Review Murdered – Soul Suspect: Investigasi Arwah Penasaran!
Hidup Sang Detektif Hantu

Salah satu yang menarik dari Murdered: Soul Suspect adalah fakta bahwa karakter utama yang Anda gunakan bukanlah manusia “biasa” yang harus dibatasi hukum-hukum fisika, terutama ketika bersinggungan dengan objek lain di dalam game. Sebagai arwah penasaran, Anda akan merasakan sensasi bermain sebagai seorang hantu yang cukup unik dan jarang sekali dieksplorasi oleh game lainnya. Untuk urusan yang satu ini, Murdered: Soul Suspect memang mampu memperlihatkan identitas yang cukup unik.
Sebagai seorang detektif yang tidak lagi eksis di dunia fana, Anda bisa melakukan serangkaian aktivitas yang tentu saja tidak mungkin dilakukan ketika Anda masih hidup. Ronan bisa bergerak ke hampir sebagian besar tempat, sebebas yang ia inginkan. Anda bisa berjalan menembus dinding, mobil, atau bahkan karakter NPC yang lain, tanpa halangan sama sekali. Walaupun demikian, bukan berarti Anda bisa bergerak melewati batas Salem sendiri dan melakukan semua hal seenak hati. Dengan embel-embel mendapatkan kekuatan perlindungan tersendiri, Anda tidak akan bisa memasuki rumah atau menembus dinding tertentu. Objek lain berwarna putih yang diceritakan sebagai objek dari dunia spiritual juga tidak bisa Anda langkahi. Menarik memang, namun juga menjadi pedang bermata dua untuk Murdered: Soul Suspect itu sendiri. Apa pasal? Tanpa bantuan peta atau radar sama sekali, berjalan melewati dinding dengan bebas membuat Anda mudah disorientasi, bingung dengan arah utama yang sebenarnya hendak dituju.


Jika Square Enix dan Airtight berhasil menawarkan sensasi yang cukup baik akan identitas Ronan sebagai “seorang” hantu, identitasnya sebagai seorang detektif juga dicitrakan dengan cukup baik lewat mekanisme gameplay yang ditawarkan. Perpaduan kata detektif dan supernatural mungkin terdengar sebagai kombinasi konsep yang “manis” untuk sebuah game third person shooter serupa seperti Shadow of Damned atau Alan Wake, namun Murdered: Soul Suspect justru mengusung genre yang lebih menitikberatkan pada proses investigasi, seperti sensasi yang sempat Anda temui di mahakarya Rockstar yang lain – L.A. Noire. Semua perjalanan akan didasarkan pada satu tujuan utama: mengungkap siapa sebenarnya sosok di balik Bell Killer ini.
Namun dengan statusnya sebagai hantu, Anda punya kesempatan untuk mencari dan menggali informasi lewat serangkaian metode supernatural. Selain metode investigatif mainstream seperti menyisir TKP dan melihat serangkaian bukti fisik yang tercecer di lantai, Anda juga bisa menggunakan keistimewaan hantu Anda untuk mengeksploitasi beragam bukti ini ke arah yang lebih jauh. Anda bisa merasuki sebagian besar NPC yang Anda temui dan membaca pikiran mereka. Dengan satu tombol sederhana, Anda bisa mendengar percakapan kecil yang terjadi di otak mereka, yang terkadang – berujung pada clue yang dibutuhkan. Merasuki tubuh orang lain juga membuka kesempatan lain – seperti mengintip apapun yang tengah dibaca oleh mereka atau sekedar menguping pembicaraan yang tengah terjadi. Sayangnya, tidak ada kesempatan untuk menggerakkan mereka secara fisik. Satu-satunya cara Anda memanipulasi dunia fisik hanya dua: Joy – yang notabene menjadi bagian dari cerita utama, atau Anda bisa merasuki seekor kucing yang akan membantu Anda bergerak melewati daerah yang tidak terjangkau. Cat simulator, everyone?



