Review The Last of Us Remastered: Versi Lebih Sempurna!

Reading time:
July 29, 2014

The Last of Us yang Seharusnya!

Tidak lagi dibatasi oleh kemampuan hardware yang lemah, The Last of Us Remastered seolah tampil sebagai versi The Last of Us yang sebenarnya, sebuah pengalaman yang ingin ditawarkan oleh Naughty Dog sendiri.
Tidak lagi dibatasi oleh kemampuan hardware yang lemah, The Last of Us Remastered seolah tampil sebagai versi The Last of Us yang sebenarnya, sebuah pengalaman yang ingin ditawarkan oleh Naughty Dog sendiri.

Di akhir masa kejayaan Playstation 3, beberapa developer first party memang terhitung berhasil memaksimalkan performa hardware lawas ini untuk menghasilkan game-game dengan kualitas visual yang luar biasa. Salah satunya adalah Naughty Dog yang sudah berhasil mencapai standar luar biasa ini sejak eksistensi Uncharted 2 di masa lalu. Di hardware yang bahkan secara rasional sebenarnya sudah tidak bisa menjalankan game-game terkini dengan kualitas terbaik ini, mereka mencapai detail yang cukup menjanjikan. Namun di lubuk hati yang terdalam, sebagian besar dari kita tentu mengerti, bahwa Naughty Dog “terpaksa” menurunkan kualitas The Last of Us hanya semata-mata untuk membuatnya bisa berjalan di Playstation 3. Kehadiran versi Remastered ini seolah menjadi jawaban dari misteri, “Apa jadinya jika The Last of Us tidak lagi dibatasi masalah hardware?”. Jawabannya, pun sangat memuaskan.

Sekarang berjalan di resolusi 1080p dan 60fps!
Sekarang berjalan di resolusi 1080p dan 60fps!
Detail karakter meningkat signifikan berkat implementasi tekstur definisi tinggi. Anda kini bisa merasakan betapa tuanya sosok Joel sebenarnya lewat semua kerut di dahinya.
Detail karakter meningkat signifikan berkat implementasi tekstur definisi tinggi. Anda kini bisa merasakan betapa tuanya sosok Joel sebenarnya lewat semua kerut di dahinya.
Beberapa tekstur lingkungan juga ditingkatkan, walaupun masih ditemukan beberapa tekstur resolusi rendah.
Beberapa tekstur lingkungan juga ditingkatkan, walaupun masih ditemukan beberapa tekstur resolusi rendah.

Peningkatan resolusi hingga 1080p dan game yang berjalan di 60fps, tentu saja menjadi peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan versi Playstation 3 yang bekerja di bawah kualitas lebih rendah. Namun yang kita nantikan tentu saja bukan sekedar dua elemen ini, tetapi kemampuan Naughty Dog untuk menghadirkan lapisan tekstur definisi tinggi yang lebih sempurna. Hasilnya, juga memuaskan. Anda akan bertemu dengan karakter yang kini memperlihatkan detail jauh lebih baik dan jernih. Anda kini mulai menyadari beberapa detail yang mungkin sebelumnya tidak bisa dilihat di versi PS 3, seperti seberapa tuanya sosok Joel dengan semua kerut yang kini terlihat jelas di dahinya. Sayangnya, grafis lingkungan tidak mengalami peningkatan sesignifikan model karakter. Lingkungan yang Anda temui kini memang terlihat lebih jernih, namun lebih karena peningkatan resolusi. Anda masih menemukan banyak tekstur resolusi rendah di beberapa tempat.

Cahaya terlihat lebih lembut dan dramatis.
Cahaya terlihat lebih lembut dan dramatis.
Akurasi tata cahaya ini juga pantas untuk diacungi jempol.
Akurasi tata cahaya ini juga pantas untuk diacungi jempol.
Sayangnya di beberapa tempat, seperti lingkungan yang diselimuti spora Cordyceps ini, kelemahan di versi PS 3 nya masih terasa.
Sayangnya di beberapa tempat, seperti lingkungan yang diselimuti spora Cordyceps ini, kelemahan di versi PS 3 nya masih terasa.

Peningkatan kualitas tata cahaya juga ditemukan. Sinar kini terasa lebih lembut dan dramatis, baik di ruang terbuka maupun tertutup. Namun sayangnya, ada beberapa area yang tampaknya tidak banyak berbeda dengan versi Playstation 3, yang tentu saja – cukup disayangkan. Salah satu yang cukup kentara adalah ketika Anda memasuki area yang padat dengan spora Cordyceps. Sama seperti di versi Playstation 3, ia terasa gelap dan justru terkesan memperlihatkan kesan tekstur resolusi rendah yang terlihat jelas. Menyalakan senter milik Joel dan memberinya ekstra sumber cahaya? Tidak banyak membantu.

