Review The Last of Us Remastered: Versi Lebih Sempurna!
The Last of Us yang Seharusnya!

Di akhir masa kejayaan Playstation 3, beberapa developer first party memang terhitung berhasil memaksimalkan performa hardware lawas ini untuk menghasilkan game-game dengan kualitas visual yang luar biasa. Salah satunya adalah Naughty Dog yang sudah berhasil mencapai standar luar biasa ini sejak eksistensi Uncharted 2 di masa lalu. Di hardware yang bahkan secara rasional sebenarnya sudah tidak bisa menjalankan game-game terkini dengan kualitas terbaik ini, mereka mencapai detail yang cukup menjanjikan. Namun di lubuk hati yang terdalam, sebagian besar dari kita tentu mengerti, bahwa Naughty Dog “terpaksa” menurunkan kualitas The Last of Us hanya semata-mata untuk membuatnya bisa berjalan di Playstation 3. Kehadiran versi Remastered ini seolah menjadi jawaban dari misteri, “Apa jadinya jika The Last of Us tidak lagi dibatasi masalah hardware?”. Jawabannya, pun sangat memuaskan.



Peningkatan resolusi hingga 1080p dan game yang berjalan di 60fps, tentu saja menjadi peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan versi Playstation 3 yang bekerja di bawah kualitas lebih rendah. Namun yang kita nantikan tentu saja bukan sekedar dua elemen ini, tetapi kemampuan Naughty Dog untuk menghadirkan lapisan tekstur definisi tinggi yang lebih sempurna. Hasilnya, juga memuaskan. Anda akan bertemu dengan karakter yang kini memperlihatkan detail jauh lebih baik dan jernih. Anda kini mulai menyadari beberapa detail yang mungkin sebelumnya tidak bisa dilihat di versi PS 3, seperti seberapa tuanya sosok Joel dengan semua kerut yang kini terlihat jelas di dahinya. Sayangnya, grafis lingkungan tidak mengalami peningkatan sesignifikan model karakter. Lingkungan yang Anda temui kini memang terlihat lebih jernih, namun lebih karena peningkatan resolusi. Anda masih menemukan banyak tekstur resolusi rendah di beberapa tempat.



Peningkatan kualitas tata cahaya juga ditemukan. Sinar kini terasa lebih lembut dan dramatis, baik di ruang terbuka maupun tertutup. Namun sayangnya, ada beberapa area yang tampaknya tidak banyak berbeda dengan versi Playstation 3, yang tentu saja – cukup disayangkan. Salah satu yang cukup kentara adalah ketika Anda memasuki area yang padat dengan spora Cordyceps. Sama seperti di versi Playstation 3, ia terasa gelap dan justru terkesan memperlihatkan kesan tekstur resolusi rendah yang terlihat jelas. Menyalakan senter milik Joel dan memberinya ekstra sumber cahaya? Tidak banyak membantu.
Hadir dengan Ekstra Fitur

Peningkatan kualitas visual bukanlah satu-satunya hal yang ditawarkan oleh The Last of Us Remastered ini. Ia juga hadir dengan fitur baru yang unik sekaligus adaptasi mekanisme kontrol agar lebih nyaman digunakan di DualShock 4 yang tentu saja, memiliki desain yang berbeda dengan DualShock 3 tentunya. Kehadiran speaker dan lapisan touch pad di bagian tengah kontroler generasi terbaru ini juga dimanfaatkan secara maksimal. Touch pad sekarang digunakan untuk mengakses menu utama dengan cepat, memungkinkan Anda untuk melakukan crafting atau upgrade kemampuan Joel dengan lebih efisien. Sementara speaker kecil di tengah kontroler dimanfaatkan untuk memunculkan beberapa suara kecil seperti bunyi klik senter, misalnya, untuk menghadirkan sedikit efek tiga dimensi di dalamnya.
Namun dari semua fitur yang ditawarkan ini, salah satu yang paling menarik tentu saja adalah Photo Mode. Mode yang sempat juga disuntikkan di Infamous: Second Son ini memang memungkinkan gamer untuk menghentikan permainan, memanipulasi kamera, menambahkan beragam efek, dan akhirnya menangkap gambar keren yang mereka inginkan. Ditambahkan dengan kemampuan untuk mengunggah gambar tersebut langsung ke akun media sosial Anda atau menyalin data mentahnya ke ruang penyimpanan data eksternal, Anda berkesempatan untuk menciptakan wallpaper kreasi Anda sendiri. Dengan user-interaface yang cukup mudah dioperasikan, Photo Mode akan menjadi ekstra fitur yang menggembirakan untuk mereka yang sudah mencicipi di versi Playstation 3-nya.





Namun untuk mereka yang baru mencicipi The Last of Us di versi Playstation 4 ini, Photo Mode bisa menjadi sebuah pengalih perhatian yang membahayakan. Ambisi untuk mendapatkan gambar sekeren mungkin di tengah situasi genting justru menjadi pedang bermata dua. Suasana santai ketika mengotak-ngatik beragam efek yang bisa dimanipulasi justru bisa mengalihkan Anda dari kondisi yang tengah Anda hadapi, merendahkan tingkat kewaspadaan. Bukan sesuatu yang mengherankan jika Anda lupa apa yang tengah Anda hadapi setelah berlama-lama di Photo Mode, dan berakhir menjadi kematian. Untung saja, Anda punya opsi untuk mematikan akses fitur ini.