Mengumpulkan clue dari setiap chapter dan membongkar misteri apa yang sebenarnya tengah terjadi, inilah yang menjadi inti permainan dari Murdered: Soul Suspect ini sendiri. Bergerak dari satu chapter ke chapter yang lain, Anda akan dihadapkan pada serangkaian clue yang tersebar dalam satu ruang sempit tersendiri. Anda akan diberi tahu berapa banyak clue yang bisa didapatkan dan tugas Anda selanjutnya, hanyalah berusaha mencari dan memerhatikan setiap clue ini. Ketika semua clue yang dibutuhkan sudah didapatkan, Anda hanya diminta untuk menghubungkan 1 – 3 clue yang ada menjadi satu kesimpulan besar, dan menarik cerita dari sana. Jika berhasil, maka Anda akan mendapatkan satu ekstra cut-scene untuk menjelaskan plot yang sebenarnya terjadi sebelum beralih ke tempat selanjutnya. Rutinitas seperti ini akan terus berulang hingga akhir cerita. Tantangan hanya muncul dari usaha mencari setiap clue tanpa bantuan sama sekali, yang berarti seperti game-game klasik di masa lalu, memaksa Anda untuk memeriksa setiap elemen yang ada di dalam ruangan, tanpa terkecuali. Semakin Anda tidak teliti, semakin Anda frustrasi.


Namun, usaha Ronan untuk menangkap Bell Killer ini tidaklah semudah yang dibayangkan. Salem ternyata tidak hanya dipenuhi dengan beragam memori dan arwah-arwah penasaran, tetapi juga para iblis yang menyantap jiwa-jiwa polos ini dengan lahap. Sejak ia diperkenalkan kepada publik, ada kesan bahwa Murdered: Soul Suspect akan mengintegrasikan sedikit sensasi ala Outlast atau Amnesia ke dalamnya, untuk memberikan sedikit tantangan. Namun ternyata tidak. Terlepas dari ancaman besar yang mampu ia tawarkan, para Demons ini ternyata bisa ditaklukkan dengan begitu mudah oleh Ronan sendiri. Yang Anda butuhkan hanyalah mengendap dan menyerang mereka dari belakang, seperti layaknya game-game action stealth-based yang selama ini Anda kenal. Tinggal mengeksekusi QTE sederhana, dan voila!, hanya dalam sekejap, Anda baru saja menghilangkan satu-satunya ancaman yang harus Anda hadapi di Murdered: Soul Suspect ini. Anda bisa mengisi waktu dengan mengeksplorasi tanpa hambatan dan tantangan setelahnya. Bagaimana jika Demons ini mengejar Anda? Anda hanya perlu melompat masuk ke dalam celah arwah yang tersedia di sepanjang level dan berpindah cepat untuk membuat mereka bingung. Sangat sederhana.

Bergerak mencari clue yang dibutuhkan dari satu tempat ke tempat lainnya, sembari menarik kesimpulan untuk memberikan sedikit gambaran yang lebih jelas soal cerita yang ada, Murdered: Soul Suspect memang mengusung mekanik yang terlampau sederhana untuk sebuah game yang menitikberatkan elemen pada mode investigasi yang ada. Hasilnya? Rutinitas tidak berujung yang terasa dangkal dan membosankan, apalagi dengan ekstra tantangan para Demons yang ternyata juga mudah untuk ditundukkan. Satu-satunya alasan Anda untuk bergerak maju dengan game ini hanya dua: menikmait konsep unik sebagai seorang hantu dan menggali misteri yang memang cukup menggelitik rasa penasaran di paruh pertama permainan. Kedua alasan inilah yang akan mendorong Anda menyelesaikan kedua game ini. Selain itu? Hampir tidak ada. Karena di beberapa level, Murdered: Soul Suspect justru hadir dengan celah kesalahan yang terlampau besar.
Krisis Identitas!

Jika ada satu kata yang bisa disimpulkan dari Murdered: Soul Suspect, adalah fakta bahwa ia adalah sebuah game yang tengah mengalami kasus krisis identitas yang cukup fatal. Apa pasal? Terlepas dari keunikan tema yang ia tawarkan, sang developer – Airtight terhitung gagal untuk mengeksploitasi elemen-elemen unik menjadi sebuah game yang benar-benar kaya. Hasilnya, menjadi sebuah game yang terlepas dari mekanik gameplay utama yang ditawarkan, berjuang untuk mencari jati dirinya sendiri. Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata hantu, arwah, detektif, iblis, investigasi, dan misteri tidak terproyeksikan dengan baik di sini.


