Review Divinity – Original Sin: Calon RPG Terbaik Tahun Ini!
Baca, Baca, Baca, dan Baca!

Berita buruk untuk Anda yang tidak terlalu mengerti bahasa inggris dan masih memiliki lingkup vocabulary yang sangat terbatas, Divinity: Original Sin akan menjadi tantangan tersendiri. Karena berbeda dengan sebagian besar game RPG lain yang melemparkan kepada semua jalinan plot, quest yang butuh Anda lakukan, atau sekedar tutorial untuk memahami mekanik gameplay yang diusung, langsung ke hadapan Anda, Divinity: Original Sin menuntut Anda untuk mencari tahu semua hal tersebut sendiri. Melalui serangkaian dokumen dan tutorial tertulis yang ada, Anda diharuskan untuk mengambil inisiatif untuk memahami game ini, dan bukannya menantikan game ini menjelaskan dirinya sendiri kepada Anda. Unik? Tentu saja.
Namun sebagai konsekuensi, akan ada banyak hal yang harus Anda baca daripada Anda bunuh untuk menyelamatkan dunia. Seperti quest awal Jack yang berupa investigasi mendalam untuk menemukan clue demi clue dan mencari hubungan. Jika Anda termasuk gamer RPG yang terbiasa melakukan skip pembicaraan dan teks, berharap game akan menunjukkan sebuah indikator kemana Anda harus pergi untuk menyelesaikan hal ini, Divinity: Original Sin adalah mimpi buruk. Pengertian tentang dunia, cerita, siapa Anda, siapa yang harus Anda hadapi, dimana letak clue, apa yang harus Anda cari, ini semua bergantung pada jalinan pembicaraan dengan segudang opsi ini. Demikian juga dengan semua perkamen dan buku yang Anda dapatkan di sepanjang perjalanan. Malas melakukannya? Selamat datang rasa bingung!



Cara terbaik untuk menguasai game ini dengan lebih mudah tanpa harus melewati semua proses membaca yang mungkin terasa bertele-tele ini? Anda selalu bisa mengandalkan walkthrough di dunia maya untuk mengerti lebih cepat, setidaknya apa saja yang patut untuk Anda perhatikan.
Kesimpulan

Divinity: Original Sin adalah salah satu game RPG terbaik di pasaran saat ini, terlepas dari perhatian yang begitu minim untuknya. Mungkin menjadi oase yang sangat menyegarkan untuk mereka yang sempat mencicipi RPG isometrik masa lalu atau sekedar mereka yang membutukan game RPG super menantang, Divinity: Original Sin berhasil memenuhi semua ekspektasi yang ia tawarkan. Salah satu yang membuatnya pantas untuk menyandang predikat ini adalah fakta bahwa ia bukanlah game RPG mainstream saat ini yang sekedar mengusung identitas damage berbentuk angka atau pohon skill saja, tetapi proyek yang benar-benar menuntut Anda untuk bermain dan menentukan peran dari dua karakter yang ia usung. Daya tarik yang utama yang ditawarkan tentu saja ada pada kebebasan hampir absolut yang disuntikkan di mekanik gameplay, dari sekedar membangun karakter hingga menangani puzzle atau rintangan yang ada. Menghancurkan pintu terkunci untuk masuk, atau memanggil spell hujan untuk memadamkan api di hutan adalah sensasi RPG yang begitu langka untuk ditemukan. Tingkat kesulitan yang menantang membutuhkan pemikiran strategis yang matang, dengan kebutuhan untuk mencari solusi sendiri dari masalah seperti apa yang tengah Anda hadapi. Dipadukan dengan kualitas visual yang cukup memesona, Divinity: Original Sin adalah salah satu game RPG terbaik yang Anda temukan saat ini.
Walaupun demikian, ada beberapa catatan yang pantas untuk ditarik dari Divinity: Original Sin ini. Masalah pertama yang terasa cukup signifikan adalah kendali kontrol gerak dan aksi masing-masing karakter, terutama ketika bertarung. Apa pasal? Karena Anda sama sekali tidak diberikan “kesempatan kedua” untuk membatalkan gerak karakter Anda ketika sudah tereksekusi. Bukan hal yang jarang ketika Anda tidak sengaja menekan klik mouse dan justru membuat karakter Anda bergerak ke belakang musuh dan bukannya menyerang. Hasilnya? Action Points Anda terbuang percuma dan Anda menjadi sasaran empuk di saat yang sama. Mati berarti Quick Load di sini. Salah satu kelemahan lain yang juga pantas dicatat adalah fakta bahwa Anda tidak punya celah untuk salah membangun karakter atau memilih skill yang ada. Proses trial dan error harus menjadi sesuatu yang harus ditoleransi, bahkan ketika Anda dituntut untuk memulai proses ini semua dari awal.
Divinity: Original Sin adalah sebuah monumen kualitas dans sensasi game RPG klasik yang sesungguhnya. Atmosfer dibangun dari kebebasan menentukan cerita, kualitas karakter, gaya bermain, kompleksitas komponen permainan, hingga tingkat kesulitan. Divinity: Original Sin membawa Anda pada sensasi bermain peran yang sesungguhnya. Ia menjadi game yang terhitung sangat spesial di tengah perkembangan game yang mulai terasa monoton, bahkan di genre RPG sekalipun. MUST PLAY!
Kelebihan

- Kualitas visual yang memesona
- Kebebasan menciptakan kelas dan kualitas karakter
- Gaya cerita yang menuntut Anda berperan aktif
- Tingkat kesulitan yang butuh perencanaan matang
- Opsi rasional yang memecahkan masalah
- Cita rasa klasik yang kentara
- Quick save
Kekurangan

- Sulit mencari motivasi untuk terus membaca
- Sistem kamera yang kurang bebas
- Miss-click yang masih sering terjadi
- Tidak ada kesempatan untuk memperbaiki kesalahan bangun karakter
Cocok untuk gamer: pencinta RPG isometrik klasik, hardcore, yang senang dengan game RPG dengan tingkat kesulitan menantang
Tidak cocok untuk gamer: yang kesulitan memahami bahasa Inggris, mudah frustrasi dan putus asa, yang mengharapkan gameplay ala Diablo 3