Merasa Ditipu, Gamer Tuntut Hukum Killzone: Shadow Fall

Salah satu ujung tombak bagi konsol generasi terbaru Sony – Playstation 4 untuk membuktikan diri, eksistensi Killzone: Shadow Fall memang terhitung sangat penting. Sebagai salah satu game yang menemani rilis Playstation 4 ke pasaran, antisipasi terhadap seri ini tentu saja sangat besar, terutama terkait kualitas visual yang akan ditawarkan. Harapan untuk melihat visualisasi yang meningkat signifikan daripada generasi sebelumnya memang terpenuhi, namun sayangnya, dipenuhi dengan beragam klaim yang ternyata berujung pada kebohongan. Kebohongan yang akhirnya harus membawa Sony kembali ke meja hijau.
Seorang gamer dari California – Douglas Ladore akhirnya memutuskan untuk menyeret Sony ke meja hijau terkait kasus Killzone: Shadow Fall. Seperti yang kita tahu, di beragam promosi yang dilakukan Guerilla Games di awal pengenalannya, Killzone: Shadow Fall selalu dicitrakan sebagai sebuah game yang mampu berjalan di resolusi native full HD – 1080p. Namun nyatanya, mode multiplayer game ini tidak berjalan di resolusi yang diklaim tersebut, dan dicapai dengan teknik visual terpisah yang disebut sebagai “Temporal Reprojection”. Promosi yang keliru inilah yang menjadi bahan tuntutan Ladore. Menuduh Sony melemparkan informasi yang salah untuk menipu calon konsumen, termasuk dirinya, Ladore meminta ganti rugi sebesar USD 5 juta. Sony belum memberikan komentar apapun terkait hal ini.

Walaupun terdengar berlebihan, namun apa yang dilakukan Ladore ini bisa menjadi semacam tamparan keras untuk membangunkan para developer dan publisher game bahwa gamer tidak bodoh, dan mereka tidak punya hak istimewa untuk melemparkan beragam klaim yang akhirnya tidak terbukti di versi retail final. Gamer yang membeli karena semua klaim keliru ini tentu saja akan merasa sangat ditipu, seperti yang terjadi dengan kasus Aliens: Colonial Marines dari SEGA dan Gearbox Software.
Hope you can learn something from this, Sony..