Arwah, hantu, supernatural, Salem, dan kasus pembunuhan brutal penuh darah, Murdered: Soul Suspect sudah memegang kartu yang sangat efektif untuk menciptakan sebuah game dengan intensitas elemen horror yang kuat. Anda memang akan bertemu dengan banyak arwah dengan desain yang terlihat buruk, namun tidak satu kalipun Anda akan merasakan bahwa Murdered: Soul Suspect adalah sebuah game horror. Tidak akan ada satupun momen yang cukup untuk membuat Anda berteriak kaget atau memainkannya dengan bulu kuduk yang merinding. Semuanya berjalan sangat datar. Anda seperti tengah memainkan sebuah game detektif biasa, hanya saja kali ini ini diarahkan di dunia supernatural, dan tidak lebih. Memainkannya di tengah malam yang gelap dengan headset yang hening? Jantung Anda akan berdetak dalam kecepatan yang biasa saja. Apalagi mengetahui, bahwa ancaman terbesar Anda ternyata bisa ditaklukkan dengan menggunakan sebuah stealth takedown belaka. Lame..
Atau sebuah game open-world? Mengingat usaha Airtight Games untuk menawarkan kebebasan mengeksplorasi kota Salem ketika Anda bergerak dari satu titik ke titik yang menjadi tujuan cerita selanjutnya. Di sepanjang perjalanan yang terhitung cukup pendek ini, Anda memang akan melihat segelintiran NPC yang tampak tengah berjalan di sekitar kota Salem. Mengingat Anda adalah seorang arwah, menjadi hal yang sangat rasional untuk memastikan Anda tidak bisa berinteraksi langsung dengan mereka dan hanya bisa merasuki untuk sekedar mendengar apa yang tengah mereka pikirkan. Apakah ini lantas membuat setiap NPC tampil unik dan bermakna? Sayangnya, tidak. Dari semua elemen yang ditawarkan Murdered: Soul Suspect, elemen “open-world” nya mungkin menjadi bagian yang paling lemah. Kota Salem dibangun sekedar sebagai jalan Anda bergerak dari satu titik ke titik lainnya, tidak lebih dari itu. Anda bahkan akan menemukan duplikat NPC yang berbicara kalimat yang sama dalam jarak tidak lebih dari 10 meter. Desain wajah sama, kalimat yang sama, namun tindak tanduk yang berbeda. Salem terlihat semakin aneh.



Atau mungkin karena game ini memang sebuah game investigasi layaknya L.A. Noire yang memang memfokuskan Anda untuk mencari clue sebanyak mungkin sebelum menarik satu kesimpulan utama? Murdered: Soul Suspect memang berusaha hadir dengan kualitas tersebut, namun berakhir menjadi bencana yang lain. Mengapa? Karena untuk sebuah game “investigasi”, ia berjalan sangat linear dan hadir tanpa resiko apapun. Jika di L.A. Noire, Anda pada dasarnya, diberi kebebasan untuk menyimpulkan sendiri apa yang tengah terjadi, di Murdered: Soul Suspect justru berkebalikan. Di L.A. Noire, Anda tidak pasti mendapatkan semua clue yang dibutuhkan dan tentu saja, diberikan kebebasan untuk menyimpulkan hasil akhir dari semua investigasi Anda. Terlepas dari benar atau salah, cerita akan terus berlanjut, memperlihatkan konsekuensi yang terjadi dari hasil analisa Anda. Namun di Murdered: Soul Suspect, semuanya berjalan sesuai skenario. Anda tidak akan bisa melanjutkan cerita jika tidak bisa mendapatkan clue yang dibutuhkan. Anda salah menyimpulkan kasus di chapter ini? Tenang saja, Anda juga tidak akan bisa bergerak maju hingga kesimpulan Anda tepat. Hasilnya? Game ini benar-benar minim resiko dan konsekuensi. Daripada sebuah game investigasi, Murdered: Soul Suspect lebih cocok disebut sebagai visual novel. Bahkan game visual novel pun masih menawarkan opsi dengan cabang cerita berbeda, sementara ia tidak. Worse than that? Yeah, kinda..

Bukan sebuah game horror, tidak pantas juga disebut juga sebagai sebuah game investigasi, apalagi sebuah game open world, Murdered: Soul Suspect masih hadir dengan ekstra kekurangan yang lain. Fakta bahwa Murdered: Soul Suspect juga gagal menawarkan sensasi progress yang bermakna untuk sang karakter utama. Sejak awal, statusnya sebagai hantu sudah menawarkan semua kemampuan yang dibutuhkan, tanpa ada tambahan kemampuan baru yang signifikan. Hasilnya? Status Ronan sebagai detektif seolah stagnan, dari awal hingga akhir permainan. Tidak ada ekstra elemen yang harus Anda kejar atau memberikan Anda ruang untuk mengekplorasi gaya permainan yang berbeda. Parahnya lagi? Hal ini juga terjadi ketika Anda menyelesaikan side-quest yang ada. Tidak ada reward yang membuat kesibukan ekstra ini terasa pantas untuk dilalui.