Menjajal Star Citizen Pre-Alpha: Ujung Tombak Supremasi PC!
Kontrol yang Tidak Mudah

Ada alasannya mengapa Star Citizen disebut sebagai sebuah game simulasi luar angkasa. Tentu saja tidak hanya berangkat dari fakta bahwa ia akan menawarkan kebebasan yang hampir absolut bagi Anda utnuk menjalankan peran yang Anda inginkan, seperti konsep sama yang sempat diterapkan di Freelancer, tetapi juga karena mekanisme kontrol yang akan membuat Anda merasakan sensasi bertempur di dalam ruang tanpa gravitasi. Butuh waktu untuk membiasakan diri sebelum Anda benar-benar bisa menguasai kemana Anda hendak bergerak.

Mekanisme kontrol yang diusung memang terhitung kompleks, dengan begitu banyak manuver tidak masuk akal yang bisa Anda akses jika tangan dan akurasi gerakan Anda memang cukup cekatan. Sesuatu yang memang esensial, tidak hanya karena fakta bahwa ia adalah sebuah game simulasi, tetapi juga untuk memfasilitasi pertempuran dog-fight yang tentu akan sangat bergantung pada seberapa handal Anda mengeksekusi setiap manuver yang ada, baik ofensif dan defensif. Menariknya lagi? Roberts juga sudah mengkonfirmasikan bahwa sensasi kontrol ini akan berbeda-beda tergantung pada jenis pesawat, perlengkapan yang ia hadirkan, dan total massa yang ada. This is the real space simulation..
Ujung Tombak Supremasi PC!

Namun pada akhirnya, hanya satu daya tarik utama lah yang akhirnya cukup untuk mendorong banyak gamer merasa penasaran dengan nama “Star Citizen”. Benar sekali, kita tengah membicarakan kualitas visual yang ditawarkan. Sebagai sebuah game yang diklaim akan menuntut spesifikasi PC yang berat dan hampir mustahil bisa dimainkan di Playstation 4 dan Xbox One, Star Citizen tumbuh menjadi game eksklusif PC yang diyakini akan mampu mendorong platform tersebut hingga ke batas optimal. Sebuah fenomena yang tentu saja jarang terjadi, mengingat sebagian besar developer saat ini lebih memilih untuk menahan diri dan memastikan game mereka bisa berjalan di konsol, yang notabene secara spesifikasi lebih lemah. Namun tidak dengan Star Citizen. Satu yang pasti, klaim tersebut bahkan sudah terlihat jelas di versi pre-alpha ini.
Pre-alpha, sebelum masa alpha, mengindikasikan bahwa Star Citizen masih berada di jalur proses awal pengembangan dan jauh dari kata selesai. Namun dari sisi visual, ia boleh terbilang sebagai salah satu game yang berhasil memaksimalkan CryEngine dengan begitu manis, baik dari atmosfer yang dibangun hingga detail pesawat yang ada. Dari atmosfer yang dibangun, baik Dying Star maupun Broken Moon hadir dengan cita rasa atmosfernya yang unik dan mampu menawarkan sedikit latar belakang akan apa yang sebenarnya tengah terjadi dengan benda angkasa masif yang satu ini. Sementara di sisi lain, detail yang disematkan di sisi pesawat juga pantas untuk diacungi jempol. Anda bisa melihat dengan jelas bagian pesawat mana yang bergerak naik dan turun, menghidupkan dan mematikan boost, ketika Anda memutar kecil hingga memacu kecepatan di tingkat tertinggi. Semua detail tersebut tertangkap dengan jelas. Hal yang tidak kalah mengagumkan? Kualitas tata cahaya yang pantas untuk diacungi jempol.



Sekarang bayangkan, game ini sendiri sudah terasa cukup berat ketika Anda hanya mengeksplorasi dua map yang sudah diperkecil dan diposisikan sekedar sebagai demo, dan Anda hanya sekedar berkeliling saja. Ketika Anda menyuntikkan beberapa AI di Vanduul Swarm sebagai teman dan lawan, framerate akan jatuh cukup drastis dan Anda mulai sedikit merasakan potensi beratnya game yang satu ini. Sekarang bayangkan lagi, apa jadinya jika di versi final mendatang, Anda punya kebebasan untuk bergerak dari satu sistem bintang ke sistem bintang lain, tanpa batasan, sembari bertemu dengan AI dan player lain yang jumlahnya mungkin puluhan hingga ratusan. Star Citizen akan memaksa, bahkan PC terkuat sekalipun di akhir tahun 2015 mendatang, untuk bertekuk lutut. Setidaknya, ia memiliki potensi untuk itu. Satu yang pasti, Star Citizen akan menjadi salah satu game yang akan membuat gamer Playstation 4, Xbox One, dan Wii U untuk bermimpi memiliki PC. That is for sure..