebuah seri Call of Duty yang benar-benar open-world, tidak linear, yang bahkan membuat sang pemain tidak tahu apa yang tengah terjadi. Sebuah dunia yang sulit untuk diprediksi dan tentu saja – tidak bersahabat.
  • Mike Bithell – Thomas Was Alone: Saya akan mengambil game FPS dari kacamata sipil, yang tidak akan mengangkat senjata sama sekali. Inti permainan berkisar pada usaha untuk melindungi keluarga Anda sendiri, menghindari pasukan bersenjata dari dua belah pihak. Membantu menciptakan perspektif yang lebih real terhadap konflik.
  • Andrew Smith – SplitMilk Studios: Call of Duty: Peacekeeper – sebuah game multiplayer based yang akan memperkenalkan dua ekstra pihak baru di dalam gameplay selain mereka yang bertikai – gamer yang berperan sekedar sebagai penduduk sipil dan jurnalis perang. Gamer yang berada di pihak baik berperan sebagai penjaga kedamaian, berusaha menetralisir ancaman seperti bomb dan senjata dengan perlengkapan yang terbatas, sementara gamer di sisi jahat berusaha membuat kekacauan. Inti permainan dari pihak jahat adalah menarik perhatian jurnalis dan mendapatkan eksposure, sementara tim dari pihak baik harus menghindari hal tersebut – apalagi jika terlibat dalam aksi-aksi tidak manusiawi ketika menetralisir pihak lawan.
  • Bennett Foddy – Qwop: Anda berperan sebagai operator Drone tanpa awak yang tugasnya melihat sebuah layar video dan memberikan perintah secara real-time daerah mana yang harus diserang. Namun Anda juga mengeksplorasi kehidupannya sehari-hari, bahkan termasuk adegan sang karakter sekedar berangkat dari rumah menuju kantor dengan mobilnya.
  • Adam Saltsman – Canabalt: Call of Duty: War Photographer, dimana Anda berperan sebagai seorang fotografer veteran yang berjuang mengambil gambar. Mengatur setting kamera secara real time, mendapatkan foto bagus, dan menjualnya ke kantor berita yang ada.
  • Ian Bogost – Simony: Call of Duty: Fallen, dimana gamer akan berperan sebagai seornang prajurit yang tengah sekarat di begitu banyak medan pertempuran ikonik sepanjang sejarah manusia. Apapun yang Anda lakukan, Anda akan berakhir pada kematian. Semua skenario yang ada akan berakhir pada hal ini.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Dari semau skenario yang masih terhitung rasional ini, game Call of Duty versi mana yang menurut Anda, paling menarik untuk dijajal? Honestly for me, Call of Duty: Peacekeeper sounds super awesome!

Source: The Guardian

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…