Homefront: The Revolution Jadi Uji Ketangguhan CryEngine
Meski belakangan dikabarkan sedang mengalami masalah keuangan, Crytek tengah sibuk mengembangkan game terbarunya, Homefront: The Revolution. Game ini ditujukan untuk konsol next-gen PS4 dan Xbox One, serta PC.
Yang menarik, Fasahat Salim selaku Game Designer menyebut timnya memaksa kemampuan CryEngine ke batas maksimumnya demi menampilkan Homefront : The Revolution ke potensi terbaiknya.
“Ini adalah salah satu dunia (dalam game) terbesar yang pernah kami buat di Crytek. Kami sangat gembira akan hal ini,” ujar Salim.
Alur cerita Homefront: The Revolution dimulai empat tahun setelah tentara Korea menyerbu Amerika Serikat. Crytek menjelaskan bahwa lokasi permainan berada di kota Philadelphia yang memang memiliki banyak bangunan ikonik.
Seperti diketahui, Homefront: The Revolution adalah game penerus dari seri pertamanya yang dirilis tahun 2011 lalu. Homefront sebelumnya dihadirkan oleh THQ sebagai publisher dan Kaos Studios sebagai developer.
Crytek kemudian menggelontorkan dana sebesar USD 544,000 untuk membeli franchise ini terkait kebangkrutan THQ. Deep Silver dipastikan menjadi pihak yang akan menerbitkannya nanti.
Sesungguhnya nasib Homefront: The Revolution sendiri menjadi dipertanyakan sejak muncul kabar yang menyebutkan bahwa Crytek bangkrut. Namun jika semua berjalan sesuai rencana, game ini dipastikan hadir pada 2015 mendatang.