Review Bound By Flame: RPG Penuh Masalah!
Kesimpulan

Terlepas dari antisipasi yang begitu besar, Bound by Flame memang harus diakui sebagai sebuah game RPG yang lebih banyak meninggalkan rasa frustrasi daripada atmosfer senang dan epik. Konsep yang ia tawarkan memang terdengar manis di atas kertas, dan beberapa implementasi yang dilakukan memang memperlihatkan potensi seperti apa yang sebenarnya bisa ia capai. Salah satu yang berhasil tampil menarik adalah kebebasan menentukan cerita dan keputusan antara iblis – manusia yang juga berpengaruh langsung pada mekanik gameplay yang ada. Fitur modifikasi equipment dari bahan mentah yang dikumpulkan selama permainan juga menghasilkan identitas yang unik. Namun di luar itu semua, Bound by Flame gugur.
Mekanik gameplay seharusnya menjadi intisari dari sebuah video game, namun di Bound by Flame, ia justru menjadi blunder terbesar. Secara kasat mata, ia mungkin menawarkan gaya bermain yang tidak banyak berbeda dengan game action RPG barat yang selama ini kita kenal, dimana pertarungan berjalan secara real-time. Namun tingkat kesulitan musuh yang tidak rasional dan scaling dengan progress utama karakter kita menghasilkan pertarungan yang justru lebih banyak mengesalkan daripada menyenangkan. Anda akan lebih banyak bertahan dan menunggu, yang bahkan lebih parah ketika Anda berhadapan dengan boss-boss yang ada. Scaling uang juga menjadi masalah tersendiri. Dipadukan dengan plot klise dan karakterisasi yang tidak cukup kuat, Bound by Flame menjadi sebuah tragedi.
Sebuah antisipasi yang tidak terbayarkan manis,atau bahkan bisa dibilang mengecewakan, Bound by Flame ternyata tampil sebagai sebuah game RPG penuh masalah. Tidak semenarik serangkaian screenshot dan trailer gameplay awal yang sempat dirilis beberapa bulan yang lalu, versi finalnya justru hadir dengan begitu banyak celah yang mencederai pengalaman gameplay yang ada. Jika ada satu alasan utama untuk menjajal game RPG yang satu ini adalah untuk mengobati rasa penasaran dan membuktikan sendiri apa yang kami raskan lewat review yang satu ini. Anda akan mengerti rasa frustrasi yang ada.
Kelebihan

- Kebebasan menentukan cerita
- Sistem Iblis – Manusia yang berpengaruh di gameplay
- Tata cahaya yang ditawarkan
- Penguatan equipment yang berfokus pada crafting
Kekurangan

- Scaling uang yang tidak berbanding dengan harga barang
- Musuh yang terlalu overpowered
- Karakterisasi yang tidak kuat, minim ekspresi
- AI party yang tidak kompeten
- Sistem kamera yang terkadang mengganggu
- Kualitas visual yang tidak terasa spesial
Cocok untuk gamer: yang sekedar penasaran dengan rasa frustrasi yang ada, gamer hardcore yang senang dengan tingkat kesulitan tinggi
Tidak cocok untuk gamer: yang mengharapkan game RPG barat yang masih bisa dinikmati, yang menginginkan petualangan fantasi yang epik