Pencipta Mass Effect Keluar dari Bioware

Reading time:
August 8, 2014
mass effect 4

Perjalanan mengarungi semesta yang menakjubkan, kalimat yang satu ini tampaknya cukup pantas untuk menjelaskan keseluruhan pengalaman yang ditawarkan oleh franchise andalan Bioware dan EA – Mass Effect. Cerita yang fantastis, gameplay hybird third person shooter – RPG yang dieksekusi manis, karakter-karakter ikonik, dan tentu saja kebebasan dengan konsekuensi pada cerita yang dibangun dengan baik menjadi daya tarik yang sulit untuk ditolak. Harapan untuk melihat kembali seri ini di masa depan juga terbuka sangat lebar setelah Bioware sudah mengkonfirmasikan eksistensi seri teranyar Mass Effect untuk platform generasi terbaru. Namun terlepas dari antisipasi yang ada, Bioware justru harus berhadapan dengan pengunduran diri salah satu developer kuncinya: salah satu penciptanya sendiri.

Setelah berkutat dengan developer ini selama lebih dari 16 tahun terakhir, Creative Director Mass EffectCasey Hudson memutuskan untuk keluar dari Bioware. Dalam pernyataan tertulisnya, Hudson mengungkapkan bahwa ini adalah keputusan terberat yang pernah ia buat sepanjang ia berkarir, namun esensial untuk bergerak menuju ke fase hidup selanjutnya. Ia ingin beristirahat sebanyak mungkin, dan kemudian bergerak ke tantangan yang baru. Di saat yang sama, ia juga meyakinkan bahwa proses pengembangan seri terbaru Mass Effect berjalan dengan sangat baik dan siap untuk menawarkan pengalaman Mass Effect terbaik yang pernah ada.

Setelah berkutat selama 16 tahun, Casey Hudson - salah satu pencipta Mass Effect memutuskan untuk keluar dari Bioware.
Setelah berkutat selama 16 tahun, Casey Hudson – salah satu pencipta Mass Effect memutuskan untuk keluar dari Bioware.

Akankah kepergian Hudson berpengaruh langsung pada proses pengembangan seri terbaru Mass Effect? Sebagai salah satu developer kunci di Bioware, menjadi sesuatu yang sangat masuk akal jika kepergiannya sedikit banyak berpengaruh pada keseluruhan proses yang ada. Semoga saja tidak berakhir buruk. Good luck Hudson, will wait for your next project in the future!

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 25, 2023 - 0

Review Mortal Kombat 1: Tetap, Mutilasi Adalah Solusi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Mortal Kombat 1 ini? Mengapa…
September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…