Hadir dengan Ekstra Fitur

Tidak hanya kualitas, ia juga mengadaptasikan mekanisme kontrol baru dari DualShock 4. Touchpad misalnya, kini bisa digunakan untuk mengakses menu dengan lebih efisien.
Tidak hanya kualitas, ia juga mengadaptasikan mekanisme kontrol baru dari DualShock 4. Touchpad misalnya, kini bisa digunakan untuk mengakses menu dengan lebih efisien.

Peningkatan kualitas visual bukanlah satu-satunya hal yang ditawarkan oleh The Last of Us Remastered ini. Ia juga hadir dengan fitur baru yang unik sekaligus adaptasi mekanisme kontrol agar lebih nyaman digunakan di DualShock 4 yang tentu saja, memiliki desain yang berbeda dengan DualShock 3 tentunya. Kehadiran speaker dan lapisan touch pad di bagian tengah kontroler generasi terbaru ini juga dimanfaatkan secara maksimal. Touch pad sekarang digunakan untuk mengakses menu utama dengan cepat, memungkinkan Anda untuk melakukan crafting atau upgrade kemampuan Joel dengan lebih efisien. Sementara speaker kecil di tengah kontroler dimanfaatkan untuk memunculkan beberapa suara kecil seperti bunyi klik senter, misalnya, untuk menghadirkan sedikit efek tiga dimensi di dalamnya.

Namun dari semua fitur yang ditawarkan ini, salah satu yang paling menarik tentu saja adalah Photo Mode. Mode yang sempat juga disuntikkan di Infamous: Second Son ini memang memungkinkan gamer untuk menghentikan permainan, memanipulasi kamera, menambahkan beragam efek, dan akhirnya menangkap gambar keren yang mereka inginkan. Ditambahkan dengan kemampuan untuk mengunggah gambar tersebut langsung ke akun media sosial Anda atau menyalin data mentahnya ke ruang penyimpanan data eksternal, Anda berkesempatan untuk menciptakan wallpaper kreasi Anda sendiri. Dengan user-interaface yang cukup mudah dioperasikan, Photo Mode akan menjadi ekstra fitur yang menggembirakan untuk mereka yang sudah mencicipi di versi Playstation 3-nya.

Fitur sama yang sempat diterapkan di Infamous: Second Son - Photo Mode juga disuntikkan di The Last of Us Remastered ini.
Fitur sama yang sempat diterapkan di Infamous: Second Son – Photo Mode juga disuntikkan di The Last of Us Remastered ini.
Ada beberapa modifikasi visual yang bisa Anda lakukan, dari mengubah filter, sudut pandang kamera, fokus, frame, hingga noise.
Ada beberapa modifikasi visual yang bisa Anda lakukan, dari mengubah filter, sudut pandang kamera, fokus, frame, hingga noise.
Dengan menggunakan tombol Share PS 4, Anda bisa membagikan hasil kreativitas Anda ini secara langsung ke akun media sosial Anda. Atau Anda bisa menyalinnya ke hardisk eksternal untuk dijadikan wallpaper beresolusi penuh.
Dengan menggunakan tombol Share PS 4, Anda bisa membagikan hasil kreativitas Anda ini secara langsung ke akun media sosial Anda. Atau Anda bisa menyalinnya ke hardisk eksternal untuk dijadikan wallpaper beresolusi penuh.
Kamera bisa ditarik cukup jauh.
Kamera bisa ditarik cukup jauh.
Jadi pedang bermata dua, ambisi untuk mendapatkan gambar sebaik mungkin bisa membuat Anda lupa krisis seperti apa yang tengah Anda hadapi.
Jadi pedang bermata dua, ambisi untuk mendapatkan gambar sebaik mungkin bisa membuat Anda lupa krisis seperti apa yang tengah Anda hadapi.

Namun untuk mereka yang baru mencicipi The Last of Us di versi Playstation 4 ini, Photo Mode bisa menjadi sebuah pengalih perhatian yang membahayakan. Ambisi untuk mendapatkan gambar sekeren mungkin di tengah situasi genting justru menjadi pedang bermata dua. Suasana santai ketika mengotak-ngatik beragam efek yang bisa dimanipulasi justru bisa mengalihkan Anda dari kondisi yang tengah Anda hadapi, merendahkan tingkat kewaspadaan. Bukan sesuatu yang mengherankan jika Anda lupa apa yang tengah Anda hadapi setelah berlama-lama di Photo Mode, dan berakhir menjadi kematian. Untung saja, Anda punya opsi untuk mematikan akses fitur ini.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…